Team

1K 87 1
                                    

Trang

Suara besi yang beradu menggema ke seluruh hutan. Terlihat 3 orang wanita beda desa bersama anak anak mereka, sedang melawan kumpulan bandit yang tiba tiba menyerang.

"Cih, sialan ! mereka tidak ada habisnya !" Umpat Temari sambil terus menangkis serangan kunai kunai yang menuju ke arahnya.

Ino dan Karui lebih memfokuskan perlindungan kepada para warga yang kebetulan sedang bersama mereka di hutan itu.

Hari itu, banyak wanita dan anak anak Konoha yang sedang mengikuti acara mengumpulkan tanaman tanaman obat dalam acara cintai alam dan kesehatan.

Kegiatan yang diketuai oleh salah satu legenda Sannin sekaligus Godaime Hokage itu banyak diminati. Mereka akan pergi ke hutan yang sudah ditetapkan untuk mengumpulkan tanaman obat sesuai yang diperintahkan, dan pemenangnya adalah pasangan ibu dan anak yang bisa mengumpulkan tanaman sesuai kualifikasi terbanyak dengan kualitas terbagus.

Sakura yang merupakan murid Tsunade, menjadi salah satu juri dalam kegiatan kali ini.

Saat pertama kali acara ini diumumkan, Ino langsung ribut dan memaksa Temari dan Karui untuk mengikuti kegiatan ini bersamanya.

Kedua wanita beda desa itupun mengangguk mengiyakan, mereka pikir, kegiatan ini bisa jadi tempat untuk refreshing sekaligus menghabiskan waktu bersama anak mereka.

Tapi, disinilah mereka sekarang. Sedang mengangkat senjata sambil menangkis setiap serangan bandit bandit tingkat tinggi yang berusaha melukai warga yang hadir. Sepertinya, pihak panitia juga sedang dialihkan sehingga tidak menolong mereka di sini.

"Kalau tahu seperti ini, aku lebih baik dirumah saja." Gumam Temari pelan.

"Aku sudah bilang kan ? Tidur memang kegiatan yang bagus, Okaa - san." Shikadai memasang posisi bertahan di belakang ibunya. Ia terlihat menggunakan kunai yang sudah dilapisi chakra angin yang cukup tebal untuk menyerang.

"Yaah Sepetinya bertarung seperti ini juga tidak buruk."

Shikadai mendengus saat ibunya langsung meralat ucapannya. Padahal setidaknya, ia berharap Temari akan setuju dengan pendapat itu disaat seperti ini.

Sebuah angin yang besar tiba tiba datang ke arah mereka. Temari dengan cepat, sedikit mendorong Shikadai menjauh dan membuat angin yang sama besar. Kekuatan kedua Jutsu itu membuat pohon pohon di sekitar mereka tumbang, membuat suara keributan yang cukup besar.

"Wah wah, lihat siapa yang aku lihat disini huh ? Kunoichi terkejam sekaligus wanita pengguna elemen Futon terkuat, Nara Temari."

Temari tersenyum miring dan mendengus "Kau tahu rupanya, tapi kau masih ingin cari mati denganku huh ? Bodoh sekali."

Wanita itu tertawa keras "Jangan sombong dulu, aku akan mengalahkan mu disini dan aku pasti memajang kepalamu yang indah itu di kamarku."

"Karui, suruh semuanya mundur dan pusatkan perlindungan kepada warga desa, biar aku sendiri yang mengatasinya." Ujar Temari tanpa mengalihkan pandangannya.

Wanita berdarah Kumogakure itu hanya mengangguk, ia memberi tahu para Kunoichi yang lain agar segera mundur sesuai perkataan Temari.

"Kau juga, cepat mundur, Shikadai."

"Okaa - san... Sudah punya rencana kan ?"

Temari melirik putranya dan tersenyum "Tentu saja, karena itu mundurlah, kau bisa terluka nanti."

Shikadai mengangguk, ia mundur ke barisan belakang dan membantu disana.

"Ah, sekarang kau jadi ibu yang perhatian ya ? Manis sekali." Remeh wanita itu.

Our Lovely DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang