"Kak Giselle! Udahan dong!" teriak Ningning saat terkena cipratan air kolam renang dari Giselle.
"Tadi lo yang mulai ya, Ning! Rasain nih pembalasan gue!" teriak Giselle yang sibuk menyipratkan air ke arah Ningning.
Sementara Giselle dan Ningning sibuk menyerang satu sama lain, Karina dengan tenang menikmati semilir angin sembari rebahan di atas pelampung besar berbentuk angsa. Tak lupa mengenakan kacamata hitam agar matanya tidak langsung terpapar dengan sinar matahari yang terik.
Karina teringat akan kejadian kemarin sore saat ia pergi dari hotel tempatnya makan sore menuju malam dengan Tama. Ia masih memikirkan perkataan Tama yang tidak memiliki niatan untuk membatalkan perjodohan mereka. Apa alasan pria itu? Apa iya hanya karena Karina cantik dan Tama adalah pria bodoh jika menolak dijodohkan dengan si gadis? Sangat tidak masuk akal!
Selain itu, Karina tidak tahu apa yang Tama katakan pada Papa dan Mama-nya hingga membuat kedua orang tuanya tidak marah saat kemarin malam menelepon, padahal Karina bersikap sangat tidak sopan karena kabur dari acara makan. Mereka justru senang kalau Karina dan Tama bisa akrab dengan cepat, sehingga tidak akan ada rasa canggung saat pertunangan minggu depan.
Saking sibuknya melamun, Karina tidak sadar jika namanya berulang kali dipanggil oleh Giselle dan Ningning. Kedua gadis itu saling menatap dan senyum miring tercetak pada wajah mereka.
"Kak, apakah lo berpikir hal yang sama kayak gue?" tanya Ningning.
"Mau ceburin Karina 'kan? Ayo aja! Dari dalam kolam aja," ide Giselle.
Giselle dan Ningning menyelam dan berjalan ke bawah pelampung setelah sepakat dengan ide Giselle. Ningning memberi aba-aba dengan jari dan setelah hitungan ketiga, keduanya langsung mengangkat dan membalik pelampung.
"Ah!"
byur
Karina tercebur ke kolam renang, membuat Giselle dan Ningning tertawa puas karena rencana mereka berhasil seratus persen.
"Giselle! Ningning!" teriak Karina setelah kepalanya keluar dari badan air.
"Hahaha, abis dipanggilin enggak nyahut sih Kak Karin!" seru Ningning.
"Tauk! Malah ngelamun? Mikirin apa sih lo?" tanya Giselle.
Karina mendengus sebal dengan kelakuan jahil Giselle dan Ningning. Gadis itu langsung saja menyipratkan air pada kedua sahabatnya.
"Rasain nih!" teriak Karina.
"Hiya! Jadi gini mainnya?!" teriak Ningning yang kembali menyipratkan air.
"Gue pastiin gue yang menang!" teriak Giselle.
Ketiganya sibuk bermain air sebelum akhirnya memilih berhenti dan berenang seperti orang-orang pada umumnya. Tak ayal, mereka juga melakukan kompetisi berenang dari ujung ke ujung. Pemenangnya bisa meminta hadiah dari dua orang yang kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
notre vie | aespa ✔️
General FictionIni tentang aespa, satu dari banyak 'geng' eksis di Hope University. Karina, Giselle, Winda, dan Ningning mungkin bersahabat, namun keempatnya punya cerita sendiri, dengan lika-liku yang berbeda. #1 on ningning | 2020.12.29 #1 on ningyizhuo | 2020.1...