Nanti

1.2K 88 17
                                    

Gadis dengan kuncir 4 itu terlihat bersenandung kecil sambil memainkan kakinya yang ia luruskan di tangga. Senyumannya mengembang saat melihat anak anak yang bermain dengan riang di depannya,  tak jauh dari tempatnya duduk dan menunggu rekannya

" apa yang lihat sampai tersenyum seperti itu Temari ? " 

Temari menoleh ke belakang dan mendapati rekannya berdiri sambil membawa pesanannya

" waah pesananku, kau lama sekali Shikamaru " Temari tidak menjawab pertanyaan Shikamaru dan mengambil bungkusan berisi dango itu dengan wajah berseri

Shikamaru mendengus dan duduk di samping Temari " tadi antriannya panjang sekali "

Temari terkekeh " arigatou "

Shikamaru hanya menggumamkan kata kata favoritnya untuk menjawab Temari, pemuda itu meletakkan 2 gelas ocah panas yang ia bawa di antara mereka

Temari mmemakan Dango miliknya dengan lahap dalam diam, sedangkan Shikamaru, ia memakan Dangonya perlahan karena jujur saja ia tak begitu suka makan makanan yang manis seperti itu

" perang... sebentar lagi ya ? "

Shikamaru bergumam pelan " kudengar semuanya juga sudah siap "

Temari mengangguk " ya, tinggal menunggu waktu penyerangan saja "

" apa kau tidak kedinginan ? "

" hm ? "

" pakaianmu tipis sekali, hari ini Konoha sedang dingin loh " Shikamaru memperhatikan Temari dari ujung rambut sampai ujung kaki. Gadis itu sekarang sedang memakai pakaian resmi miliknya, Blus ungu dengan rok mini dan lengan jaring. Tidak aneh mengingat akhir akhir ini gadis bersurai pasir itu bolak balik menghadiri rapat dan mengunjungi desa desa lain untuk mengantar pesan dan mengecek keadaan sebelum perang

Hari ini, Temari memutuskan untuk beristirahat sebentar di Konoha karena kondisi tubuhnya butuh dipulihkan dan sebagai shinobi yang selalu menjadi Tour Guide Putri Suna itu, Shikamaru diperintahkan untuk menemaninya selama ia beristirahat

Temari menggeleng " udara malam di Sunagakure berkali kali lipat lebih dingin daripada ini tahu ! aku sudah terbiasa "

Shikamaru hanya mengangguk dan kembali menikmati dango miliknya

" Ne Shikamaru "

" hm ? "

" apa kau pernah memimpikan tentang dunia yang damai ? tanpa ada perang ? dunia dimana semuanya saling berteman ? "

" heh seperti mimpi saja, tapi dunia seperti itu pasti sangat indah "

" ya, semoga saja perang besok adalah yang terakhir, dan setelah itu semuanya akan damai dan tidak akan ada perang lagi "

" ya, semoga saja "

" aku ingin.... anakku nanti tidak pernah melihat peperangan sepertiku "

Shikamaru tersentak dan menoleh ke arah Temari yang masih memandang anak anak yang bermain di depan " anak ? kau berencana untuk memiliki anak ? "

" ya, setelah perang ini.... para tetua pasti akan mulai meributkan soal penerus, dan sebagai Putri Suna aku harus mengabulkannya bukan ? "

" apa kau sudah punya calon ? atau kekasih ? "

Temari menggeleng, ia tak mengalihkan pandangannya dari depan sedari tadi " belum, tapi para tetua pasti akan menjadikanku pengantin politik nanti, jadi untuk apa aku memilikinya ? "

Shikamaru membuka mulutnya tapi kemudian menutupnya lagi dan memandang ke bawah. Ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Hatinya tiba tiba terasa sakit, dadanya terasa sesak seperti tak bisa bernapas. Ia benar benar bingung

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang