enam puluh tiga

664 120 0
                                    

⚠️⚠️⚠️
trigger warning!
contain 15+ scene
read with consent

Karina menyendok kue berulangkali dan berulangkali pula gadis itu memekik dengan mulut tertutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina menyendok kue berulangkali dan berulangkali pula gadis itu memekik dengan mulut tertutup. Menikmati rasa manis dan gurih krim cokelat dari kue yang Tama beli. Sepanjang perjalanan menuju rumah Tamaㅡmereka sudah makan siang sebelumnya di Solaria dekat rumah Karinaㅡdipenuhi oleh suara Karina.

"Suka banget kayaknya sama kue itu," celetuk Tama, membelokkan kendaraan memasuki gerbang utama perumahan.

Hari ini adalah hari Valentine. Alih-alih pergi makan dengan suasana romantis atau menonton di bioskop, Karina lebih tertarik mengunjungi rumah Tama. Selain karena permintaan Ibu untuk datang, Karina penasaran dengan kucing peliharaan Tama. Beberapa hari yang lalu, Tama iseng mengirim foto si kucing dan Karina langsung dibuat jatuh cinta. Gadis itu pun memanfaatkan hari ini untuk berkunjung ke rumah.

"Ih! Ini tuh enak banget, Kak. Bayangin perpaduan manis cokelat dan asinnya sea salt, bah enak banget. Mau coba? Nih, aku suapin!"

Karina menyendok dan menjulurkan suapan ke Tama. Tama tidak punya alasan untuk menolak, toh dia juga yang beli. Tidak boleh rugi sedikit pun dirinya.

"Gimana? Enak kan?"

"Lumayan lah. Ya udah, yuk turun," ajak Tama. Saking hebohnya, Karina tidak sadar kalau mereka sudah tiba di rumah Tama.

Ini bukan pertama kalinya Karina bertandang ke rumah Tama. Sebelumnya ia datang bersama kedua orang tua-nya. Tetapi ini baru kali ini Karina datang sendirian. Karina mendadak menyesal tidak membawa apa-apa saat berkunjung.

"Ibu! Nih, ada Karina," ucap Tama angin lalu.

Tama lalu menoleh menatap Karina. "Kamu ke dapur aja, Ibu biasanya di sana. Sampah kuenya buang aja juga di bak sampah di dapur. Aku tinggal mandi sama ganti baju dulu, gerah."

"Oke, Kak."

Karina memasuki area dapur, disambut oleh Ibu-nya Tama yang langsung tersenyum sumringnah. Ibu berjalan mendekati Karina yang berjalan membuang sampah terlebih dahulu.

"Ya ampun Karina, Ibu tungguin dari kapan hari buat main ke sini. Seneng deh kamu akhir datang!" Padahal baru seminggu yang lalu mereka berlibur bersama ke Bali.

Karina lantas bergerak memeluk Ibu. "Hehe, iya maaf ya Ibu aku baru datang sekarang. Aku enggak bawa apa-apa lagi ke sini," ucap Karina.

"Ih kamu mah! Santai aja, enggak usah bawa apa-apa. Kamu ke sini aja, Ibu udah senang banget. Kamu nginep ajalah ya, nanti tidur sama Ibu. Ayah-nya Tama pas lagi liburan sama teman-teman golf-nya ke Malaysia, Ibu sendiri jadinya," ajak Ibu.

Jangan tanyakan di mana eksistensi Sera. Pekerjaan Johhny kebetulan ada di Bali, sehingga Sera akan tinggal di sana sampai waktu persalinan. Setelahnya, wanita itu masih mempertimbangkan untuk tetap tinggal di Bali bersama Ibu Mertua yang menyusul dekat-dekat masa persalinan atau beralih ke Jakarta agar dekat dengan Ibu-nya.

notre vie | aespa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang