Time Freeze - Bagian 01

9 4 0
                                    

Kekuatan super...


Siapa saja pasti pernah ingin merasakan punya kekuatan super seperti teleportasi, telekinesis, melayang, dan sebagainya...


Tapi... Apa mereka tidak tahu kalau kekuatan super itu berbahaya?


...


Iya... Ini bukan seperti yang sering kamu saksikan di film-film...


Atau yang kamu baca di buku cerita...


Atau yang kamu mainkan di sebuah game...


Kekuatan super di dunia nyata tidak seindah yang disajikan di cerita-cerita fiksi...


...


Kamu masih tetap penasaran?


Tapi... Aku sudah memberitahu kamu apa yang terjadi kepada mereka yang memiliki kekuatan super...


Banyak orang yang dibuat menderita setelah mereka menggunakan kekuatan tersebut...


...


Aku tahu...


Mungkin ada juga yang memang tertolong berkat kekuatan super tersebut...


Namun... Kamu belum tahu...


Yang sudah aku ceritakan hanyalah secercah awal ceritanya saja...


...


Baiklah... Kalau memang seperti itu...


Biar aku lanjutkan dulu ceritaku ini...


Semoga kamu bisa lebih memahami mengapa semuanya berakhir dengan menyedihkan...


Seperti aku...


***


"Pak, suer deh. Gw gak bohong," ucap Ellie dengan wajah serius.

"Ya udah, sok kasih lihat ke gw foto yang lu ambil," jawab Satria sambil menyeruput segelas hot espresso.

Saat ini, baik Satria maupun Ellie tengah bersantai di kafe favorit tongkrongan mereka untuk bekerja di luar kantor, kafe Starbucky. Suasana kafe di hari Senin sore tersebut terbilang cukup ramai. Banyak pengunjung yang antri dan memenuhi kafe karena promo buy one get one yang mereka adakan untuk pemesanan camilan kue.

"Nih, Pak. Sori kalau mukanya gak begitu jelas, soalnya posisinya agak jauh," ucap Ellie sambil memperlihatkan suatu foto yang tersimpan di ponsel miliknya.

Pada foto tersebut, tampak seorang gadis remaja dan seorang pria dewasa sedang melayang.

"Hmm, aneh juga yah. Gw sama sekali gak melihat ada peristiwa viral terkait orang terbang di Rumah Sakit Masilo di media sosial..."

"Nah iyah gw juga gak ngerti. Lu tahu gak Pak, tiap gw upload foto ini ke IG Story, Story gw langsung hilang. Seolah-olah ada suatu program atau apalah yang menghalangi foto ini untuk tidak bisa disebar."

Dahi Satria terlihat mengerenyit mendengarkan kejadian aneh tersebut.

"Hmm... Lu waktu itu lagi di rumah sakit kan? Sempat tanya-tanya ke orang sekitar gak?"

"Aduh Pak, orang-orang sekitar rata-rata cuman lihatnya mereka tuh jatuh dari salah satu lantai di rumah sakit. Pas gw tanya, gak ada yang bilang atau sadar kalau mereka melayang di langit."

Setelah mendengar jawaban tersebut, Satria membuka peramban di laptop kerjanya dan menelusuri beberapa artikel berita mengenai kejadian orang jatuh di Rumah Sakit Masilo akhir pekan lalu.

Kebanyakan berita mengulas hal yang sama. Seorang gadis remaja dan pria yang merupakan gurunya menjatuhkan diri dari salah satu lantai ke arah taman rumah sakit. Diduga kuat, guru dan murid tersebut punya hubungan terlarang sehingga mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup masing-masing.

Pria tersebut langsung tewas, sedangkan gadis tersebut ajaibnya masih selamat karena mendarat di atas tubuh pria tersebut. Namun, kondisinya kritis dan mengalami koma. Beberapa tulangnya juga diketahui patah, sehingga kecil kemungkinan ia dapat pulih dan hidup normal setelah bangun dari koma.

Salah satu artikel berita menyebutkan bahwa seorang sumber anonim mengatakan melihat gadis tersebut melayang pesat dari tanah bersama gurunya di tengah acara yang diadakan di rumah sakit. Saat itu, Rumah Sakit Masilo bekerjasama dengan UKM Outdoor dari kampus Taruna Bangsa untuk membuat acara Taman Labirin Hijau di taman rumah sakit.

"Lho, ternyata ada satu berita yang menyebutkan kalau korban melayang ya...," gumam Satria sambil kembali menyeruput minumannya.

"Tuh kan Pak. Akhirnya ada yang nulis. Coba lihat, ini yang nulisnya orang yang sama dengan yang nulis berita Kasus Merah di Kota Tua yang waktu itu lu cek pak. Tanya langsung deh ke penulisnya," ucap Ellie sambil bersungut.

"... Bentar," Satria mengangkat telapak tangannya ke hadapan wajah Ellie, "Terus gunanya apa kita menyelidiki ini? Kita tech journalist lho, bukan jurnalis majalah mistis."

"Hmm...," Ellie tampak berpikir sebentar, "Kalau... mereka beneran melayang, berarti kekuatan mistis itu ada. Kalau kekuatan mistis ada... mungkin Kasus Merah itu dilakukan oleh yang punya kekuatan mistis. Hehe."

"... Atau, kekuatan super," gumam Satria.

Ia tiba-tiba teringat akan kejadian ingatannya yang 'tersegel'. Ia tidak bisa mengingat detik-detik kejadian saat kematian ayahnya. Selain itu, ia juga teringat atas pertanyaan yang sempat ditanyakan oleh Mike saat Gala Dinner Diamond bulan lalu.

'Lu... Percaya kalau kekuatan super itu ada?'

Kenapa waktu itu Mike tiba-tiba mengatakan hal tersebut setelah menanyakan soal ingatannya yang mungkin hilang? Mungkinkah Mike mengetahui tentang ingatannya? Lalu, mungkinkah ini semua memang... berkaitan dengan kekuatan super?

"Gimana Pak? Siapa tahu kan kita kebetulan benar-benar mengungkap keberadaan kekuatan super."

Satria tidak melihat ke arah Ellie maupun membalasnya, namun ia mulai mengusap dagunya. Bekas cukuran brewoknya yang kurang rapih terlihat cukup jelas di mata bawahannya tersebut.

"Pak, kita bisa tulis artikel dari sudut pandang teknologi. Misalnya '5 Fakta yang Tidak Bisa Dijelaskan Teknologi Tentang Fenomena Kekuatan Super'. Insting jurnalis gw bilang, jumlah view yang bisa kita dapatkan bisa meroket!" ujar Ellie dengan mata berbinar.

"Hmm, boleh juga idenya lu," jawab Satria sambil mengusap bekas brewoknya dengan kencang, "Oke, gw coba kontak lagi penulis artikelnya untuk bertanya lebih lanjut tentang sumber anonim ini."

"Mantep, Pak!" seru Ellie sambil mengacungkan jempol.

Satria mulai menelusuri kontak penulis artikel tersebut dan mencoba menghubunginya. Dalam hatinya, ia berharap agar dapat menemukan petunjuk baru yang bisa membawanya lebih dekat menuju kebenaran di balik kematian ayahnya.


***

Superpower - Your Life Is The PriceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang