Cold

1.8K 113 5
                                    

Shikamaru menunggu dengan wajah sedikit cemas di depan gerbang Konoha. Hari ini salju tiba tiba turun dengan lebat di Konoha, itu pun lebih cepat dari jadwal, sehingga semua orang memakai baju hangatnya dan ada beberapa yang lebih memilih untuk berdiam diri dirumah

Jika diminta memilih, Shikamaru pasti akan langsung memilih berdiam diri di rumah dan bergelung dengan selimutnya daripada harus menunggu utusan dari Suna datang kemari. Tapi ia tiba tiba merasa khawatir saat melihat termometer suhu udara di rumahnya. Suhu udara disini lebih dingin daripada yang sudah diperkirakan

Shikamaru sedikit bergerak gelisah di depan gerbang, hal itu membuat insting jahil 2 penjaga gerbang Konoha itu aktif

" kau mengkhawatirkan Temari - san ya Shikamaru ? " goda Izumo

" ya " jawaban Shikamaru benar benar di luar dugaan mereka

" hee sekarang kau mengakui jika kau punya perasaan kepadanya hm ? " goda Kotetsu

" ish bukan seperti itu, kalian ini seperti ibu ibu tukang gosip saja " ujar Shikamaru 

" lalu ? "

" hari ini salju turun dengan lebat dan suhu udara juga lebih dingin dari perkiraan, Temari bisa langsung demam tinggi atau mati kedinginan jika ia tidak memakai baju hangat satu pun karena dia datang dari tempat yang bersuhu tinggi " jelas Shikamaru

" kau benar juga, salju kali ini mendadak sekali " ujar Kotetsu

" ya, aku harap Temari - san baik baik saja " sahut Izumo

" ya... semoga saja " gumam Shikamaru

Mereka kembali menunggu kedatangan Temari dengan wajah sedikit khawatir

' tenanglah Shikamaru... dia adalah wanita yang kuat, aku yakin salju seperti ini tidak akan bisa membuatnya jatuh ' batin Shikamaru, ia berusaha menenangkan dirinya sendiri

" ah, bukankah itu Temari - san " ujar Izumo sambil menunjuk ke arah jalanan, lebih tepatnya sosok yangs sedang berjalan di jalanan itu. Sosok berkuncir 4 itu terlihat berjalan dengan kecepatan yang lebih pelan daripada orang yang berjalan pada umumnya

" Temari ! " Shikamaru sedikit berlari menghampiri sosok itu dan sosok itu jatuh tepat saat Shikamaru menangkap tubunhya

" Shi.... ka.... "

Badannya menggigil kedinginan dan bibirnya terlihat pucat. Seperti yang Shikamaru khawatirkan. Temari tidak memakai sehelai pun baju hangat di tubuhnya dan pakaian Temari juga termasuk dalam kategori tipis 

" Temari, pakai ini " Shikamaru memakaikan mantel yang tebal di tubuh Temari dan menggendingnya ala bridal style

" bertahanlah sebentar " Shikamaru berlari dengan cepat sambil melompati beberapa atap rumah dan membawa Temari ke rumahnya. Temari merapatkan tubuhnya ke tubuh Shikamaru secara alami untuk mencari kehangatan lebih

" Kaa - san " Shikamaru membuka pintu rumahnya dengan keras dan langsung masuk tanpa mengucapkan salam

" ada ap- hah ?! Temari ?! kenapa bisa begini ?! " tanya Yoshino khawatir saat melihat kondisi Temari  yang menggigil kdinginan di pelukan Shikamaru

" ada apa ? " Shikaku yang tadinya bersantai di ruang tenga berjalan menuju sumber keributan di rumahnya pagi itu

" Shikaku cepat bantu, aku akan menyiapkan selimut hangat " ujar Yoshino panik. Shikaku mengangguk dan bergerak cepat, ia juga terkejut saat melihat keadaan Temari yang hampir membiru itu

" tidurkan dia disini " ujar Yoshino sambil sedikit merapikan tumpukan selimut yang disusun di atas Futon miliknya yang ada di kamanya itu. Shikamaru mengangguk dan menjalankan perintak ibunya. Mereka segera menyelimuti Temari dengan beberapa lapis selimut agar gadis itu tidak merasa terlalu kedinginan. Tak lupa, Yoshino juga memakaikan sarung tangan dan sarung kaki 

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang