⚠️⚠️⚠️
trigger warning ahead!
contain 15+ (only words)
read with consent!"Tam, makasih banyak ya udah nganterin gue. Sumpah lo enggak perlu repot nganterin gue di hari libur lo gini," ucap Miko saat akan memasuki pintu keberangkatan internasional.
Tama menggeleng pelan. "Santai aja, Bang Miko! Jarang banget lo stay di Indo selama ini. Dari gue tunangan dua bulan yang lalu, baru sekarang lo balik ke Jepang."
"Ya pas aja lo tunangan pas gue lagi libur kuliah. Ya udah gue pulang aja. Sendirian juga gue di sana," sahut Miko.
"Lo abis beres kuliah di sana, enggak ada niat buat nikah lagi, Bang?" tanya Tama.
"Enggak lah, Tam. Gue kayaknya udah cocok sendiri. Lagian, walaupun gue sama Kak Yuli udah cerai, kita masih ada tanggungan ngurus anak bersama. Mending ngurusin Bela aja gue. Udah ketuaan juga nyari cewek lagi!" balas Miko.
"Tua apaan lo, Bang! Masih dua sembilan aja juga, lagak lo ngomong tua," cibir Tama.
"Hahaha, bisa aja. Ya udah ya, gue masuk. Thank you udah nganterin," ucap Miko.
Setelah Miko menghilang dibalik pintu, Tama memutuskan untuk segera pulang melanjutkan tidurnya yang tertunda. Namun tiba-tiba saja ada empat orang menghadangnya, atau lebih tepatnya tiga orang saja karena yang satu lagi terlihat sekali hanyalah pengikut dari ketiganya.
"Tuh kan benar! Ini mah Kak Tama! Gue enggak mungkin salah ngenalin dosen gue sendiri," ucap Giselle.
"Giselle? Satria? Winda? Ningning?"
"Tuh apa gue bilang! Dia aja ngenalin kita," tambah Giselle.
"Sebentar! Kalian ngapain di sini?" tanya Tama. Ia mendadak merasa ada yang tidak beres di sini.
"Tadi ngantar pacar aku, Kak. Terus beli Beard Papa dulu sebelum makan siang di luar. Eh terus ngelihat Kakak. Kakak sendiri ngapain ke sini?" Ningning.
KAMU SEDANG MEMBACA
notre vie | aespa ✔️
Fiction généraleIni tentang aespa, satu dari banyak 'geng' eksis di Hope University. Karina, Giselle, Winda, dan Ningning mungkin bersahabat, namun keempatnya punya cerita sendiri, dengan lika-liku yang berbeda. #1 on ningning | 2020.12.29 #1 on ningyizhuo | 2020.1...