Time Freeze - The Betrayed Truth Bagian 2

6 3 0
                                    

"Yuk, jalan," ucap Gisela yang baru saja masuk ke dalam sebuah mobil Sedan berwarna hitam.

Ia duduk di kursi belakang bersama Elisa yang sedang sibuk mengulik ponselnya. Mobil yang ditumpanginya tersebut bergerak mundur dari tempatnya parkir di halaman depan rumah Peter, kemudian melaju ke arah pintu keluar halaman.

"Nona Gisela, tadi kamu sudah kasih kado hadiah prank ke teman Nona yang ulang tahunnya barengan sama anak Pak Gavin di hari ini?" tanya Elisa tanpa melepas pandangan dari ponselnya.

"Udah donk. Berkat kekuatan kamu, aku bisa nyamar lagi jadi pria paruh baya seperti minggu lalu dan ngagetin dia. Orangnya suka banget sama kejutan, jadi tadi lucu banget melihat reaksinya waktu aku kibulin dia dalam wujud orang tua. Hihi."

Elisa menghela nafas pendek.

Setelah itu, ia meminta supir untuk mengecilkan volum suara musik yang sedang disetelnya.

"Ngomong-ngomong, kamu tadi sama sekali gak turun Elisa? Makanannya banyak lho. Kamu juga bisa difoto bareng Pak Gavin dan anaknya tadi," tanya Gisela dengan wajah penasaran.

"Saya tadi sempat turun sih, ikut makan juga sebentar. Saya tidak ikut acara tersebut secara penuh untuk mengurangi kemungkinan Pak Gavin sadar kalau saya ada di sini. Lagipula...."

"Lagipula kenapa El?"

"Ada Joker lain yang juga datang ke pesta ini dalam rangka tugas. Berhubung saya seharusnya tidak berada di sini karena tugas dari Mother, maka saya menghindari kemungkinan bertemu dengannya."

"Oh, aku kira karena kamu lagi mau nonton anime," Gisela tersenyum ramah.

"Ah, itu juga benar kok. Ada episode baru yang dirilis untuk anime yang sedang saya tonton. Jadi, saya pikir memang lebih baik saya menunggu di dalam mobil saja."

Gisela mengangguk sebagai respon atas penjelasan tersebut.

Mereka berdua saling diam selama beberapa saat. Namun, Gisela mulai kembali bertanya saat melihat Elisa tidak sibuk menonton anime di ponselnya.

"Elisa, aku penasaran. Kamu kalau gak nonton anime, biasanya ngapain? Kamu main sosmed gak sih?"

"Kalau sosmed, aku punya akunnya tapi gak pernah pakai foto asli. Keperluannya sebatas mencari informasi saja kalau ada hubungan dengan pekerjaan. Selain itu, paling aku nulis surat sih."

"Jaman begini masih ada surat-suratan?"

"Betul, Nona. Tapi bentuk surat yang saya maksud bukan surat konvensional sih."

Elisa segera membuka aplikasi Sobat Pena dan menjelaskan secara singkat fitur aplikasi tersebut. Ia bahkan memperlihatkan salah satu contoh surat terakhir yang baru dikirimnya beberapa saat lalu kepada salah seorang sahabat penanya.


... Yah, semoga saja hari ulang tahun kamu menyenangkan ya. Bersyukurlah masih ada papa dan mama meskipun yang satu hampir gak pernah pulang dan yang satunya terlalu sibuk memikirkan pekerjaan. Aku gak punya ortu, jadi gak bisa komplain.


Salam buat teman-teman kamu ya. Jaga kesehatan dan panjang umur selalu.


Cheers,

JessicaRocket


"Eh, kayaknya seru ya. Aku juga mau coba donk. Kamu nanti jadi sahabat pena aku juga ya," ujar Gisela sambil buru-buru mengunduh aplikasi Sobat Pena di ponselnya.

Superpower - Your Life Is The PriceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang