Nyaman

3.2K 167 8
                                    

" huaah akhirnya selesai juga " Temari merebahkan tubuhnya di atas meja sambil tersenyum

" ya, tapi besok dokumen seperti ini akan menunggu kita lagi " ujar Shikamaru sambil merenggangkan kedua tangannya ke atas

" ya mau bagaimana lagi ? ujian Chunin kan sudah dekat " Temari meletakkan bungkusan Dango yang sedari tadi ada di sampingnya ke atas meja dan mulai memakannya dengan lahap

" medokusai " Shikamaru mengambil satu tusuk Dango milik Temari, meski ingin melarang Temari tidak melakukannya karena ia tahu rekannya itu juga lelah

" kita juga diusir dari Kantor karena ada rapat dadakan "

" dan akhirnya kita harus mengerjakan semuanya di penginapanmu "

Mereka berdua tertawa pelan saat tahu mereka menyelesaikan kalimat satu sama lain. Shikamaru dan Temari memang diminta untuk mengerjakan pekerjaan mereka di tempat lain karena gedung Hokage digunakan untuk rapat mendadak. Mereka hanya menurut karena mau bagaimanapun Temari adalah putri Suna dan tetua Konoha tidak ingin ada sedikitpun rahasia yang bocor kepada Sunagakure meski sekarang mereka menjalin persahabatan. Setelah mendapat ' permintaan ' untuk pindah tempat mereka memutuskan untuk mengerjakannya di penginapan Temari

" tapi ngomong ngomong apa kau tahu mereka sedang merapatkan apa ? ujian Chunin kan akan dimulai sebentar lagi dan seharusnya tidak ada masalah " tanya Temari

" entahlah, sepertinya hal ini tidak akan mempengaruhi jalannya ujian, buktinya kita tidak dipanggil bukan ? " ujar Shikamaru sambil menatap langit langit ruangan itu

" sepertinya kau benar "

" aku akan mengambil minuman dulu " ujar Shikamaru sambil berjalan menuju dapur. Temari hanya mengangguk, ia tak perlu khawatir Shikamaru tak bisa menemukan tempatnya karena Temari tahu betul kalau Shikamaru yang memilihkan penginapan ini dan pria itu pasti tahu persis denahnya

Shikamaru membuka kulkas yang ada disana. Meski ini penginapan, fasilitas disini sangat lengkap mulai dari peralatan memasak, kulkas, dan lain lain

" huuh apa dia tidak mengisi kulkasnya dengan sake, soda, atau semacamnya ? " keluh Shikamaru saat melihat isi kulkas Temari, wanita itu hanya menyimpan beberapa teh kaleng dan susu di kulkasnya

Shikamaru menghembuskan napas pasrah dan mengambil satu teh hijau kaleng yang ada disana. Shikamaru berjalan kembali ke tempatnya dan Temari mengerjakan tmpukan dokumen tadi. Shikamaru sedikit tersentak

' wanita itu...... tertidur ' batin Shikamaru saat ia melihat Temari tidur berbantalkan rompi Chuninnya yang tadi sengaja ia buka saat mengerjakan dokumen

wajah Shikamaru sedikit memerah. Temari sedikit menggeliat di atas lantai tatami itu untuk menyamankan posisinya

' b-bagaimana ini ? apa yang harus kulakukan ? ' batin Shikamaru panik

' apa aku tinggalkan dia dan pulang saja ya ? " pikir Shikamaru

' tidak, itu kan bukan sikap seorang lelaki ' Shikamaru mengurungkan niatnya untuk pulang dan mulai menggendong Temari ke kamarnya

Shikamaru membaringkan tubuh Temari dengan sangat hati hati dan muali menyelimutinya. Temari sedikit tersenyum dan menggeliat, sepertinya karena ia menemukan kenyamanan. entah karena dorongan apa, Shikamaru tak langsung beranjak dari sana dan duduk di samping Sang Putri yang sedang tertidur itu

Shikamaru tersenyum sambil memandangi Temari " kau cantik juga jika tidak memasang tampang sombong dan menyebalkan mu itu "

" jika kau seperti ini, kau jadi terlihat seperti tuan putri, tuan putri yang polos dan rapuh, tuan putri yang buth seorang...pangeran untuk bersamanya" Shikamaru memelankan suaranya di akhir kalimat

