Psychokinesis - Bagian 12

22 5 1
                                    

"Duh pak, lu seneng banget sih nongkrong di sini. Gw udah bosen kita tiap work out of office di sini melulu," keluh Ellie sambil membetulkan posisi ikatan rambut poni kudanya.

"Yah, iced moccachino mereka paling murah untuk ukuran segini, cuman 20 ribuan. Di mana lagi lu bisa dapat kopi lumayan enak, harga murah, cozy, dan wi-fi nya gak terbatas," jawab Satria Jiwakarsa yang merupakan atasan Ellie di kantornya.

Duo jurnalis yang bekerja untuk DailyTechno ini belakangan memang sering mampir ke Starbucky jika harus bekerja di luar kantor untuk mencari bahan artikel. Selain harga minuman yang tidak begitu mahal, kafe ini punya banyak cabang. Salah satunya yang sering dikunjungi Satria dan Ellie bertempat di daerah Jakarta Pusat, sehingga membuatnya menjadi tempat ideal untuk menjadi 'kantor kedua' sebelum pergi ke manapun.

"Lagian kita di sini tuh kerja. Lu udah baca informasi produk baru yang dikirim Tukped belum?" tanya Satria sambil menyeruput iced moccachino miliknya yang tersisa setengah.

"Udah donk pak. Gw udah siapin sampe LIMA pertanyaan untuk dilontarin pas nanti mereka live launching di Yutub," jawab Ellie sambil mengangkat kelima jari tangannya dengan semangat, kemudian lanjut membuka ponsel miliknya untuk melihat aplikasi Instangram.

Satria tampak menghela nafas sebentar kemudian menggosok bekas brewoknya yang tidak rapih dicukur.

"Kadang gw bingung, kok bisa ya partneran sama orang kayak lu. Kerjaan beres meski sering gak terlihat serius plus sering gak peka sama lingkungan atau kondisi orang...," ucapnya sambil membuka Yutub di laptopnya.

"Ah, itu sih lu aja Pak, yang kerjanya terlalu serius. Padahal pas awal dulu gw masuk kerja, lu tipe orangnya masih yang santaian gitu. Gw jadi kepo. Kalau tipe orang kayak lu, pernah melawak atau semacamnya gak sih Pak?"

Satria tidak membalas komentar Ellie dan membuka dua halaman Yutub. Yang satu ia siapkan untuk menonton video live streaming acara peluncuran produk baru Tukped, sedangkan yang satunya lagi ia gunakan untuk mencari video dengan kata kunci 'Update terbaru Kasus Merah Indonesia'.

Ellie yang iseng melirik ke layar laptop tesebut dan melihat apa yang sedang dicari Satria memutuskan untuk diam sambil lanjut bermain Instangram.

Setelah beberapa lama mencari dan tampak kesal karena tidak ada informasi baru yang dianggap signifikan, Satria ditoel Ellie.

"Pak, break bentar deh. Mumpung kita masih nungguin acara launching-nya dan gak ada info apa-apa juga soal Kasus Merah," Ellie membuka sebuah aplikasi di ponselnya, "Iseng yuk pak main aplikasi ini. Dede gw ngasih tahu katanya ini aplikasi buat nyari tau soal kekuatan super."

Satria melirik ke arah layar aplikasi Superpower yang memperlihatkan tiga buah tombol sederhana dan nama Korona di bagian bawahnya.

"Hah? Paling juga aplikasi abal-abal buat ngambil data penggunanya," ucap Satria dengan ekspresi acuh.

"Yah, dede gw sih bilangnya ini memang cuman bohongan. Lu ntar bakal dikasih rentetan pertanyaan simpel gitu, dan aplikasinya mungkin bakal ngasih tau lu punya kekuatan super apa, atau bahkan gak ada sama sekali."

"Ya ya ya. Udah banyak aplikasi kuis-kuisan kaya gitu. Bahkan gak harus pake aplikasi. Nih gw gugling aja udah keluar banyak."

"Tapi ini katanya lagi populer di Twittur. Gw mau angkat jadi editorial nih pak. Judulnya mungkin ntar '10 Aplikasi Kuis untuk Menggali Potensi Dirimu'. Insting jurnalis gw bilang, artikel ini bisa dapat banyak view. Lumayan kan?"

Superpower - Your Life Is The PriceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang