empat

2.3K 317 47
                                    

Ningning berjalan menuju mobil milik Hendery setelah berpisah dengan Karina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ningning berjalan menuju mobil milik Hendery setelah berpisah dengan Karina. Gadis itu buka pintu mobil dan langsung menyandarkan tubuhnya ke kursi. Hendery tidak lagi kaget dengan kebiasaan sang kekasih setiap memasuki mobilnya.

"考试怎么样?" tanya Hendery.
(Gimana ujiannya?)

"别问了! 我不向说," balas Ningning.
(Jangan tanya. Aku enggak mau bahas.)

"Emang susah banget?" Hendery kembali bertanya sembari memasukkan perseneling, melajukan mobil keluar dari parkiran kantin.

"不难了! Tapi aku sempat bingung gitu loh, karena ngantuk. Kemarin mana kita keluar malam banget. Kakak sih, ngajakin aku ke Kebon Sirih. Udah tahu aku enggak bisa nolak kalau diajakin ke sana," keluh Ningning dengan bibir mengerucut.
(Enggak susah!)

Hendery terkikik pelan. "Salah aku gitu? Aku mana tahu kalau kamu masih ada ujian, yang! Kamu diajakin juga iya iya, ya kirain udah beres ujian kamu."

"Ih! Tetap aja! Untung dosen aku masih mau nerima kertas jawaban aku," teguh Ningning.

Hendery mengacak surai gadisnya pelan. "Iya, iya. Udah jangan ngambek lagi. Nanti Mama nanyain lagi kalau muka kamu gitu. Terus aku lagi disalahin karena bikin calon mantunya ngambek."

"Hmm," balas Ningning sekenanya.

Keadaan sempat hening, namun tidak berlangsung lama. Ningning dan Hendery tidak mungkin mendiami satu sama lain, kecuali mereka sedang bertengkar, yang sesungguhnya jarang sekali terjadi. Selama pacaran setahun lebih, Ningning bahkan tidak ingat kapan terakhir mereka bersitegang.

"Oh iya! Tadi aku lihat Kak Reza masih nongki di kantin. Kok enggak pulang? Kata Kakak, kita makannya bakal ramai-ramai," tanya Ningning.

"Ah! Reza nungguin Ryana, masih ada kelas katanya. Nanti mereka nyusul, toh ya makan malam masih lama. Tapi kamu biasanya suka bantuin Mama dulu di dapur, makanya aku ajak aja pergi sekarang. Toh kamu enggak ada kelas lagi, toh?"

Ningning menganggukkan kepalanya. Sebuah ide lalu muncul di kepalanya. "Ah! Sebelum itu mampir dulu yuk Kak, ke J.CO deket rumah Kakak. Aku lagi pingin yang manis-manis nih!"

"Boleh! Kebetulan aku juga butuh beli kopi. Kan satu gedung tuh J.CO sama Sbux, nanti mencar aja biar enggak lama. Kamu tahu kan Mama gimana kalau udah cerewet?"  tawar Hendery.

Ningning hapal luar kepala dengan peringai Mama Hendery. Ningning tentu memaklumi hal tersebut, mengingat ibu dari sang kekasih hanyalah seorang ibu rumah tangga. Sesungguhnya ada bisnis lain yang dimiliki oleh Victoria, ibu dari Hendery, tetapi wanita itu lebih banyak diam di rumah karena urusan bisnis bisa diurus melalui online. Maka wajar, wanita itu antusias saat Ningning atau Ryana main ke rumah. Kalau dengan Hendery dan Reza, Victoria sih bilangnya bosen. Soalnya di rumah keluarga Hendery, tidak ada anak perempuan, makanya Victoria bahagia kalau para bujang-nya punya pacar.

notre vie | aespa ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang