tiga puluh satu

961 170 11
                                    

"Kak Dery!" teriak Ningning setelah menutup pintu mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Dery!" teriak Ningning setelah menutup pintu mobil. Gadis itu langsung mendekat dan memeluk Dery yang tertawa dengan tingkah manja sang kekasih.

Dery mengacak pelan surai Ningning yang tergerai. "Manja banget! Tumben," celetuk Dery. Walau Ningning jarang bertingkah manja dan Deru juga jarang memanjakan sang kekasih, Dery tetap suka saat Ningning bertingkah menggemaskan seperti saat ini. Setelahnya Dery eratkan pelukan pada tubuh mungil Ningning.

"Kangen! Hehe," ucap Ningning mendongak dan menampilkan senyum manisnya.

Ningning tidak berbohong soal dirinya merindukan Dery. Sudah dua minggu berlalu semenjak keduanya bertemu. Ningning sibuk dengan tugas kuliahnya, Dery pun sibuk dengan urusannya. Ketika keduanya sibuk, keduanya sudah berjanji tidak akan mengganggu satu sama lain.

Tidak memberi kabar melalui chat atau telepon bukanlah masalah yang besar bagi mereka selama dua minggu terakhir. Ningning dan Dery tahu dengan sangat pasti kalau masing-masing akan baik-baik saja. Makanya saat bertemu, skinship mereka akan terasa lebih manis karena sudah lama tidak berinteraksi.

Dery kecup pelan ubun-ubun Ningning, mengalurkan rasa rindu yang sama besarnya seperti yang sang kekasih rasakan. "Sama. Aku juga kangen banget sama kamu," ucap Dery.

Ningning menoleh ke kursi tengah dan sedikit lega tidak menemukan Reza seperti sebulanan yang lalu saat pergi makan malam bersama dengan Ryana. Tapi Ningning tidak menutupi rasa penasarannya terkait keberadaan Reza.

"Kak Reza enggak bareng?" tanya Ningning.

"Reza ada urusan di luar sama Ryana. Abis nganter Ryana, baru dia nyusul ketemu di tempat. Makanya enggak ikutan," terang Dery.

"Loh? Kak Ryana enggak ikutan kita makan siang?"

"Enggak. Abis urusan mereka selesai, Ryana harus ke rumah sakit nemenin mamanya cuci darah. Makanya cuma Reza aja yang ikut. Kenapa memangnya? Kamu takut ke-gap kayak kapan hari?" ucap Dery diakhiri dengan tawa pelan.

Ningning memukul pelan bahu Dery. "Apaan sih?! Masih aja dibahas!" omel Ningning dengan bibir mengerucut.

Dery kembali mengacak surai Ningning acak. "Kamu jangan cemburut gitu dong! Rasanya pingin aku cium aja. Sayangnya ini dipelataran kampus. Nanti kita dikira ngelakuin perbuatan asusila lagi," ucap Dery dengan nada bercanda.

"Kak Dery!"

Bukan hal aneh jika Ningning dan Dery ribut setiap mereka bertemu. Keributan mereka justru yang memberi warna pada hubungan yang sudah berjalan selama setahun lebih ini. Walau suka ribut, pembahasan mereka tidak jauh-jauh dari hal-hal yang tidak penting. Selama setahun berpacaran, Ningning dan Dery belum pernah terlibat perdebatan yang berefek buruk pada hubungan mereka. They always feel happy with each other.

Seperti sekarang, mobil telah melaju membelah jalanan ibu kota dan mereka tidak lagi berdebat soal keberadaan Reza. Ditemani lagu-lagu dari ponsel Ningning, keduanya bernyanyi bersama. Mau lagu senang maupun sedih tidak menurunkan antusiasme mereka meramaikan suasana mobil yang sebelumnya sepi.

notre vie | aespa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang