Aji: 1

3.2K 521 91
                                    

"Ji, lo ikut?" Aji mengerutkan dahinya.

"Kemana?" Tanya Aji yang sedang membereskan laptopnya.

"Biasa, nongkrong sambil ngecengin cewek." Beginilah kerjaan beberapa teman - teman di HIMA Teknik Komputer kalau malam minggu sudah di depan mata.

"Kerjaan gue belum beres bro, duluan aja." Aji menggeleng.

"Jangan pacaran sama CPU mulu lah lo, malu sama tampang," Celetuk sebut saja Hendra.

"Tanpa gue nongkrong sama lo pada cewek bakal tetep nyamperin gue," Balas Aji, dan telak saja teman - temannya itu langsung 'Uuuuuuu' berjamaah diikuti isi - isi kebun binatang.

Bukannya tidak mau punya pacar, hanya saja seorang Sutejo Aji Yudhistira merasa dia baik - baik saja dan bahagia - bahagia saja selama dia masih bersama mereka.

Like, ngapain dia pacaran kalau jajanin diri sendiri aja belum mampu?

Bukannya apa - apa, ini adalah hasil akhir dari Aji yang waktu SMA selalu mengiyakan cewek yang nembak dia, kelimpungan sendiri dia tuh! Bahkan si mulut tukang sepet yang selalu dikatain saudara Ko Yogi yang tertukar itu punya soft spot untuk hal - hal tertentu. Semisal, cewek yang memberanikan diri untuk nembak dia. Jadi, sekarang, selagi masih ada mereka, Aji is fine being single.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bahkan ketika Aji harus melewati hari terberatnya. Dia yakin dia akan baik - baik saja selama Fajar Bustomi dan Muhammad Atthoriq beserta empat abangnya yang lain masih menempelinya.

Seperti hari itu.

.
.
.
.
.
.
.
.

Aji menatap proposalnya yang baru saja ditolak dosen pembimbingnya. Para mahasiswa tahun akhir pasti mengerti sakitnya gimana lah, dia sudah begadang sampai kepalanya serasa mau pecah tapi tugas akhirnya masih saja belum di acc.

Dengan langkah gontai Aji keluar dari ruangan dosennya.

Sebait pesan dikirim ke Fajar, supaya Fajar nggak kecarian kalau dia nggak pulang ke ParJo.

Jar, gue pulang.

Bunyinya hanya begitu, tapi Fajar tahu maksudnya. Aji pulang ke rumah orang tuanya.

Tak lama kemudian balasan dari Fajar masuk.

Sip bos, tiati. Salam buat Ibu ya🙏🏻

Setelah mengambil motornya di parkiran, Aji melajukan motornya menuju jalan untuk pulang. Sengaja tidak buru - buru, biar dia bisa menjernihkan pikiran di jalan sambil menikmati pemandangan Jakarta yang sebenarnya selalu macet dan ramai. Tapi itu bisa jadi distraksi yang ampuh untuk seorang Aji Yudhistira.

Sesampainya di rumah Aji disambut oleh si ibu dan adik laki - lakinya yang masih SD.

"Assalammualaikum Bu Ana," Aji langsung menyalami si ibu yang sedang menonton TV.

"Oh walaikumsalam, tumben pulang Mas?" Tanya si ibu heran. Soalnya ini bukan weekend, bukan jadwal Aji pulang.

"Lah Ibu, terniat anaknya nggak pulang," Celetuk Aji.

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang