Oik: 5

2.6K 437 94
                                    


Karena kali ini acara melibatkan anggota bergender perempuan, maka para pejantan tangguh grup bala - bala harus memulangkan Lisa, Oya, Kaka, dan Jeni dengan selamat tepat jam sepuluh. Lalu heinekennya gimana? Itu lanjut ronde kedua, ya abis nganter ciwei - ciwei pulang.

Setelah diatur sebijak - bijaknya, Jeni pulang diantar Genta, kalau Aji nanti bukan pulang tujuannya haha.

Sementara, Kaka yang malam itu memutuskan untuk ngetem di kosan Lisa dan Oya pulang diantar Oik.

"Ya, Ka, liatin mereka berdua. . Kali - kali mereka jadian pas lo bedua nggak liat," Goda Aji.

"Siap bos!" Kaka dan Oya langsung mengiyakan dengan semangat.

"Hati - hati koen Rik, jagain yang di belakang." Tiga kata terakhir agak pelan nih, tapi tetap sampai ke telinga rese Yogi.

"Lo aja yang anter," Celetuk Yogi.

Lalu dua mobil itu melaju meninggalkan parkiran Meraki.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah sekitar sejaman berkendara, mobil Oik akhirnya terparkir di depan kosan pagar birunya Ica dan Oya.

"Kite balik dulu Rik, selamet ulang taun by the way," Ucap Kaka setelah turun.

"Thanks sasing squad, unexpected banget tapi gue seneng kenal sama kalian." Oik beralih ke Lisa yang hendak turun.

"Ca. ." Panggil Oik sambil menahan satu tangan Lisa.

"Ya?" Si gadis hanya memberinya tatapan bingung.

"Jangan turun dulu," Ucap Oik, lalu beralih ke Kaka dan Oya yang masih menunggu Lisa.

"By the way, Icanya gue pinjem bentar ya. ." As he gives that look, jadi Kaka dan Oya langsung mengangguk paham.

"Dooh yang mau nembak~" Sorak Kaka dan Oya yang sedang berjalan masuk sambil tertawa menggoda Oik dan Ica yang masih di dalam mobil.

"Lo beneran mau nembak gue? Kan udah?" Canda Lisa untuk memecah keheningan yang sudah berjalan sekitar satu menit.

Lisa sudah merasa ada yang aneh dengan Oik sejak di Meraki tadi. Persisnya setelah Oik keluar dan menerima panggilan masuk yang entah dari siapa.

"Makanya gue mau nagih jawaban gue sekarang Ca," Ucap Oik serius, lalu melanjutkan, "Boleh kan Ca? Gue kira gue bisa nunggu sampai lo siap. . Tapi gue takut Ca. ." Suara Oik sedikit bergetar.

"Takut apa Rik?" Tanya Lisa.

"Gue takut, kalau lo nggak nahan gue sekarang. . Gue nggak bisa nepatin janji gue buat nunggu sampe lo siap," Ada sarat putus asa dalam tatapan Oik pada Lisa.

Gadis itu juga tidak bisa berdusta jika hatinya nyeri melihat tatapan yang diberikan Oik untuknya.

"Rik. . Gue boleh tanya nggak?"

"Tanya aja Ca,"

"Yang nelpon lo tadi. . Sandra?" Kalimat Lisa tercekat di akhir.

"Iya, Sandra nelpon gue dan bilang mau balik,"

Ya. . Lisa tahu kok, tentang si Amerika - Jawa yang Oik sebut sebagai cinta pertamanya.

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang