Oik: 8

2.6K 461 149
                                    


Malam itu Oik dan Lisa berpelukan lebih lama dari biasanya. Seakan mereka akan terpisah lama dan jauh makanya enggan melepas.

Seperti biasa, pagar biru kosan Lisa menjadi saksi bisu lagi betapa kejunya dua orang yang tengah dimabuk asmara ini.

"Ica. ." Oik mengusap punggung Lisa sambil mengayun si cantik itu ke kanan dan ke kiri.

"Bentar dulu Oik. . ." Si cantik masih belum mau melepaskan diri, lantas membuat yang dipeluk terkekeh.

"Kan Oik besok cuma wisuda, bukan mau pergi perang di jalur Gaza."

"Ya karena Oik besok mau wisuda makanya aku nggak mau lepas dulu."

"Kaya anak kucing kamu Ca, nanti Oik nggak mau pulang gimana?" Goda Oik.

Sesaat setelah itu, barulah Lisa melepaskan diri dan pelukannya, namun lengannya masih melingkar di pinggang Oik.

Pemandangan begini sudah tidak asing lagi bagi ParJo dan SasIng squad sejak Oik - Ica jadian. Mereka maklum kalau itu berdua mendadak jadi kaya kembar siam, nggak bisa dipisah. Lengket. Maklum lah, dapet Lisanya juga susah kalau kata Fajar.

"Aku tuh berasa bego, masih belom wisuda padahal udah semester sekian." Lisa menekuk bibirnya. Ada sedikit rasa iri, karena nyatanya mereka seangkatan dan tentu kuliah Oik sebenarnya lebih susah darinya, tapi si ganteng Teknik Komputer itu berhasil menyelasaikan studinya lebih dulu.

"Kata siapa Ica bego? IPK nya aja tiga koma, kamu itu males bukan bego sayang," Oik mengacak rambut Lisa gemas.

"Tapi tetep aja. . . Iri aku tuh!!"

"Makanya abis aku wisuda, dikebut skripsinya."

"Yaaaah. . . Nanti aku di jurusan sendirian dong. ."

"Kan ada Kaka, Jejen, sama Oya, si Aji juga ada."

"Oik. . Wisudanya semester depan aja yaaaa~~" Rengek Lisa.

"Ica. . Denger ya, bagus dong kalau Oik wisuda duluan. Jadi Oik bisa lebih cepet cari kerja, terus bisa lebih cepet juga ngumpulin duit."

Dahi Lisa berkerut, "Buat apa emang?"

Telak saja Oik menyentil dahi Lisa gemas, "Kamu pikir ngelamar kamu nggak butuh modal? Mana bisa Oik
Modal cinta doang,"

"Oh iya hehehe. . . Eh tapi, emang siapa yang bilang aku mau kamu lamar?"

Kedua mata Oik membulat, "Nggak mau?" Tanyanya.

"Kalau saingan kamu Noah Centineo ya jelas aku tolak lah,"

"Kebanyakan mimpi kamu yang," Oik lalu tertawa.

"Ya udah, aku balik dulu ya. . Jangan lupa, besok ketemu Mama sama Papa." Tak lupa Oik membubuhkan kecupan di puncak kepala Lisa sebelum masuk ke mobilnya.

"Siap bos!"

"Sleep tight ya," Ucap Oik dari dalam mobilnya.

"Nggak suruh mimpiin nih?" Goda Lisa.

Oik menggeleng, "Kalau kamu mimpi berarti tidurnya nggak berkualitas karena otaknya masih kerja."

"Dasar science geek!"

"Oik balik Ca, Assalammualaikum,"

"Walaikumsalam. . Hati - hati sayangnya Ica,"

Lalu mereka berdua tertawa sampai Oik melajukan mobilnya yang perlahan hilang di belokan sana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Icaaaaaaaa!!!!" Samar - samar suara Oya masuk ke pendengaran Lisa yang masih terlelap itu.

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang