" Gaara, ada dokumen yang harus kau tanda tangani " Temari masuk ke ruangan adik bungsunya dengan membawa beberapa berkas di tangannya.
Gaara mengalihkan pandangannya dari kertas yang tadinya sedang ia baca dan menatap kakak sulungnya sambil tersenyum " oh Nee - san, mana yang harus kutanda tangani ? "
Temari meletakkan dokumen yang harus ditanda tangini Gaara di atas meja kerja adiknya, ia juga menjelaskan beberapa dokumen yang ia bawa. Gaara memperhatikan dengan serius dan mengangguk begitu Temari menyelesaikan penjelasannya
" nah ini juga harus kau periksa lagi " ujar Temari sambil meletakkan satu map penuh dokumen ke hadapan adikna
" ha'ik Nee - san "
" oh ya, soal dokumen perjanjian dengan Konoha, kau tidak perlu khawatir, aku yang akan menanganinya "
" arigatou Nee - san, oh ya ngomong ngomong soal Konoha, apa Nee - san sudah dengar kabarnya ? "
Temari mengenyit bingung " kabar apa ? " tanya Temari sambil mengambil satu kue kering di meja adiknya yangia buatkan tadi pagi
" Sarutobi Asuma tewas saat menjalankan misi "
deg
gerakan tangan Temari yang akan memasukkan kue kecil itu kemulutnya terhenti. Temari memandang Gaara dengan tatapan tak percaya " hah ? Sarutobi Asuma ? gurunya Shikamaru ? "
Gaara mengangguk " ya, aku baru mendapat kabarnya tadi "
" lalu ? bagaimana ? "
" tim 10 yang ada di bawah pengawasannya sudah membereskan misi itu dan mungkin membalaskan dendam gurunya " jawab sang Godaime Kazekage itu sambil menunjukkan kertas yang ternyata surat dari Konoha kepada Temari
Temari buru buru mengambil dan membaca surat itu dengan wajah gelisah. Benar saja, disana tertulis informasi yang sama dengan apa yang dikatakan oleh adik bungsu berambut merahnya itu.
" aku pikir Nee - san sudah tahu, mengingat kau itu dekat dengan Shikamaru "
Temari menggeleng pelan " aku... belum tahu "
' bagaimana keadaannya ya ? ' pikir Temari
" Nee - san belum berdiskusi dengan pihak Konoha soal perubahan perjanjian itu kan ? "
Temari sedikit tersentak dan menggeleng pelan
" Nee - san boleh kesana kapanpun Nee - san mau, aku akan memberi izin " Gaara menyadari mimik wajah Temari yang terlihat sangat gelisah. Ia tahu, kakak perempuannya itu mencemaskan sesuatu, mungkin keadaan rekannya, karena Shikamaru dan Temari bisa dibilang cukup dekat
Temari menatap Gaara dengan tatapan terkejut " hountou ni ? "
Gaara mengangguk
" aku akan berangkat hari ini Gaara "
" aku akan mengirimkan pesan ke Konoha, Itterasshai Nee - san "
Temari mengangguk " ittekimasu "
--------------------000---------------------
Shikamaru menatap langit malam dari jendelanya dengan tatapan kosong sambil memainkan pematik milik mendiang gurunya
Shikamaru menghela napas , sudah beberapa hari berlalu sejak mereka membalaskan dendam Asuma tapi rasa sakit di hatinya belum kunjung menghilang. Berbeda dengan Ino dan Chouji yang sudah mulai pulih dari kesedihan, ia masih tidak bisa melupakan detik detik kematian Asuma yang ia saksikan di depan matanya
Shikamaru merasa heran dengan dirinya sendiri. Ia, Ino, dan Chouji merasakan kehilangan yang sama. Mereka juga dihibur oleh keluarga dan teman teman mereka tapi Shikamaru tetap tidak bisa menghilangkan rasa sakit di hatinya. Padahal kesedihan yang ia rasakan juga tak sebanding dengan Kurenai
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Days
Fanfiction{ Oneshot About ShikaTema } " di tengah teriknya dunia kau jadi bayangan yang membuatku nyaman " - Sabaku no Temari . " kau adalah cahaya yang menerangi gelapnya hatiku " - Nara Shikamaru