" UZUMAKI NARUTO " remaja bersurai kuning itu terjatuh dari tempat tidurnya karena terkejut dengan teriakan seorang wanita di sampingnya
" ada ap- eh Suna no Nee - chan ? kenapa kemari ? " ujar Naruto sambil menguap lebar
" huh ? kau tanya kenapa ? tentu saja untuk mengunjungi adikku ini kalau tidak aku tidak akan berada di kandang kotor ini " ujar Temari sambil memasang senyum mematikan
" eh " Naruto tertawa hambar
" sekarang sudah pagi Uzuaki Naruto, cepat bangun dan bereskan rumahmu, kau tahu tidak ? rumahmu ini tidak ada bedanya denngan rumah tak berpenghuni, dimana mana ada banya sampah berceceran, debu disegala penjuru, memangnya kau tidak membersihkan rumah ini hah ?! " omel Temari
Naruto merinding melihat wajah marah Temari " i-iya.... na-nanti akan kubersihkan "
perempatan siku muncul di dahi Temari " nanti ? bersihkan rumahmu SEKARANG UZUMAKI NARUTO "
" huuh Suna no Nee - chan cerewet sekali " gerutu Naruto sambil memunguti sampah yang berserakan di rumahnya
" heh kau kan memintaku menjadi kakakmu, dan ini adalah bentuk perhatianku sebagai kakak yang jarang datang kemari, asal kau tahu aku tidak pernah membeda bedakan semua adikku, itu berlaku juga untukmu " ujar Temari sambil tersenyum penuh kemenangan
Naruto hanya bisa menghela napas, ia mulai membuat kagebunshin agar pekerjaannya lebih cepat. Temari mengawasi Naruto selama ia membersihkan rumahnya juga membantu menandai tempat tempat yang masih kotor
" haah lelahnya " ujar Naruto sambil berbaring di tempat tidurnya
" hm, begini kan lebih baik, bukankah kamar yang bersih itu lebih enak dipandang ? " ujar Temari. Naruto hanya nyengir
" aku membawakanmu sarapan, aku memasaknya sendiri loh, makanlah ini dan jangan sampai disisakan karena aku tidak suka jika masakanku tidak dihabiskan " ujar Temari sambil meletakkan sekotak bento yang ia simpan dalam gulungan dan sekotak susu
" arigatou Suna no Nee - chan, kau sampai repot membawakannya untukku "
" douita, lagipula kau butuh makanan selain ramen bukan ? jangan terlalu sering makan mie itu, itu tidak baik untuk tubuhmu apalagi yang instan "
" ha'ik, ehm oh ya Suna no Nee - chan, apakah aku boleh minta sesuatu ? " tanya Naruto dengan nada ragu
" nani ? "
" ehmmm apa... aku.. boleh... etto.... apa aku... boleh tidur di pangkuanmu ? "
" eh ? "
" yaah aku sering mendengar dan melihat seorang adik yang tidur di pangkuan kakaknya jadi... "
Temari mengangguk paham dan duduk di tepi kasur Naruto " kemarilah "
mata Naruto berbinar cerah, ia langsung merebahkan kepalanya di pangkuan Temari. Temari terkekeh melihat kelakuan kekanak kanakan Naruto dan membelai surai kuning pemuda itu. Ia sedikit merasa senang karena kedua adiknya jarang sekali bersikap manja kepadanya, terlebih lagi Gaara, Kazekage muda itu mungkin menganggap jika bersikap manja kepada kakaknya itu sama dengan membebaninya
" Temari " suara yang familiar di telinga mereka berdua membuat kedua orang bersurai kuning itu menoleh
" Shikamaru ? ada apa ? " tanya Temari
Shikamaru menatap posisi Naruto dan Temari dengan tatapan kesal, tapi ia berusaha menahan dan menyembunyikannya. Entah kenapa ia merasa kesal dengan kedekatan kedua orang itu, padahal ia juga tahu jika Naruto itu menganggap Temari sebagai kakaknya dan Temari memenuhi permintaan Naruto untuk menjadikannya adik dari Putri Suna itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Days
Fanfiction{ Oneshot About ShikaTema } " di tengah teriknya dunia kau jadi bayangan yang membuatku nyaman " - Sabaku no Temari . " kau adalah cahaya yang menerangi gelapnya hatiku " - Nara Shikamaru