Reki: 6

1.2K 270 183
                                    



Reki mematut pantulannya di depan cermin sekali lagi sebelum berangkat menjemput Kaka sesuai waktu yang dijanjikan.

Diliriknya undangan berwarna cream itu sebelum meninggalkan kamarnya.

Fiona.

Reki tersenyum tipis ketika membaca nama itu.

Dia yang dulu Reki kira satu - satunya.

Dia yang dulu Reki kira akan menjadi teman hidupnya.

Ternyata bukan dia.

Reki bukanlah pendendam, meski berkali - kali ialah pihak yang kasarnya dicampakkan, Reki tetap mengenang hal baik yang pernah ia lalui dengan mantan - mantan kekasihnya. Terutama Fiona.

"Halo," Ucap Reki ketika Kaka sudah menjawab panggilannya di seberang sana.

"Gue jalan ya, jangan ngaret lo, buruan beres - beres." Peringat Reki sebelum melajukan mobilnya yang sedang dipanaskan itu.

"Iye Bang. . Iye. . Gue tutup ye," Lalu panggilan pun terputus dan Reki mulai melajukan mobilnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat mobil Reki menepi di depan pagar rumah Kaka, si cantik itu belum kelihatan tanda - tanda selesai. Reki lalu turun dari mobilnya dan berjalan menuju pintu utama rumah Kaka itu. Setelah memencet bel, pintu terbuka dan Reki disambut oleh Nyak Zaenab.

"Assalammualaikum, Nyak. Si Kaka udah siap?" Reki langsung menyalami Nyaknya Kaka itu.

"Walaikumsalam, Eh ade mantu. Ude lame nyampenye? Ya Allah si Kaka biasaan lamenye. Bentar ye Tong, gue bikinin minum dulu."

"Reki baru nyampe. . ." Belum Reki selesai menjawab, Nyak Zaenab sudah menghilang ke dapur sana dan tak lama setelahnya kembali dengan secangkir teh manis.

"Nyaaak. . Kaka pergi dulu ye ame Bang Rek," Reki menolehkan pandangannya dari teh di cangkirnya ke sosok yang kini sudah berdiri di dekat pintu sambil memasang sepatu hak tingginya.

Senyum Reki perlahan mengembang (untung nggak muncrat, Rek) Kaka benar - benar secantik itu, dan sebuah perasaan bangga tiba - tiba hinggap dihatinya. Bangga dengan kenyataan jika dialah laki - laki beruntung yang insya Allah akan menjadikan Kaka miliknya.

"Iyee. . Iyee. . Ati - ati lo bedua ye, jangan ngebut Tong!"

Reki dan Kaka bergantian menyalami Nyak Zaenab sebelum keluar dari rumah Kaka.

"Kenape Bang?" Tanya Kaka saat mereka berdua sudah duduk bersebelahan di dalam mobil. Dia jadi penasaran karena sedari tadi Reki menatapinya terus. Seperti ada yang salah dengan dandanannya.

"Kenapa apa?" Reki balas bertanya.

"Lo ngeliatin gue mulu, ade yang aneh ye?"

Reki tertawa mendengar pertanyaan Kaka.

"Iiih, gue tanye malah ketawe aje lo Bang, gue balik ke dalem nih?" Dengus Kaka.

"Nggak kok, nggak ada yang salah. Lo mau pake apa aja cantik," Jawab Reki jujur no micin - micin.

"Dihh gembel," Kaka seneng sebenernya tapi gengsi ketahuan hehe.

"Lah, gue jujur dikatain gembel. Salah aja gue terus. . Salah. ."

Dan seperti biasa, jalan dengan Reki akan selalu seseru itu karena mereka bisa ngobrolin banyak hal sehingga tanpa terasa mereka sudah sampai di lokasi pesta pernikahan Fiona.

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang