Ini tentang aespa, satu dari banyak 'geng' eksis di Hope University. Karina, Giselle, Winda, dan Ningning mungkin bersahabat, namun keempatnya punya cerita sendiri, dengan lika-liku yang berbeda.
#1 on ningning | 2020.12.29
#1 on ningyizhuo | 2020.1...
"Ih?! Kok koyo sih?! Jelek dong entar! Baju gue kayak gini, nanti kelihatan pas foto," protes Ningning.
"Bawel benar sih lo! Pake aja dulu sekarang, nanti copot pas mau foto. Buru dah!" omel Giselle.
Winda ambil bungkus koyo dari tas selempang, lalu gadis itu pasang pada kedua sisi bahu belakang Ningning. Dengan hati-hati Winda tempel agar tidak terkena gaun yang Ningning kenakan.
"Udah beres? Yuk ke dressing room. Karina pasti nungguin tuh!" ajak Giselle.
Hari ini adalah seminggu setelah acara makan malam keluarga Karina dan keluarga Tama. Seperti rencana, acara pertunangan akan diadakan dalam hitungan jam.
Menurut Karina dan juga ketiga sahabatnya, pertunangan ini terlalu cepat untuk dilaksanakan Selain karena Karina belum siap dan mungkin tidak akan siap karena ia tidak memiliki perasaan apapun pada Tama, mempersiapkan acara 'besar' dalam waktu singkat tentunya bukan hal yang mudah. Karina sempat sangsi kalau waktu seminggu cukup untuk mempersiapkan segala, namun Mama-nya Karina dan Ibu-nya Tama berhasil.
Dalam waktu seminggu, keduanya bisa menyewa tempat, mengurus catering, hingga menyediakan berpuluh-puluh gaun dan jas untuk kedua keluarga termasuk teman-teman Karina dan Tama. Semua dipersiapkan dengan matang, seakan-akan digunakan untuk menghalangi niat Karina kabur dari perjodohan.
Giselle membuka pintu kamar hotel yang dijadikan ruangan berias, lalu ketiganya masuk ke dalam dan menemukan Karina yang masih dirias. Tama sendiri terlihat duduk di salah satu tempat tidur dengan seorang lelaki yang Winda kenal dengan baik.
"Kak Wira?" panggil Winda.
Lelaki yang tengah bermain dengan ponselnya itu mendongak dan melambaikan tangannya. "Oh! Hai Winda! Long time no see!"
Winda mendekat dan duduk di samping Wira. "Kakak bukannya lagi S2 di Inggris ya? Kok bisa di sini?"
"Demi Kakak ganteng gue ini, gue pasti bakal terbang pulang. Mau puluhan ribu mil pun gue jabanin dah," seru Wira sembari memeluk Tama dari samping.