"Wow!" pekik Winda setelah menyeruput satu sendok berisi kuah mie pangsit.
"Kak?! Ini enak banget! Wow!" timpal Ningning.
"Baru kuahnya udah sedap banget enggak sih, Ning?!" tanya Winda.
Ningning memukup pelan bahu kiri Winda. "Ho'oh benar, Kak! Aduh gila, kita harus cobain mie sama pangsit basahnya," balas Ningning.
"Ya Tuhan! Ini sungguhan enak, Kak Win!"
"Iya, Ning. Pangsitnya dong! Beneran daging dan banyak isinya. Astaga! Kemana aja gue baru nemu mie pangsit seenak ini!"
Giselle dan Satria masih betah menyaksikan kehebohan Winda dan Ningning saat makan bak pasangan suami-istri yang merasa puas melihat kedua putri mereka makan dengan lahap.
"Kak Satria, thank you banget udah diajakin ke sini! Sumpah nendang banget ini pangsit," ucap Ningning.
"Ya rugi lah makan jauh di PIK, semantap ini!" timpal Winda.
Satria terkikik pelan. "Hehe, syukur deh kalau kalian suka. Enggak salah rekomendasi gue," sahut Satria.
"Kak Giselle, coba deh ngaku! Pasti Kakak nerima Kak Satria karena disogok sama semangkuk mie pangsit di sini. Iya kan?!" paksa Ningning.
Giselle tertawa mendengar penuturan Ningning. "Lets say....yes! Soalnya di hari kita jadian, kita abis makan di sini," cicit Giselle.
"Heh? Serius kamu nerima aku karena makan di sini?" tanya Satria iseng.
Giselle memukul pelan lengan Satria. "Ya enggak lah! You know the real reason," ucap Giselle.
"Iya, iya. Bercanda aja aku nanyanya," balas Satria sembari mengacak pelan surai sang kekasihnya.
Suprisingly, Winda dan Ningning tidak menggoda Giselle seperti bagaimana Karina, Giselle, dan Winda menggoda Ningning tadi saat di bandara. Keduanya justru senang melihat sifat manja Giselle yang jarang sekali ditunjukkan di luar Mama-nya dan mereka bertiga. Ini juga hubungan asmara pertama Giselle, yang sangat didukung oleh Mama, Karina, Winda, dan Ningning. Orang tua dan sahabat mana yang tidak langsung mengiyakan jika orang kesayangan mereka berada di tangan yang tepat seperti Satria. Pintar, sabar, sopan, pengertian, di mana bisa kita temukan lelaki seperti itu sekarang ini? Hampir nihil!
"Sayang banget ya, Kak Karin enggak ikutan kita makan bareng. Padahal ini enak banget loh!" celetuk Ningning.
Winda menyeruput es teh miliknya, lalu membalas celetukan Ningning. "Bicara soal Kak Karin ya, gue asli masih curiga. Gue enggak yakin Kak Karin tuh beneran pergi sama Kak Tama," curiga Winda.
KAMU SEDANG MEMBACA
notre vie | aespa ✔️
General FictionIni tentang aespa, satu dari banyak 'geng' eksis di Hope University. Karina, Giselle, Winda, dan Ningning mungkin bersahabat, namun keempatnya punya cerita sendiri, dengan lika-liku yang berbeda. #1 on ningning | 2020.12.29 #1 on ningyizhuo | 2020.1...