Mendengar perkataan Shikamaru, jantung Temari berdegup kencang. Sebenarnya, Temari sudah terbangun sejak Shikamaru menatapnya terus menerus dan itu membuatnya kurang nyaman. Sebagai Kunoichi tingkat tingg Temari memang sudah terlatih untuk merasakan keadaan sekitar walaupun tertidur. Meski jantungnya berdegup seakan ingin meledak, temari tetap mempertahankan posisi tidur tenangnya dan tetap menutup matanya seakan ia tak mendengar apapun

Shikamaru mulai medekatkan wajahnya, pria itu terlalu terpaku dengan wajah tenang Temari yang sedang tertidur

' dia tidak akan menyadarinya.... kan ? ' Shikamaru semakin mempersempit jarak mereka. Bibir keduanya semakin dekat. Temari bisa merasakan napas hangat Shikamaru menerpa wajahnya 

' apa... yang akan dia lakukan ? ' batin Temari panik. Wajahnya mulai memanas

Jarak bibir mereka semakin menipis dan

sret

Shiakmaru sedikit terkejut dengan pergerakan Temari. Wajah wanita itu sekarang menghadao ke samping seakan menghindarinya

" h-hei Temari kau tidak tidur ya ? " ujar Shikamaru aga gugup sambil menjauhkan wajahnya. Temari tetap memasang wajah tenang bahkan ia terlihat tertidur pulas

" sepertinya.. aku sudah mengganggunya ya ? haah aku sudah gila " Shikamaru mengusap wajahnya kasar

Shikamaru mulai berdiri dari tempatnya dan berjalan ke arah pintu tanpa tahu Temari yang menutupi wajahnya dengan selimut karena malu di belakangnya

' a-apa yang mau dilakukan bocah itu tadi ? apa dia mau menciumku ? bibirku ? tapi... hangat tubuhnya itu sangat nyaman, aku ingin merasakannya lagi ' Temari memandang Shikamaru yang sudah dekat dengan pintu. 

Tanpa pikir panjang, Temari langsung bangun dan memeluk Shikamaru dari belakang, hal itu berhasil membuat Shikamaru menghentikan langkahnya dan melirik ke belakang, tepatnya ke sosok yang sedang memeluknya dari belakang

" T-temari ? k-kau- "

" tidurlah denganku malam ini, Shikamaru "

" e-eh ?! " Shikamaru sedikit merona mendengar perkataan Temari yang cukup ambigu di telinganya

" temani aku... setidaknya...sampai aku tertidur " pinta Temari

Shikamaru sedikit tersentak, ia tahu apa yang diinginkan Temari saat ini, sebagai seseorang yang sudah menjadi rekannya selama bertahun tahun Shikamaru sudah mengetahui dan hafal sifat Temari luar dalam

Shikamaru menghela napas dan tersenyum, ia membalikkan tubuhnya menghadap wanita itu " sepertinya aku akan menginap malam ini "

Mata Temari terlihat berbinar senang lalu mengangguk senang " Ha'ik "

Temari dengan senang menarik lengan Shikamaru dan membuat pria itu tidur disebelahnya. Shikamaru menarik selimut untuk menyelimuti tubuh mereka, sedangkan Temari menenggelamkan wajahnya di dada Shikamaru dan menyamankan diri di pelukan pria itu

Shikamaru dan Temari hanya rekan kerja, tapi hubungan mereka lebih akrab daripada rekan pada umumnya. Di sini, Shikamaru bertugas sebagai tour guide untuk Temari yang merupakan utusan dari Sunagakure tapi mereka sering melakukan interaksi yang lebih intens daripada status mereka saat ini

Kedua remaja itu terikat tanpa kejelasan, tapi mereka menyukai hubungan mereka yang ambigu ini dan tetap mempertahankannya. Mereka tidak saling mengucap kata cinta tapi tidak juga saling menjabat tangan sebagai teman, mereka sadar akan status mereka yang hanya sebatas rekan kerja dan diplomat desa masing masing tapi mereka tetap mendekatkan diri satu sama lain.

Nyaman

Ya hanya hal itu yang mereka gunakan sebagai alasan untuk membenarkan semua aktivitas tak biasa mereka selama ini

" Oyasumi bocah cengeng " Temari memeluk Shikamaru dengan erat

" Oyasumi wanita merepotkan " ujar Shikamaru sambil mengecup pucuk kepala Temari lembut


Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang