Impian

2.1K 139 1
                                    

" tadaima " Shikamaru menutup pintu dengan sangat hati hati, agar tidak membangunkan anak juga istrinya yang pastinya sudah tertidur. Shikamaru yang sedikit terpengaruh alkohol yang ia minum tadi berusaha sekuat mungkin untuk mengendalikan dirinya

" Okaeri " Temari muncul dari dalam rumah dan berjalan mendekati suaminya sambil tersenyum

" eh ? kau belum tidur Temari ? "

" aku menunggumu "

Shikamaru terkekeh " seharusnya kau tidak perlu melakukannya, kau bisa sakit nanti " ujar Shikamaru sambil menyelipkan helaian rambut Temari ke belakang telinga

Temari sedikit merona dan terkekeh dan mencium bibir pria yang berhasil merubah marganya menjadi Nara itu " kau mabuk ?! " tanya Temari saat menyadari wajah Shikamaru yang sedikit memerah dan bau alkohol dari mulut suaminya

" sedikit " Shikamaru tidak lagi menahan dirinya dan membiarkan pengaruh alkohol yang sebenarnya hanya sedikit itu mengambil alih tubunya

Shikamaru memeluk Temari, lebih tepatnya melemaskan tubuhnya dan menyandarkannya di tubuh istrinya

" ish kau ini apa apaan sih ?! berat tahu " Temari membimbing suaminya ke dapur, ia berniat membuatkanminuman lemon agar perngaruh alkohol itu hilang

Temari mendudukkan Shikamaru di salah satu kursi meja makan dan mulai meracik minuman lemon dengan gesit

" lepaskan aku Shikamaru " ujar Temari saat Shikamaru memeluknya dari belakang

" tidak mau " ujar Shikamaru denga nada seperti orang yang sedang meracau

Temari menghela napas dan membiarkan suaminya memeluk dirinya dan tetap melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda 

" ish bagaimana bisa kau mabuk ?! aku kira ketahananmu terhadap alkohol itu sudah bagus, apa kau lupa ? besok adalah hari pelantikan Naruto menjadi Hokage, kau tidak mau melewatkannya bukan ? " omel Temari

" aku tida lupa kok,makadari itu aku hanya minum sedikit,  kami tadi baru saja minum sake bersama untuk merayakannya. Aku juga berhasil menahan kesadaranku sampai pulang bukan ? bahkan tadi aku yang memandu Naruto yang sudah mabuk berat untuk pulang kerumahnya  " ujar Shikamaru 

" iya tapi kenyataannya kau sekarang sedang mabuk " sangkal Temari

" ish hanya sedikit kok, kau tak perlu khawatir "

Temari menghela napas pasrah

" besok ya... besok semuanya akan terwujud " gumam Shikamaru

" hm ? bukannya seharusnya besok adalah hari dimana semua impianmu hancur berantakan ? " ejek Temari

" heh, impianku tentang kehidupan yang tenang dan sederhana sudah hancur berantakan sejak aku mencintaimu tahu "

" apa kau menyesal sudah mencintaiku ? " tanya Temari dengan nada kesal, tapi terselip rasa besalah di dalam kalimatnya

" tidak, aku sama sekali tidak menyesal " ujar Shikamaru sambil mempererat pelukannya di pinggang istrinya. Temari tersenyum lembut

" sejak dulu... sejak aku bertekad untuk menjadikan Naruto seorang Hokage.... aku sudah membuang impian itu.... aku sudah menyerah untuk menggapainya " lirih Shikamaru di telinga Temari

" besok.. semuanya akan terwujud Temari... semuanya.... semua impian baruku akan terwujud... hidupku akan lengkap besok "

" impian baru ? "

" ya... menjaga perdamaian, menjadikan Naruto sebagai Hokage, juga membuatmu menjadi milikku seorang dan membangun keluarga bersamamu... besok semuanya akan lengkap Temari "

hati Temari terasa hangat mendengar ucapan Shikamaru. Ia terkekeh " padahal dulu kau dengan yakin mengatakan impianmu adalah menjadi seseorang yang sederhana kepada semua orang dan lihatlah sekarang..... kau.... menjadi orang yang penting untuk semua orang..... bukan hanya diriku " 

Shikamaru terkekeh dan mencium pipi Temari " tapi aku ini tetap milikmu, Hime - sama "

" ish kau ini "

Mereka berdua tertawa

" besok ya..... aku tidak percaya semua impianku akan tercapai besok... tinggal menunggu beberapa jam lagi..... semuanya....." Shikamaru kembali meracau

" kau sudah berkerja keras "

" besok.... aku akan jadi asisten Hokagenya Naruto... aku berhasil menikah denganmu... menjadikanmu Nara Temari..... bahkan sekarang kita punya Shikadai "

" heh jika dipikir pikir lagi impian lamamu itu benar benar hancur tidak tersisa ya " lirih Temari

Shikamaru menatap istrinya yang terlihat fokus membuat minuman lemon untuknya " apa ada sesuatu yang mengganjal hatimu, Temari ? "

Temari sedikit tersentak " t-tidak "

" katakan saja... sekarang hubungan kita bukan hanya sekadar rekan kerja kan ? "

Temari menggigit bibir bawahnya, ia ragu, apakah ia harus mengatakan apa yang ada di hatinya kepada Shikamaru ?

" aku suamimu sekarang " kata kata Shikamaru membuat seluruh keraguan di hati Temari menghilang begitu saja. Ia sadar, sekarang mereka adalah suami istri dan wajar saja jika mereka saling berbagi rahasia satu sama lain

" aku... merasa.... jahat Shikamaru "

" kau memang kunoichi terkejam bukan ? "

" ish bukan begitu " Temari sedikit kesal dengan sikap suaminya

" aku merasa.... jadi penyebab..... hancurnya impiam sederhanamu....... impian lamamu...." Temari mulai mengungkapkan semua yang mengganjal hatinya, Shikamaru tetap diam mendengarkan

" karena kau mencintaiku... karena kau menikahiku.. maka impianmu untuk hidup tenang dan sederhana hancur.... karena aku adalah seorang Putri Suna maka selamanya.... kau tidak akan bisa terbebas dari pandangan masyarakat "

" bahkan impian soal anak itu.... aku... bahkan... tidak bisa memenuhinya.... ak- "

" aku sangat bersyukur Temari " potong Shikamaru

" kau tidak pernah menjadi penyebab dari hancurnya impian lamaku... karena aku sudah menyerah untuk menggapainya sejak perang saat itu, kau adalah orang yang membuatku memiliki impian yang baru, kau adalah satu satunya alasanku untuk berjuang sekeras ini, aku sangat senang saat kau melahirkan Shikadai, kau dan Shikadai adalah hidupku, jadi jangan pernah merasa seperti itu lagi Temari " Shikamaru menenggelamkan wajahnya di tengkuk Temari dan menghirup aroma istrinya sepuas puasnya

Temari berusaha menahan air matanya yang mencoba keluar, ia sangat terharu dan lega saat mendengar penjelasan Shikamaru " Ha'ik "

" ini cepat minum, kau tidak boleh ke acara pelantikan dengan keadaan mabuk bukan ? " ujar Temari sambil menyodorkan minuman lemon yang baru saja ia buat

Shikamaru menatap minuman bening itu dengan tatapan enggan

" jangan coba coba menolaknya atau aku akan mengurungmu seharian besok " ancam Temari

Shikamaru menghela napas dan meminum minuman itu sekali teguk. Rasa asam yang sangat pekat langsung membuatnya sedikit merinding, Shikamaru cepat cepat menyambar air putih yang disodorkan Temari 

" pueh, kenapa asam sekali ? " protes Shikamaru sambil meletakkan gelas yang ia pegang di atas meja makan

" itu agar kau cepat sadar, daritadi kau meracau terus sih "

" hee tapi aku kan tidak semabuk itu, aku hanya senang "

" Ha'ik aku tahu, sekarang cepat ganti bajumu dan tidur, besok hari yang spesial bukan ? " ujar Temari sambil tersenyum. Ia mengambil gelas Shikamaru dan mencucinya 

Shikamaru tersenyum " tapi tidak se-spesial hari pernikahan kita " bisik Shikamaru di telinga Temari

" jangan menggodaku dan cepat ganti bajumu " 

" Ha'ik Nyonya Nara "

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang