"HUP!!" teriak Reza sambil melompat agak jauh membawa tas punggungnya yang berat.
Gisela tampak terpana melihat Reza bisa 'melompat jauh' sambil membawa tas berat. Berhubung masih jam siang di hari kerja biasa, ada beberapa bagian di taman mal Central Park yang cukup sepi.
Reza mendemonstrasikan kekuatan Psychokinesis dengan mengendalikan tas di punggungnya, sehingga ia tampak bisa melompat jauh. Demonstrasi ini ia anggap aman karena kalaupun ada yang melihat, mereka tidak akan terlalu curiga bahwa tasnyalah yang bergerak 'membawa' Reza untuk melompat jauh.
"Wah, itu bener-bener bisa digerakkin sesuka hati?" tanya Gisela yang penasaran dengan kekuatan super Reza.
"Iyah. Nih yah pelan-pelan...," Reza melempar ringan tasnya ke arah Gisela.
Saat akan menangkapnya, tas tersebut tiba-tiba 'memakaikan' dirinya ke punggung Gisela dan membawanya 'melompat jauh' ke dekat posisi Reza berdiri.
"Sorry yah, udah bikin kamu kaget tadi dan juga waktu itu," ucap Reza sambil mengatupkan kedua tangannya untuk memohon maaf.
"Iya, gak apa-apa. Aku shock karena gak nyangka aja benar-benar ngelihat kekuatan super begini di dunia nyata secara langsung," ucap Gisela sambil melepaskan tas milik Reza, "Jadi, kamu bisa ngendaliin benda apapun dengan psychokinesis?"
Sempat ragu sebentar, Reza menggelengkan kepalanya dan mengangkat dua jari tangannya.
"Gak semua. Cuman dua aja. Motor dan tas gw."
"Oh? Kok gak bisa benda macam-macam?"
"Itu... Mungkin karena aku masih newbie? Haha...," balas Reza sambil tertawa kecil, "Kamu pernah dengar tentang beberapa orang yang kekuatan supernya baru bangkit setelah menginjak usia tertentu? Nah, aku salah satunya, baru bangkit di usia sembilan belas."
Berdasarkan diskusi pribadi dengan Ansel, Reza memutuskan untuk tidak membongkar keberadaan aplikasi Superpower kepada Gisela. Semakin sedikit orang yang tahu bahwa aplikasi ini bisa benar-benar menganugerahkan kekuatan super, semakin baik untuk mencegah kekacauan yang mungkin timbul akibat penyalahgunaan kekuatan super.
Selain itu, ia tidak ingin membuat Gisela khawatir tentang durasi pemakaian kekuatan supernya yang hanya tersisa satu saja. Jika kekuatan super dari aplikasi ini nyata, maka kemungkinan besar ia akan benar-benar meregang nyawa setelah menggunakan Psychokinesis kepada objek ketiga.
"Um, kamu masih ingat soal diskusi kita tempo hari di sini? Soal Stanley?" tanya Reza.
"Iyah. Aku... jujur jadi makin khawatir harus gimana sama dia."
"Aku ada ide untuk nangkap basah dia. Kamu tahu kalau hari Sabtu ini ada acara K3 di kampus kita?"
"K3?"
"Konser Kampus Keren alias K3. Itu lho, konser tahunan yang diselenggarakan tahunan sama pihak kampus kita. Ingat?"
"Iyah aku ingat. Kamu... mau ngajak aku ke situ?"
Muka Reza memerah saat mendengarnya, kemudian ia mengangguk sejenak dan lanjut berbicara, "I... iya, Sama sekalian sih aku mau minta tolong sesuatu. Ini mungkin sedikit berbahaya, jadi kalau kamu gak mau datang karena hal ini, kita bisa pergi bareng ke tempat lain di malamnya atau besok-besoknya."
"Mmm, yah kalau ada kamu sih, aku kayaknya aman," jawab Gisela sambil tersenyum, "Memangnya mau minta apa?"
"Eng... Tolong kamu info Stanley kalau kamu mau lanjut beli narkoba dari dia pas lagi acara tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Superpower - Your Life Is The Price
Misteri / ThrillerPernahkah kamu mendengar kasus pembunuhan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa? Tahun 2021, Indonesia dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yang tidak biasa. Setiap korbannya selalu ditemukan tewas dengan mengeluarkan darah dari mat...