Yogi: 3

2.2K 404 177
                                    


Pagi itu, suasana apartemen Yogi tidak jauh berbeda dari hari - hari sebelumnya.

Yang membuatnya agak sedikit berbeda mungkin karena pukul sembilan Yogi masih terbaring di ranjangnya sementara hari itu adalah weekday. Walaupun ia secinta itu pada tidur, tetap saja Yogi harus profesional sebagai seorang pekerja bukan?

"Hatchi~" Selimut dirapatkan.

Terima kasih untuk kerja lembur bagai qudhanya agar bisa mendapat banyak jatah cuti untuk pulang. Ehem. Pulang.

"Mas. . Mas Yogi? Aduh, panas banget," Yogi merasa ada telapak tangan yang dingin menyentuh dahinya yang menghangat karena suhu demamnya.

"Mil, kamu jangan ngomong, ini mimpi." Ucap Yogi ngawur.

Yogi yang masih memejamkan matanya tidak bisa melihat kalau si cantik itu sedang berjongkok sambil menatapinya tidur,

Yogi yang masih memejamkan matanya tidak bisa melihat kalau si cantik itu sedang berjongkok sambil menatapinya tidur,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mil, si A Liem udah bangun?" Tanya suara lain yang Yogi yakini adalah si Ibu.

"Belum, Bu, badannya Mas Yogi panas banget,"

Yogi yang merasa mimpinya mulai ngawur begini perlahan membuka kedua matanya.

"Shit. ." Gumam Yogi tanpa sadar.

"Pagi Mas," Ucap Mila dengan lembut.

Dalam hati Yogi merutuki jantungnya yang berdebar tak karuan. Mungkin begini maksud ibunya kalau ada yang 'menemani' dan 'mengurus'nya di apartemen.

Dan disaat momen begini, batuk berdahak dan suara paraunya harus merusak suasana.

"Kamu ya, Ibu bilang, jangan paksa kerja lembur terus, uang aja dibanyakin, istri belum juga ada," Omel Ibu Lili sambil masuk ke kamar Yogi dengan termometer dan obat flu berat.

"Biar Mila ambilin airnya Bu," Mila lalu kabur keluar.

"Iya, belum Bu, belum Yogi lamar." Dan Mila bisa mendengar sayup tawa Yogi dari ambang pintu kamar. Mila takut berharap, tapi terlanjur melayang gimana dong?

Selama Bu Lili berbincang dengan Yogi di kamar, Mila memilih menyibukkan diri di dapur, membuat brunch untuk mereka bertiga.

"Aduh kamu repot - repot, Mil, sini Ibu bantuin," Mila langsung menggeleng, mencegah Bu Lili untuk mengambil pisau dapur yang akan digunakan memotong sayur yang baru sebagian yang terpotong karena Mila harus mengaduk bubur buatannya.

"Ibu duduk aja, ngobrol sama Mas Yogi."

"Kamu sana ngobrol sama si Yogi," Gantian Bu Lili yang menggeleng sekarang.

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang