"Akan lebih baik jika membuatnya seperti ini, Shikaku Jii - san." Temari menunjukkan kertas berisi coretan rencana yang ia buat.
Shikaku menatap kertas yang disodorkan gadis di sebelahnya tanpa menghentikan langkahnya. Ia menyisir janggutnya sambil memasang wajah berpikir. Tak lama, ia mengangguk tanda setuju dan hal itu membuat senyuman Temari mengembang.
Shikaku dan Temari memiliki misi politik lusa, mereka sengaja berunding dahulu karena lawan yang akan mereka hadapi nanti adalah para bangsawan kolot.
"Jadi, kita ak-"
"Hei Shikaku !" Sebuah sapaan membuat keduanya menoleh, terlihat Asuma dan Shikamaru sedang berjalan ke arah mereka.
"Eh.... Sabaku - san.... Lama tidak bertemu." Asuma sedikit membungkuk kikuk, ia terhitung jarang bertemu dengan sang sulung Sabaku dan sekalinya bertemu maka mereka ada di dalam kondisi yang membingungkan dan sedikit berbahaya, contohnya....
"Tidak perlu formal, Asuma - san, kita juga lama tidak bertemu, terakhir... Kita bertemu di ujian Chunin sesi kedua beberapa tahun lalu bukan ? Saat timmu menjadi peserta dan Sakura yang mengisi tempat Shikamaru."
Nah seperti itu.
Pria itu tertawa hambar, ia masih tidak bisa melupakan tatapan menyelidik Temari yang membuatnya dan tim nya begidik, tatapannya terasa lebih kering dan menakutkan dari badai pasir besar yang sedang berlangsung di hadapan mereka.
"Ahahaha i- iya..."
Shikaku tertawa melihatnya, ia tidak tahu jika ada kejadian seperti itu.
Shikamaru hanya menghela napas, ia memang mengetahui kedatangan gurunya saat itu, ditambah lagi beberapa Jounin Suna menatapnya penuh selidik saat informasi itu sampai "Sensei merepotkan."
Suara gelak tawa kembali terdengar dari mereka, nostalgia benar benar cara terbaik untuk mengubah suasana hati.
"Sepertinya pekerjaanmu banyak ya ?" Shikamaru menatap lembaran kertas di tangan Temari yang mungkin jika disatukan akan menjadi sebuah buku.
"Begitulah, kenapa hm ? Apa kau rindu berkerja denganku ?"
"Tidak, merepotkan sekali, ah ya sebentar lagi waktunya istirahat makan siang, apa aku harus menemanimu ?" Tanya Shikamaru sambil menguap.
"Tentu saja ! Kau kan tour guide ku, sudah menjadi tugasmu untuk memanduku bukan ?"
"Haah merepotkan, mau kemana memang ? Amaguriama ?"
Temari terkikik kecil "Itu kau sudah tahu, jangan sampai terlambat ya ! Aku akan menunggumu di depan kantor Hokage nanti."
"Hei hei, bagaimana kalau kita makan siang bersama saja ? Toh kita sudah dekat dengan Yakiniku Q." Usul Asuma.
Shikaku mengangguk setuju "Itu terdengar bagus, bagaimana Temari ?"
Gadis itu nampak berpikir dan melirik rekannya sebentar, seakan berdiskusi.
Shikamaru mendekat dan berbisik "Hari ini mereka akan menyediakan berbagai manisan khusus sebagai perayaan ulang tahun pendirian."
Temari mengangguk mengerti. Ia mengiyakan ajakan Asuma sambil tersenyum.
Asuma terlihat senang, mereka langsung berjalan ke arah kedai yang dibicarakan sambil berbincang ringan.
------------------------000----------------------------
"Waah pelanggan setia ! Kalian ternyata datang hari ini !" Seorang pria paruh baya dengan senyuman lebar, terlihat datang sambil membawakan nampan berisi pesanan mereka. Tidak seperti pelayan yang lainnya, ia memakai kaos putih yang santai Daan celana santai, di lehernya, terkalung handuk berwarna biru muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Lovely Days
Fanfiction{ Oneshot About ShikaTema } " di tengah teriknya dunia kau jadi bayangan yang membuatku nyaman " - Sabaku no Temari . " kau adalah cahaya yang menerangi gelapnya hatiku " - Nara Shikamaru