Seorang anak perempuan bersurai hitam legam nampak berlari kecil sambil besenandung riang. Tangan mungilnya terlihat membawa kincir angin dari kertas berwarna merah yang berputar terkena angin
" Mirai, jangan lari lari, nanti kau jatuh " tegur Kurenai sambil berjalan mengikuti putrinya dari belakang
" Kaa - san ayo lebih cepat " ujar Mirai ceria. Ia berlari kecil sambil menoleh ke ibunya. Kurenai hanya tertawa dan mempercepat langkahnya
" ah itu Shika Nii - chan " ujar Mirai riang
" Shika Ni- eh ? " Mirai menghentikan langkahnya dan mematung di tempatnya. Tadi ia melihat Shikamaru berdiri sendiri tapi ternyata di ada seorang wanita yang berdiri di depannya hingga keberadaannya tertutupi tubuh Shikamaru
' siapa kakak cantik berambut emas itu ? ' batin Mirai bingung. Ia berdiri di tempatnya sambil terus memandangi kedua remaja itu
Kedua remaja itu terlihat tersenyum satu sama lain, Shikamaru tersenyum dan menyelipkan helaian rambut gadis itu ke belakang terlinga dan gadis itu terlihat merona
' adegan itu.... seperti di buku dongeng ' pikir Mirai. Gadis kecil itu tersentak dan memasang wajah kesal yang terlihat menggemaskan
' itu berarti kakak pirang itu akan jadi tuan putrinya Shika Nii - chan ?! ini tidak boleh terjadi ! tuan putrinya Shika Nii - chan kan hanya Mirai ! ' pikir Mirai kesal
Gadis kecil itu berlari ke arah kedua sejoli itu dan memeluk kaki Shikamaru karena dia hanya sampai setinggi itu " Shika Nii - chan "
" eh ? Mirai ? kau disini ? " Shikamaru nampak terkejut dan tersenyum. Pemuda itu menggendong Mirai dan mencium pipi gadis kecil itu
" iya, aku tadi sedang berbelanja bersama Kaa - san, lihat Kaa - san membelikanku kincir angin yang baru " ujar Mirai senang sambil memperlihatkan mainan di tangannya
Shikamaru terkekeh " waah bagus sekali "
" Mirai ? apa dia putrinya Kurenai - san ? " tanya wanita itu sambil memasang pose bepikir
" kau benar, ternyata kau tahu juga ya Temari ? " Shikamaru tersenyum lembut ke arah gadis berdarah Sunagakure itu
Temari terkekeh " itu mudah saja, toh dia mirip sekali dengan ibunya "
" kau benar " kedua remaja itu tertawa bersama
Mirai melihat itu dalam diam dan memasang wajah kesal " TIDAAK JANGAN TERTAWA "
Kedua remaja itu terlihat kaget dan menoleh ke arah Mirai yang sudah menggembungkan pipinya tanda kesal
" kena- "
" JANGAN AMBIL SHIKA NII - CHAN " ujar Mirai sambil menunjuk Temari
" eh ? aku kan ti- "
" SHIKA NII - CHAN ITU HANYA MILIK MIRAI " perkataan Temari terpotong oleh teriakan Mirai. Gadis kecil itu terlihat merajuk dan memeluk Shikamaru erat
Shikamaru dan Temari terlihat terkejut dan tersenyum satu sama lain
" Shika Nii - chan, kakak cantik ini siapa ? dia bukan tuan putrinya Shika Nii - chan kan ? tuan putri Shika Nii - chan hanya Mirai kan ? " tanya Gadis kecil itu bertubi tubi sambil menatap Shikamaru penuh harap
Shikamaru tertawa pelan " tentu saja, tuan putriku hanyalah Mirai - hime seorang " jawab Shikamaru sambil menggosok gosokkan hidung mereka
' dia kesal tapi tetap memanggil Temari kakak cantik, kawaii ' batin Shikamaru
" lalu ? siapa kakak ini ? kenapa tadi kalian terlihat seperti pangeran dan tuan putri yang ada di buku ? "
Shikamaru dan Temari merona mendengar pertanyaan Mirai yang polos itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Days
Fanfiction{ Oneshot About ShikaTema } " di tengah teriknya dunia kau jadi bayangan yang membuatku nyaman " - Sabaku no Temari . " kau adalah cahaya yang menerangi gelapnya hatiku " - Nara Shikamaru