Menang

1.2K 83 7
                                    

Temari membaca dokumen di tangannya dengan sangat teliti. Gadis berkuncir 4 itu berkali kali membolak balik dokumen yang terdiri dari 10 lembar kertas itu lalu menghela napas lelah

" ada apa ? " tanya Shikamaru yang duduk di sebelahnya tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang sedang ia kerjakan

" haah lihat ini, Amegakure lagi lagi membuat masalah "

Shikamaru mendekatkan kursinya ke arah Temari dan melihat apa yang sedang dibaca oleh gadis itu " hm... mereka merusak persiapan ujian Chunin ya ? "

" haah apa yang harus kita lakukan ? " 

" kita cari cara lain, kita ubah saja rintangannya "

" huft, yaah mau bagaimana lagi "

" lalu untuk masalah konsumsi dan tempat menginap peserta aku yang atur ya " ujar Shikamaru

Temari tersentak dan menoleh dengan cepat " ha ? bukannya ini giliranku untuk mengaturnya ? kau kan sudah tahun lalu "

Pekerjaan mengatur konsumsi dan tempat menginap memang yang paling mereka sukai. Selain bisa mencoba kuliner yang ada, mereka juga bisa beristirahat di tumpukan kasur yang sangat empuk, mereka juga bisa menggunakan fasilitas yang ada di penginapan untuk dicoba sendiri, baik di Konohagakure maupun di Sunagakure, itu adalah hak khusus yang diberikan Tsunade dan Gaara kepada mereka selaku Panitia ujian Chunin. Tapi masalahnya, hanya satu orang yang boleh melakukan tugas itu, karena dinilai cukup diselesaikan oleh satu orang saja. Baik Shikamaru maupun Temari tidak akan melewatkan kesempatan itu, makadari itu mereka memutuskan untuk bergiliran melakukannya, tapi karena di ujian kemarin ada sedikit masalah, sekarang mereka mulai berdebat karena hal itu

" hah ? apa maksudmu ? tahun kemarin kau yang mengatur semuanya, itu terbukti oleh tanda tangan di dokumen tahun lalu " ujar Shikamaru

" yang bertanda tangan tahun lalu memang aku tapi kau yang mengatur semuanya tahu ! "

" Apa maksudmu ? kau yang mengatur semuanya ! aku kan hanya mencari apa yang kau minta "

" TIDAK ! KAU YANG MENGATUR TAHUN LALU DAN SEKARANG GILIRANKU ! " Temari bangkit sambil menggebrak meja

" APA MAKSUDMU HAH ?! TAHUN INI GILIRANKU TAHU " Shikamaru ikut bangkit dan menatap Temari tajam

Mereka berdua terus berdebat sambil menatap tajam satu sama lain.

" SUDAH KUBILANG, TAHUN INI GILIRANKU, BAKA "

" TAHUN LALU KAU SUDAH, DASAR WANITA MEREPOTKAN "

 Mereka semakin mendekatkan wajah mereka sampai sampai dahi mereka bersentuhan, tentu saja tanpa menghilangkan tatapan tajam yang sudah mereka layangkan kepada satu sama lain sejak tadi

Shikamaru dan Temari memang tidak pernah akur saat berkerja walau sehari saja. Mereka pasti akan berbeda pendapat dan akan berdebat untuk menyelesaikannya. Seperti itu cara kerja mereka, meskipun begitu hasil kerja Shikamaru dan Temari sangat bagus dan sempurna. Mereka selalu bisa membuat orang lain berdecak kagum dengan hasil kerja mereka

" heh kenapa kau mau mengerjakan bagian itu hah ? bukankah kau sudah punya banyak pekerjaan ? " pancing Temari

" bagaimana denganmu ? kau juga sama bukan ? "

" setidaknya aku sudah mengerjakan setengahnya tahu "

" heh pekerjaan kita itu sama banyaknya, asal kau tahu "

" bagaimana dengan yang ada di Sunagakure ? "

" aku akan ikut kau pulang "

" kudengar kau ada sedikit pekerjaan soal penerus klan Nara, benar kan ? "

" eh ? " Shikamaru mematung, ia tak menyangka jika Temari tahu kegiatan dalam klannya

Temari tersenyum penuh kemenangan " jadi ? kau akan memberikan tugas itu untukku bukan ?Nara - sama "

Shikamaru menggigit bibir bawahnya pelan lalu menghela napas pasrah " baiklah, kali ini aku kalah "

Temari tersenyum cerah dan bersorak pelan " Yosh, arigatou na, tahun depan baru giliranmu ya ? "

Shikamaru menghela napas dan menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal " mendokusai "

Temari tertawa, ia benar benar senang karena sudah menang berdebat dengan Shikamaru yang terkenal jenius itu

Shikamaru tersenyum melihat rekannya begitu senang, ya dia mendapat bagian pekerjaan yang menyenangkan, kenapa tidak ?

' kalau diingat ingat lagi aku memang jarang menang berdebat dengan Temari, haah mendokusai ' batin Shikamaru

" aku menang kali ini " sorak Temari senang

Shikamaru menghela napas dan mendekatkan tubuhnya dengan Temari

cup

" yah, aku memang tidak pernah menang darimu, Hime - sama " Shikamaru mengecup pipi kanan Temari. Gadis itu terlihat terkejut dan merona, ia tak menyangka jika Shikamaru akan mencium pipinya

Shikamaru tertawa " sepertinya untuk urusan ini, aku yang menang hm ? "

Temari menggembungkan pipinya kesal, ia tak bisa dipermalukan dengan cara seperti itu

cup

Temari mencium bibir Shikamaru cukup lama. Pemuda bermarga Nara itu terkejut bukan main dengan aksi sang Putri Suna.

Temari menjauhkan wajahnya dan menatap Shikamaru sambil tersenyum jahil

" a- apa yang ka- kau lakukan ? " tanya Shikamaru sambil menjauhkan tubuhnya. Entah kenapa tubuhnya bergerak mundur dengan sendirinya, mungkin karena terlalu terkejut

Temari tertawa bangga " bagaimana hm ? jika begini artinya aku yang menang bukan ? "

Shikamaru menatap Temari dengan tatapan tak percaya, ternyata gadis itu hanya membalas perlakuannya tadi dan dia hanya tidak ingin kalah,  wajah Shikamaru kini sudah merona karena ciuman tiba tiba dari Temari tadi

Shikamaru tersenyum nakal dan menarik tubuh Temari kedalam pelukannya lalu melumat bibir gadis itu dengan ganas. Temari sangat terkejut tapi ia tidak menolak sentuhan Shikamaru itu. Temari memberikan akses agar Shikamaru lebih leluasa menjelajahi setiap inci mulutnya. Desahan pelan terdengar dari keduanya

Kedua remaja itu melepas ciuman panas mereka saat pasokan oksigen di paru paru mereka menipis dan butuh segera diisi 

" kau.. hah... hebat juga dalam.. hah... berciuman ya ? " ujar Temari sambil berusaha menormalkan pernapasannya

" hah.. aku tidak menyangka.. hah... kau akan menikmatinya " ujar Shikamaru sambil menyeka sisa ciuman panas mereka yang ada di sudut bibir Temari

Mereka berdua saling melempar senyum 

" ah, sudahlah aku mengaku kalah untuk yang tadi " ujar Temari sambil terkekeh

" benarkah ? "

" iya, sebagai gantinya aku akan membawakan mu, makanan dari tempat penginapan yang akan ku datangi nanti "

" cari yang masakannya belum pernah kurasakan "

" itu gampang "

" yang jauh dari wilayah klan Nara dan dari sini, aku sudah bosan dengan makanan disini "

" iya, nanti aku carikan "

Mereka berdua kembali tertawa. Mereka memang sering sekali bertengkar tapi mereka akan cepat sekali berbaikan, seperti sekarang. Karena itu pekerjaan mereka selalu berakhir mengesankan dan mulus

" Temari "

" hm ? "

" bagaimana jika nanti malam kau makan malam denganku ? aku yang akan membayarnya "

" tumben sekali kau mau mentraktirku, memang makan malam dimana ? "

" Yakiniku Q "

" boleh "

" baiklah, setelah menyelesaikan tumpukan dokumen merepotkan ini, ayo kita makan malam "

" aku tidak sabar "

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang