Rindu

1.5K 96 2
                                    

Shikamaru berlajan keluar dari kamar Shinki yang kini ditempati oleh 2 orang. Selama berada di Sunagakure, Shinki dan Shikadai tidur dalam satu kamar, tujuannya adalah mengakrabkan mereka berdua. Shikamaru menutup pintu itu pelan setelah melempar senyum kepada kedua anak laki laki itu

Ia turun ke bawah, 2 sosok lelaki dewasa yang tadi tertidur disana sudah tidak terlihat lagi. Bahkan ruangan yang tadi sangat berantakan pun sudah bersih seakan tidak pernah tersentuh

' sepertinya Temari sudah mengurus mereka berdua ' pikir Shikamaru

Shikamaru menoleh kesana kemari mencari sosok wanita bersurai pasir yang sudah resmi menjadi istrinya beberapa tahun lalu. Ia merasakan chakra istrinya yang ada di atap, Shikamaru segera mengambil mantel yang tergantung di dekat sana dan bergegas menghampiri Temari

--------------------000-------------------

Temari menikmati hembusan angin malam yang menerpa wajahnya. Ia menatap bintang yang bertaburan di langit malam kali ini. Rambutnya yang terurai juga baju tidurnya yang terbilang cukup tipis dan terbuka bergerak lembut saat ditiup angin, itu membuatnya sedikit tersenyum. Sudah lama sekali ia tak merasakan hembusan angin Sunagakure di malam hari

" angin malam itu tidak bagus loh " sebua mantel yang cukup tebal dan panjang hinggap di bahu Temari disusul oleh tangan kekar yang memeluknya dengan lembut dari belakang

" anata ? apa kau sudah selesai memindahkan mereka ? " tanya Temari sedikit terkejut

Shikamaru membenamkan wajahnya di tengkuk Temari dan mengangguk pelan. Shikamaru menghirup aroma istrinya yang sangat memabukkan untuknya dalam dalam

" kenapa kau keluar dengan penampilan seperti ini huh ? bagaimana kalau ada yang melihat ? " ujar Shikamaru sedikit kesal

Temari menolehkan sedikit kepalanya ke arah suaminya " memangnya kenapa ? "

" aku tidak suka tahu "

" hee ternyata suamiku ini posesif juga ya " ujar Temari sambil tertawa. Tangannya tergerak untuk membelai kepala Shikamaru yang sedang bersandar di bahunya

" tentu saja, mendapatkanmu itu sangat sulit loh , Hime - sama " 

Temari tersenyum " tentu saja, mendapatkan tuan putri sepertiku memang butuh perjuangan "

" tapi aku hampir saja kehilangan nyawa gara gara kau tahu "

" hee tapi sekarang kalian akrab bukan ? "

" untung saja mereka memberi restu, jika tidak maka.. " Shikamaru begidik membayangkan kepalanya yang berharga terpisah dari badannya 

" kau pasti akan jadi pajangan yang sangat bagus di ruang tamu kami " ujar Temari tenang

" ish jangan mengatakan hal yang mengerikan dengan wajah tenang seperti itu "

Temari terkekeh " ha'ik gomennasai, a- na- ta "

" kalau begitu ayo masuk " Shikamaru menoleh ke arah Temari

Temari menggeleng pelan " kau duluan saja, aku masih ingin disini "

" meski kau tidak akan jatuh sakit hanya karena angin malam ini, tapi kau tidak boleh terlalu lama berada di luar "

" aku... masih merindukan Sunagakure "

Kata kata Temari membuat Shikamaru terdiam, ia hanya menghela napas sambil memeluk Temari semakin erat. Di hatinya, ia merasa sedikit bersalah karena menjauhkan Temari dari tanah kelahirannya

Shikamaru masih ingat dengan jelas, saat dimana Temari mengatakan akan pindah ke Konohagakure dan ikut menetap bersamanya. Saat itu, Kankurou dan Gaara sedikit meributkan soal tempat tinggal mereka nanti saat sudah menikah. Shikamaru yang saat itu sudah menjadi Asisten Hokage tidak bisa meninggalkan posisinya begitu saja, dan Temari yang merupakan Asisten Kazekage juga punya peran yang sangat penting disini sehingga ia tidak bisa meningglakannya begitu saja

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang