Seduce

1.3K 80 5
                                    

Warning !! Maybe.... Chapter ini mengandung unsur Echhi ! Kalau tidak suka skip aja !!

----------------000-----------------

Suara ganggang sapu yang terantuk dinding terdengar pelan bersamaan dengan helaan napas dari seorang wanita bersurai pirang.

Ia menatap pekerjaannya yang sangat sempurna itu dengan tatapan puas. Kakinya kini melangkah ke arah dapur untuk mengambil segelas air. Sebelum sampai, matanya menangkap sebuah buku berwarna hijau di atas meja, buku yang dipinjamkan sahabat ponytailnya dengan paksa padahal Temari sudah menolaknya.

"Coba baca saja ! Aku jamin, Shikamaru pasti tidak akan bisa menahannya ! Kemarin, aku coba ke Sai saja, dia langsung terjaring !"

Ocehan Ino menggema di telinganya. Temari kembali menatap buku tanpa sinopsis itu dan menghela napas.

'Kapuk hangat'
'jadilah istri yang baik dan senang kan suamimu !'

Siapapun yang membaca judul di covernya pasti sudah tahu jika itu berisi tips tips hubungan ranjang dan yang berikatan dengan hal itu. Ino benar benar heboh memamerkannya kemarin karena dengan tips di buku itu, ia berhasil membuat Sai yang notabenenya 'polos dan kuat' tergoda dan menindihnya di atas ranjang semalaman.

"Apa aku memang harus membaca ini ? Bukankah aku tinggal memberinya obat perangsang ? Merepotkan saja." Sepertinya, terlalu lama hidup bersama kedua Nara jenius membuat frase kesukaan mereka menular ke Temari.

Meski berkata seperti itu, Temari tak kunjung melepas buku hijau dari tangannya. Sebenarnya ia sedikit tertarik, apalagi dengan kata 'istri yang baik'

Oh baiklah, Temari memang sedikit terobsesi untuk menjadi sosok istri yang baik meski di mata Shikamaru, Temari sudah sangat sempurna.

Setelah beberapa pertimbangan dan perdebatan batin, Temari memutuskan untuk membuka buku itu dengan niat hanya melihat apakah isinya berguna atau tidak dan menghormati keinginan Ino.

"Cara menggoda suami, hmm... Sepertinya ini yang dimaksud Ino kemarin." Gumam Temari. Ia sedikit tertarik dengan judul yang tertera di daftar isi, jemari lentiknya dengan gesit membalik lembar demi lembar sampai ke halaman yang ia inginkan.

Temari membaca bab itu sampai habis tanpa ia sadari, senyumannya sedari tadi tidak pudar saat membaca deretan kata yang tertulis. Ia menutup buku itu sambil tersenyum licik.

"Boleh juga."

----------------------000-----------------------

"Aku pulang." Shikamaru segera menutup pintu dan meletakkan sepatunya di rak, bisa bahaya jika istrinya menemukan sepatunya tergeletak di lantai.

Pria itu terlihat menatap lorong kosong di hadapannya, tidak ada tanda tanda istrinya akan keluar menyambutnya. Shikamaru menebak jika Temari mungkin tertidur karena kelelahan, mengingat hari ini wanita itu mendapat misi yang cukup banyak.

Shikamaru berjalan ke lantai atas, tepatnya ke kamar mereka. Saat ia membuka pintu, matanya terbelalak. Sang istri terlihat sedang tengkurap sambil menopang wajah dengan kedua tangan, menikmati buku yang ada di bawahnya.

Manik seindah zamrud yang tadinya fokus dengan deretan huruf di buku kini beralih menatap sang suami yang mematung di ambang pintu.

"Anata ? Kau sudah pulang ? Ah maaf, aku sepertinya terlalu larut dalam cerita sampai tidak mendengar salammu." Temari turun dari atas kasur dan berjalan menghampiri suaminya.

Shikamaru menelan ludahnya dengan susah payah, penampilan Temari malam ini benar benar menggoda.

Rambut pirang yang biasanya terikat tapi, kini terurai indah, bau parfum yang Shikamaru sukai juga menguar lembut, ditambah wanita itu hanya memakai tank top dan celana dalam.

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang