"Tapi tadi lo bilang udah mulai bisa ngobrol 'kan? Ya udah, santuy aja Ning. Pelan-pelan pasti enggak bakal canggung lagi. Berprogres lah. Kan enggak lucu entar iparan tapi canggung," ucap Karina.
"Ipar?!" pekik Giselle dan Winda.
"Lah kok kaget?! Emang Ning enggak ada niatan nikah sama Kak Dery?" tanya Karina balik.
Ningning mengangkat kedua bahunya. "Enggak tahu juga sih ya! Gue aja masih Semester 3 gini, masa udah mikirin nikah, Kak!"
"Tapi ada bayangan toh?"
"Ya ada! Ya kali gue enggak mau nikah sama Kak Dery. Nyari pacar modelan doi susah soalnya, yang pengertian tapi enggak over," balas Ningning.
"Nah! Ya udah beres kan?!" seru Karina.
"Yuk, sekarang pindah ke Winda! Cepetan Win, enggak pakai protes!" sela Giselle.
"Kok lo gitu sih Kak sama gue?!" pekik Winda.
"Buru deh!"
Winda menunduk pelan dengan kedua jari telunjuk menyatu. "Gue asli bingung harus mulai dari mana." Bagaimana tidak bingung kalau harus dihadapkan dengan dua perasaan.
"Dari lo berangkat bareng aja, Win. Lo sama Sena kemarin ngurusin Chandra sama Bima yang kecelakaan kan ya? Ya udah mulai dari sana," ucap Karina.
Winda mengangguk pelan. Gadis itu lalu menceritakan apa saja yang ia lakukan kemarin saat membantu Chandra. Mengurus Chandra yang kakinya terkilir sampai harus diperban, pergi makan ke Burger King, hingga mengantar Chandra sampai ke rumahnya, semua Winda ceritakan tanpa terlewat sedikit pun.
"Udah kan ngantar Chandra? Ya udah, balik lah gue sama Sena. Posisi kan itu mobil gue, ya gue bilang kalau gue aja yang nganter dia, biar nanti dia enggak ribet dari rumah gue. Enggak salah kan gue ngomong gitu? Eh, dia malah marah sama gue dong!" cerita Winda.
"Marah? Seorang Sena bisa marah emang? Setiap ketemu, itu anak kan sukanya ngebanyol," tanya Giselle.
"Ya bisa, tapi enggak pernah marah ke gue sebelumnya. Paling marah kalau di Kementerian ada yang enggak benar kerjanya," ungkap Winda.
"Marahnya gimana emang, Kak?" tanya Ningning.
"Dia marah, dia bilang kenapa sih gue selalu nolak kebaikan dia. Sebenci itu kah gue sama dia. Kayak gitu kak. Padahal lo semua tahu kan, gue bukan enggak mau balas. Tapi posisinya dia sama Chandra itu sama-sama ngedeketin gue. Padahal mereka sahabatan dan kita satu Kementerian juga. Bayangin coba kalau gue buka hati ke salah satu, bakal kayak gimana hancurnya. Udah sekali gue ngelewatin yang kayak gitu, gue enggak mau kejadian Bram sama Bagas terulang," terang Winda.
Karina menopang dagunya dengan kedua tangan. "Kalau menurut gue, wajar sih Sena marah. Soalnya dia ngedeketin lo udah dari jaman maba. Udah dua tahun lebih Win, siapa sih yang bisa sabar. Apalagi lo nolak terus setiap dia ngebaikin lo, bingung lah anaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
notre vie | aespa ✔️
General FictionIni tentang aespa, satu dari banyak 'geng' eksis di Hope University. Karina, Giselle, Winda, dan Ningning mungkin bersahabat, namun keempatnya punya cerita sendiri, dengan lika-liku yang berbeda. #1 on ningning | 2020.12.29 #1 on ningyizhuo | 2020.1...