dua

3.2K 374 45
                                    

"Kak Karin makin enggak semangat tuh! Bahas yang lain aja sudah," saran Winda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak Karin makin enggak semangat tuh! Bahas yang lain aja sudah," saran Winda.

"Kalau lo ngajakin gue bahas soal Matematika, gue angkat tangan! Gue dapet hitung-hitungan interior aja pusing, apalagi kalau lo ngajakin bahas aljabar, trigonometri, dan tetek bengeknya. No, thank you!" tolak Giselle.

Ningning tak luput mengajukan penolakan, jika benar Winda akan mengalihkan pembicaraan ke persoalan Matematika. Kalau diajak menghitung uang, Ningning maju nomor satu. Tapi kalau ketemu phytagoras lah, apalah itu, Ningning mending pergi saja dari kantin.

"Ya enggak! Mungkin bisa bahas..." Winda menggantungkan kalimatnya, membuat Ningning kesal.

"Bahas apaan, Kak Win? Jangan ngegantung gitu dong!" sewot Ningning.

"Tentang Kak Satria and the gang, maybe," ucap Winda ragu, melirik ke arah Giselle.

"Kenapa sama Satria gue?!" tanya Giselle tidak santai.

Karina yang sebelum murung dan menyembunyikan kepala di atas ransel, memperbaiki cara duduk, reflek melempar pulpen mengenai kepala Giselle. Yang dilempari, langsung saja mengaduh.

"Satria gue, Satria gue. Lo tuh cuma dianggap teman sama doi, enggak lebih!" cibir Karina.

"Idih sewot! Kayak lo ke Jeno enggak gitu aj..."

Protesan Giselle terhenti saat matanya tidak sengaja memerhatikan enam laki-laki memasuki kantin dari pintu barat. Mata Giselle berbinar saat menemukan sosok Satria di tengah ributnya Reza dan Hendra, sibuknya Yayan dengan game di ponsel, dan Jefra dan Jeno yang mengobrol di belakang.

Tanpa pikir panjang, Giselle bangkit dari kursi dan segera mendekat ke arah Satria. Karina mendecih melihat tingkah sahabatnya.

"Ck, ck, ck. Dia lebih menyedihkan dari gue," cibir Karina.

"Biarin aja lah, Kak! Lucu tahu, lihat Kak Gisel berbunga-bunga gitu kalau sama Kak Satria," ucap Winda.

"Kak Win, gimana sih cara lo bersikap tenang kayak gitu?" celetuk Ningning.

"Tenang?" tanya Winda bingung

"Iya! Kakak tuh tenang banget kalau ngadepin atau menanggapi apapun. Bagi tips and trick lah!"

"Itu mah sudah mendarah daging aja di dia!" sahut Karina.

Biarkan dahulu Karina, Winda, dan Ningning mengobrol. Mari kita cari tahu, apa yang Giselle lakukan. Gadis itu berjalan menuju Satria, mendorong Reza dan Hendra menjauh, lalu memeluk lengan Satria erat.

"Heh, Mak Lampir! Kok lo ganggu sih?!" sewot Hendra.

"Lo kali, ngeganggu Satria mulu!" balas Giselle tak kalah sewot.

"Kan lo yang datang tiba-tiba, Bu!" seru Reza.

"Bacot lo pada! Minggir!" omel Giselle.

Giselle kalau di depan sahabat-sahabat Satria galak, tapi kalau ke Satria beda lagi tingkahnya. Gadis itu bisa berubah mendadak menjadi orang murah senyum dan selalu bersikap manja.

notre vie | aespa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang