Gisela akhirnya mengungkap jati dirinya sebagai anak dari pemilik salah gembong narkoba terbesar di Indonesia, Jonru Kapak Besi. Reza tampak kaget saat menyadari bahwa selama ini dirinya menyukai putri dari penjahat besar yang pernah ditangkap ayahnya.
"Sejak papa kamu nangkap orang tua aku, hidupku jadi susah. Beberapa orang di kampus ngejauhin aku karena ada rumor yang beredar bahwa aku anak bandar narkoba yang ditangkap tersebut. Bisnis jelas ditutup. Seluruh rekening atas nama keluarga aku dibekukan karena semua uang di sana adalah uang kotor. Sisa uang aku gak banyak..."
"Tapi... Kamu... Kamu gak ada keluarga lain?"
"Gak ada! Mayoritas keluarga inti aku memang terlibat dalam jaringan bisnis papa. Aku satu-satunya yang bersih."
"Tapi bisnis narkoba itu ilegal..."
"IYAH! Itu ilegal! Dan aku juga sebenarnya gak setuju orang tua aku terlibat di bisnis ilegal!" Gisela berteriak dan mulai berekspresi kesal, "Tapi mereka janji! Mereka bilang kalau itu terakhir kalinya mereka bertransaksi! Mereka bilang kalau uang yang didapat harusnya akan cukup untuk modal mereka mulai bisnis restoran dan aku kuliah sampai lulus!"
Reza diam tidak menjawab. Ia melirik ke arah Peter yang masih kesakitan dan tidak berkata apa-apa.
"Harusnya... Harusnya habis itu semuanya bisa NORMAL! Aku gak perlu bohong lagi ke siapapun soal pekerjaan orang tua aku! Aku bisa kuliah normal, bisa jalan-jalan dengan teman normal, bisa jatuh cinta normal dengan seseorang dan menikah normal..."
Gisela berhenti sejenak saat setitik air mata mengalir keluar.
"Tapi... Semuanya RUSAK! Karena papa kamu nangkep orang tua aku saat semuanya hampir BERAKHIR!"
Reza masih diam. Ia ingin menyanggah, namun ia merasa itu akan memperburuk keadaan.
"Jadi... mata dibalas mata, tangan dibalas tangan," ucap Gisela sambil mengeluarkan sebuah kemasan plastik kecil transparan berisi sedikit bubuk putih dari saku tas punggungnya. Ia melemparkan kemasan tersebut kepada Reza, namun tidak ditangkap olehnya.
"Apa ini?"
"Kokain," ucap Gisela sambil berjalan mendekati Peter, "Hisap kokain tersebut sekarang."
"Tunggu! Apa yang kamu inginkan dengan aku hisap kokain ini?"
"Aku mau kamu menyerahkan diri sebagai pengguna dan sekaligus mengaku sebagai pengedar kokain di kalangan mahasiswa."
"... Hah!?"
"Papa kamu sudah menghancurkan keluarga aku!! Jadi, sekarang aku balas dengan ngehancurin keluarganya!"
"Tapi... Kalaupun aku menuruti permintaan kamu, polisi gak akan menemukan bukti apa-apa kalau aku pengedar. Ujung-ujungnya, semua akan balik ke kamu-"
"Aku GAK PEDULI! Dengan kamu pernah ketangkap dan diinterogasi saja, itu sudah cukup untuk bikin headline news di berbagai portal berita besar. 'Anak kepala polisi terlibat jaringan pengedar narkoba'. WOW! Berita clickbait yang bagus. Sekalipun kamu nanti bebas, orang Indo itu mudah termakan rumor. Aku tinggal cari penulis-penulis lepasan untuk angkat tulisan tentang konspirasi pembebasan diri kamu nanti! WOW"
"!!!" Reza terkejut namun tak menjawab. Terdengar gila, namun rencana tersebut masuk akal.
"Bukan cuman keluarga kamu. Teman-teman dekat kamu juga pasti akan kena dan dicurigai sebagai sengkokolan kamu. Saksikanlah betapa jahatnya kekuatan berita dan gosip netizen! Dan- OH! Aku sudah bayar beberapa orang untuk mengaku sebagai pembeli kokain dari kamu dan, sekarang lepas tas punggung kamu dan keluarkan semua isinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Superpower - Your Life Is The Price
غموض / إثارةPernahkah kamu mendengar kasus pembunuhan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa? Tahun 2021, Indonesia dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yang tidak biasa. Setiap korbannya selalu ditemukan tewas dengan mengeluarkan darah dari mat...