Genta: 5

1.7K 298 170
                                    


Hidup menjadi seorang Genta Nasution tampak sangat menjanjikan dari luar.

Lahir di keluarga berada dengan orang tua yang sangat suportif, kemudian punya otak kelewat jenius yang membuatnya selalu keluar dari masalah, dikelilingi teman - teman setia yang keren, beserta seorang pacar yang cantik dan tak kalah pintarnya darinya, ramah pula.

Siapa yang tidak ingin bertukar hidup dengan seorang Genta barang sehari saja?

Tapi ternyata, hidup sebagai Genta selama dua puluh tahun lebih, pemuda itu harus dibayangi dengan segala anxiety dan standar kelewat tinggi yang membuatnya kadang ingin jadi orang biasa saja.

Genta tidak sekuat yang teman - temannya kira. Ia hanya seorang pembohong handal yang bisa menyembunyikan lukanya rapat - rapat.

Apalagi jika menyangkut orang yang dekat dengannya, in this case. . Kemala Hanifa.

Tidak ada yang tahu betapa takutnya Genta jika suatu hari gadis itu meninggalkannya.

Maka dengan segala usaha, Genta membuat Hani tetap berada disisinya. Berusaha terlihat seperti pacar yang keren karena tidak pernah protes tentang kerjaan Hani yang selalu meninggalkannya untuk traveling. Berusaha jadi pacar yang keren yang memberikan Hani kebebasan sebebas - bebasnya.

Kalau kata Genta, 'hubungan kita itu demokratis yang. Kamu dan aku punya opini berbeda tentang hidup kita, selagi tidak ada yang menyalahi aturan apa salahnya?'

Keren bukan?

Tapi semua kekerenan Genta itu bisa hilang dalam sekejap. Tidak butuh pemicu yang rumit. Cukup sebuah postingan instagram dari Hani.

Siang itu, Genta termenung di hadapan layar ponselnya. Ia putar video berdurasi satu menit itu berkali - kali.


Genta lalu mendial nomor Hani, tak peduli meski itu panggilan roaming internasional.

Jemari panjang itu saling berketukan dengan meja. Tanda Genta tak sabar. Akhirnya pada dering kelima, panggilan diangkat.

"Assalammualaikum Ta," Sapa Hani di seberang sana. Suaranya yang kelewat ceria membuat Genta untuk sesaat lupa akan gundahnya.

"Walaikumsalam sayang," Balas Genta.

"Kenapa nelpon Ta?" Tanya Hani kemudian.

"Kamu kapan pulang?"

"Laaah kamu lupa? Aku kan bilang aku pulang dua hari lagi? Kenapa? Kangen?" Seperti biasa, Hani menggodanya.

"Iya. . Aku kangen haha, ya udah. . Aku lanjut kerja dulu. . Yang," Genta tidak langsung meneruskan kalimatnya.

"Ya?"

"Love you."

"Idiiiiiiih. . . Geliiiiii. ." Hani tertawa dari ujung sana.

"I do. Tapi nggak tahu kamunya gimana haha," Genta memaksakan tawanya.

"Ya aku sayang juga lah sama kamu Ta. . Kamu ih gemes aku tuuuh! Ya udah, aku tutup ya. ."

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang