Rumah

1.2K 86 8
                                    

" Okaa - san aku sudah selesai memasukkan kuenya "

Temari menoleh ke arah putra kecilnya itu sambil tersenyum " benarkah ? bagus sekali "

Shikadai sedikit merengut saat Temari mengelus kepalanya " mou Okaa - san, jangan memperlakukanku seperti anak kecil, aku ini sudah besar tahu "

" ha'ik ha'ik gomen "

Temari kembali menata bekal yang tadi ia siapkan dan membungkusnya dengan kain " sudah siap, ayo kita berangkat Shikadai "

Bocah itu mengangguk dan membawa 3 bungkusan berisi kue kering yang baru matang itu ke pintu depan. Ia menunggu duduk manis di Genkan sambil menunggu ibunya yang sedang memakai Stocking 

" Shikadai, gomen agak lama, aku tadi tidak bisa menemukan mantelmu "

Shikadai menoleh dan menggeleng pelan " daijoubu "

Temari menunduk dan memakaikan jas hujan berwarna kuning itu di tubuh mungil putranya. Shikadai hanya menurut sambil sesekali mencoba memasang jas hujannya sendiri

" nah sudah " Temari memakaikan tudung Jas hujan itu ke kepala Shikadai. Bocah itu hanya tersenyum sambil memainkan tanduk rusa hiasan di atas kepalanya

Temari terkekeh pelan dan mulai memakai mantel transparannya. Ia sedikit membuka pintu depan, hujan masih cukup deras tapi bisa di lewati

" pakai payungmu Shikadai " 

Bocah kecil itu berjalan mengambil payungnya yang sewarna dengan jas hujannya di tempat payung dan membukanya dengan senang, sudah lama ia tidak bermain hujan

Temari mengambil payung transparannya dan mulai menggandeng putranya " ayo kita ke kantor Otou - san "

" ayo "

--------------000-----------

Shikadai berjalan di depan ibunya sambil sesekali menghentakkan sepatu boot nya di genangan air yang terus terisi air hujan lalu tertawa riang

Temari mengikuti Shikadai dari belakang sambil tersenyum

" Hati hati, nanti kau jatuh "

" Aku tidak akan jatuh Okaa - san "

Shikadai terus bermain genangan air, sesekali ia menyingkirkan payungnya dan membiarkan air hujan membasahi jas hujannya

" Okaa - san, apa tudungnya boleh kulepas ? Rasanya aneh kalau memakai tudung dan kuncir rambut seperti ini " pinta Shikadai sambil berbalik menatap ibunya

Temari terkekeh " boleh, tapi kau tidak boleh menyingkirkan payungmu seperti tadi ya ? "

" Ha'ik " Shikadai menyingkirkan tudungnya, rambut nanasnya terlihat timbul ke atas. Penampilan mencolok khas klan Nara sekali

Temari mengikuti langkah putranya dari belakang sambil tersenyum tipis. Tiba tiba Shikadai berhenti, tubuh kecilnya menunduk, menatap sesuatu dengan seksama yang ada di bawahnya

" Okaa - san, ini apa ? " pertanyaan polos yang keluar dari mulut Shikadai membuat senyum Temari mengembang, itu artinya putranya belum sepenuhnya tumbuh besar

" oh, itu yang namanya siput, kau sudah membacanya di buku tentang hewan yang dibelikan Gaara Jii - san bukan ? "

" souka, tapi... kenapa jalannya lambat sekali ? padahal sedang hujan deras, kenapa dia tidak berlari saja ? kan kalau kebasahan nanti bisa sakit "

Temari tertawa pelan " kau tahu kenapa siput itu jalannya lambat sekali ? "

Shikadai menggeleng " memangnya kenapa ? apa dia malas ? "

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang