"Selle, kapan bisa kumpul buat nugas?"
Giselle yang tengah merapikan barang-barangnya mendongak saat teman sekelasnya memanggil. "Sabtu pada bisa ga? Gue kalau weekdays sedikit kosongnya, suka ada agenda mendadak," balas Giselle.
"Boleh deh. Gue sama yang lain kebetulan free. Di rumah lo boleh enggak? Malas kalau di Sbux, harus keluar duit dulu. Tanggal tua nih Selle," celetuk teman Giselle yang lain yang juga satu kelompok dengannya.
"Boleh banget mah! Mama gue kebetulan mau nyoba resep kue baru, Mama pasti senang kalau ada kalian datang terus nyobain kuenya," seru Giselle.
"Wah iya? Duh, makin enggak sabar! Kue Mama lo tuh sumpah ya Selle, enak banget. Gue enggak pernah bosen pesen kue di lo. Harga aman sama kantong dan enak!" seru teman Giselle.
"Oke deh! Berarti fix di rumah gue ya Sabtu besok. Nanti jam-nya tentuin si grup aja, biar enggak ribet," ucap Giselle final.
Giselle kemudian pamit. "Gue cabut dulu ya kalau gitu, bye guys!"
Giselle berjalan menuju parkiran mobil sembari mengubak-ubek isi tas ransel guna mengambil kunci mobil. Namun Giselle tak juga menemukan kunci mobilnya seiring dengan langkah yang semakin dekat dengan mobil.
"Anjing! Di mana sih kunci mobil gue?!" rutuk Giselle yang tidak juga menemukan barang yang ia cari.
Saking sibuknya mencari barang, Giselle tidak sadar ada seseorang yang berdiri di depannya. Alhasil, tubrukan pun tak bisa dihindari. Syukurnya Giselle bisa menahan keseimbangan tubuh, sehingga dirinya tidak perlu menahan malu apabila sampai jatuh ke bawah.
"Lo nyariin ini?"
Suara dari seseorang yang Giselle tubruk membuat si gadis mendongak. Giselle tak bisa menutupi keterkejutannya saat melihat Satria di hadapannya. Pandangannya lantas berpindah pada kunci di tangan Satria yang diangkat tinggi ke udara.
"Lo...kok kunci mobil gue bisa di lo?!" tanya Giselle.
"Tadi lo tinggal pas di ruang rapat. Gue kejerin, eh lo-nya udah ngilang," ujar Satria.
Satria tidak berbohong, kunci mobil Giselle beneran tertinggal di ruang rapat dan ia memutuskan untuk menyimpan kunci itu sampai selesai kelas. Betapa beruntungnya Satria, ternyata Giselle juga ada kelas sampai sore. Satria tidak perlu bingung bagaimana cara mengembalikan kunci pada sang pemilik.
"Ih ya udah! Siniin enggak?!" Giselle berusaha meraih kunci di tangan Satria, namun si lelaki justru menjauhkan kunci dari jangkauan si gadis.
"Ih Satria! Udah sore! Jangan jahilin gue! Lo kan enggak jahil! Jangan ikutan Reza sama Hendra napa sih?!" omel Giselle.
Bukannya menurut, Satria justru berlari menjauh membawa serta kunci Giselle. Tak ayal, adegan lari-larian bak drama Bollywood pun tak bisa dihindari. Satria terus berlari, sementara Giselle mulai kelelahan untuk mengejar.
KAMU SEDANG MEMBACA
notre vie | aespa ✔️
General FictionIni tentang aespa, satu dari banyak 'geng' eksis di Hope University. Karina, Giselle, Winda, dan Ningning mungkin bersahabat, namun keempatnya punya cerita sendiri, dengan lika-liku yang berbeda. #1 on ningning | 2020.12.29 #1 on ningyizhuo | 2020.1...