Inspired from Boruto eps 178
---------------000-------------------
" kenapa kalian berdua lama sekali hah ? "
Kedua lelaki bermarga Nara itu tersentak saat Temari menyambut mereka dengan wajah galak sambil berkacak pinggang. Dari raut wajahnya bisa dipastikan Nyonya Nara itu bisa meledak dan menerbangkan mereka kapan saja
" k- kami tadi pergi ma- makan dulu " jawab Shikadai takut
" apa ?! pergi makan ?! aku kan sudah memasak makan malam ! dasar ! "
" e- eh ? k- kami tahu kau akan memasak, ma- maksudnya kami hanya pergi membeli beberapa jajanan istriku, lihat kami membawakan chestnut kesukaanmu " Shikamaru menunjukkan sebungkus Chestnut di tangannya dan menyerahkannya kepada istrinya
Temari mendengus dan menerima bungkusan itu " cepat bersihkan badan kalian dan turun ke meja makan "
" ha'ik " Temari tersenyum tipis dan pergi meninggalkan suami dan putranya menuju dapur
" huft untung saja kita masih bisa selamat " bisik Shikadai sambil melepas alas kakinya dengan gerakan sedikit cepat
" ya, jika kita salah sedikit saja tadi kita pasti sudah diterbangkan "
-----------------000--------------
Temari meletakkan sisirnya di atas meja rias. Wanita itu berbalik menatap suaminya yang kini sedang memunggunginya sambil duduk di tepi ranjang, pandangannya tertuju ke arah langit penuh bintang yang dapat terlihat jelas dari jendela kamar mereka
Temari naik ke atas kasur dan memeluk Shikamaru dari belakang " ada apa hm ? kau memikirkan sesuatu ? "
Shikamaru menutup matanya dan menggenggam tangan istrinya yang kini melingkar di pinggangnya " yaah begitulah "
" tentang Shikaku Jii - san ? "
Shikamaru terkekeh pelan " tidak juga "
" sepertinya... kau ada hal baik hari ini, apa kau tidak mau membaginya ? "
Shikamaru tersenyum " aku tadi.. baru saja bertemu Ao - san dan dia... menjawab semua kebimbanganku selama ini "
" Ao - san ? kami tadi juga bertemu dengannya dijalan "
" benarkah ? "
" iya, tadi aku dan Shikadai bertemu dengannya di perjalanan pulang, dia sedang berjalan jalan bersama temannya Konohamaru, siap ya namanya... ah Mugino ya itu. Aku benar benar terkejut saat bertemu dengannya tadi, Ao - san terlihat menua ya ? "
" ya, kau benar tapi dia masih tetap mempertahankan gaya bicaranya yang dulu "
" benar, oh ya memang Ao - san memberitahumu soal apa ? "
" jawaban dari keraguanku selama ini, soal.... pesan terakhir Oyaji "
" pesan terakhir ? "
" ya, kau tahu Temari ? selama ini aku sempat ragu, apakah mereka benar benar percaya kepada kami atau kalimat itu hanya sekadar penyemangat belaka ? tapi.. Ao - san bilang kepada kami... jika Oyaji dan Inoichi - san sangat bangga kepada kami, katanya... mereka percaya kepada kami tanpa keraguan sedikit pun "
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Days
Fanfiction{ Oneshot About ShikaTema } " di tengah teriknya dunia kau jadi bayangan yang membuatku nyaman " - Sabaku no Temari . " kau adalah cahaya yang menerangi gelapnya hatiku " - Nara Shikamaru