prolog

7.4K 566 52
                                    

Karina merogoh kantung celana jeans, saat getaran terasa di paha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina merogoh kantung celana jeans, saat getaran terasa di paha. Berasal dari ponsel lipatnya, menandakan ada seseorang yang mencoba menghubungi dirinya. Karina pikir, ada pesan dari sang gebetan. Tapi ternyata, angan Karina hanyalah angan belaka.

"Halo?" sahut Karina malas.

"Kamu di mana?" tanya pemilik suara di seberang sana.

"Kenapa sih nanya-nanya mulu? Ya pasti gue masih di kampus lah!" ketus Karina.

"Nanti kelar kelas terakhir, aku jemput!"

"Tap..."

"Enggak ada penolakan!"

Panggilan terputus seketika, membuat Karina makin dongkol. Karina lipat dan letakkan ponselnya di atas meja kasar, mengundang rasa penasaran pada Giselle, Winda, dan Ningning. Karina tumpuk lengannya di atas meja dan menidurkan kepalanya miring, di atas tumpukan lengan. Hembusan napas kasar terdengar begitu kentara, dari mulut Karina.

"Kenapa lagi sih lo?" tanya Giselle dengan tatapan masih pada layar ponsel.

"Enggak tahu nih, Kak Karin. Sebulan ini ya, setiap ketemu, mesti begini. Kayak beban hidup berat aja," cibir Ningning.

"Jangan gitu, ah! Kak Karin udah suntuk gitu, lo katain pula," tegur Winda.

"Lah? Gue enggak ada ngatain ya, Kak Winda. Kan emang faktanya Kak Karin terlihat aneh," seru Ningning membela diri.

Karina malas menanggapi keributan dua orang yang lebih muda darinya itu. Selain berisik, Karina sudah tidak semangat semenjak mendapat panggilan telepon dari orang yang tengah ia hindari.

"Kalian tuh, diam napa! Kayak gue gini loh, anteng. Enggak gangguin Karina yang lagi bad mood," sela Giselle.

"Iya, Kakak enggak nganggu, soalnya lagi sibuk stalking akun si abang cerdas kan? Siapa itu namanya? Satan?" ejek Ningning.

"Hush! Ngawur banget lo! Kak Satria namanya," ucap Winda.

"Ah! Winda emang ngertiin Kakak banget deh!" pekik Giselle, tangannya langsung meraih kedua sisi pipi Winda dan menariknya karena senang sudah dibela, secara tidak langsung.

"Whoever his name lah! Emang bakal tertarik sama modelan kayak lo, Kak?" cibir Ningning.

"Mulut lo ya! Mau gue uleg jadi sambal rasanya. Abis pedas banget itu mulut!" omel Giselle.

I like it better after midnight~

"Whopsie! Telepon dari ayang beb, berarti doi udah di parkiran," seru Ningning, bergerak merapikan barang-barang yang berserakan di meja kantin.

"Emang lo enggak kelas, Ning?" tanya Winda.

"Udah selesai tadi. Hari ini satu aja kuliah gue, Kakak-kakak. Sekarang, mau cabut dulu sama Kak Dery. Mau diajak ketemuan sama saudaranya," terang Ningning.

"Saudara Kak Dery? Reza dong! Siapa lagi adiknya Kak Dery, kalau bukan si kunyuk. Hati-hati loh kepincut! Kak Dery mau di kemanain?" goda Giselle.

"Mana ada! Pertama, gue enggak mau punya pacar modelan Kak Reza. Even if I like him, gue masih sayang nyawa. Ya kali, gue ngerebut pacarnya Kak Ryana. Literally pentolan BEM se-univ. Gue mah jodoh Kak Dery, fix!" tolak Ningning saat diasosiasikan dengan adik kandung sang pujaan hati.

"Iya deh iya! Gitu aja ngomel. Ya udah deh, gue pindah ke Winda. Winda sama Abang Sena, gimana? Eh? Atau sama Koko Chandra?" tanya Giselle sembari mengangkat kedua alisnya, tengah menggoda Winda.

"Sena? Chandra? Gue cuma teman kok sama Sena sama Chandra. Kan kita bertiga satu Kementerian, makanya sering bareng," elak Winda.

"Ah! Enggak asik banget sih lo, Win!" seru Giselle, saat tidak mendapat jawaban yang ia harapkan.

"Ya udah ya, gue cabut! Dadah Kakak-kakak semua!" seru Ningning, berlari menjauh dari meja kantin yang biasa mereka tempati kala berkumpul.

"Hati-hati, Ning!" pekik Winda.

"Bye, bye, Baby Ningning!" teriak Giselle.

Karina saja yang tidak merespon, karena kepalanya pusing memikirkan skenario seperti apa yang harus dilakukan, untuk menghindari oknum yang menghubunginya barusan.

Karina saja yang tidak merespon, karena kepalanya pusing memikirkan skenario seperti apa yang harus dilakukan, untuk menghindari oknum yang menghubunginya barusan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

notes

Halooo! Jangan kaget ya kalau aku publish lapak baru lagi 😂 Kan emang suka gitu, publish aja dulu, masalah beres atau enggak, biar itu jadi urusan belakang 😅 Jangan diikuti ya kebiasaan jelek aku ini 😭

notre vie | aespa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang