Ascension - Bagian 06

4 2 0
                                    

[1 Hari Menuju Acara Christmas With Diamond]


Kafe Starbucky tampak dipadati oleh pengunjung sekalipun waktu masih menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi.

Seperti biasa, Satria berusaha membereskan seluruh draft artikel yang harus dipublikasikannya di hari ini sambil menikmati segelas Hot Moccacino. Di sampingnya, Ellie juga tampak serius mengerjakan riset untuk mencicil artikel akhir tahun. Gelas Hot Cocoa yang dipesannya sejak setengah jam lalu nyaris tak disentuh.

"El," Satria melirik ke arah gelas minum bawahannya yang berambut ekor kuda tersebut, "Lu gak minum? Itu jadi dingin lho."

"Oh?" Ellie tersentak, "Iya ya, Pak. Gw lupa."

"Jarang-jarang gw melihat lu mode super serius. Lu lagi khawatir dengan adik-adik kita kan?"

Ellie mengangguk pelan.

Ia mengambil gelas minumannya dan menyeruput beberapa teguk Hot Cocoa yang tampak sudah dingin tersebut.

"Biar gak kepikiran, sambil nunggu update dari Karen. Gw prefer menyibukkan diri sih Pak. Lu sendiri gimana?"

"Ya, gw juga berusaha menahan gelisah sih. Udah hampir lima hari sejak mereka diculik, mama gw udah mulai curiga," ucap Satria sambil menunduk.

Ellie yang melihat atasannya menunduk, melirikkan matanya ke arah kaki Satria. Kaki tersebut bergoyang naik turun dengan kecepatan tinggi.

"Oh yah, gw bisa lihat usaha lu menahan gelisah sih Pak," Ellie tersenyum tipis, "Ortu gw juga sudah mulai curiga. Untung kita bisa kasih alasan mereka ikut semacam kemping khusus persiapan ujian."

Satria mengiyakan sambil menyeruput kembali minumannya. Mereka berdua sama-sama hening beberapa saat dan mulai kembali mengerjakan tugas masing-masing.

Selama beberapa hari ini, baik Satria maupun Ellie berusaha mengalihkan pikiran mereka dengan menyibukkan diri dengan pekerjaan masing-masing. Mereka hanya memiliki dua harapan: si penculik mengembalikan kedua adik mereka secepatnya atau Karen berhasil melacak lokasi mereka duluan.

"Oh ya," Satria spontan menoel Ellie, "Lu besok yakin gak mau datang aja ke Christmas with Diamond di Menara Artha Rahaja? Itu kan kita sekalian kerja juga."

"Iya, Pak. Gw mau kerja di rumah aja. Plus, sekalian stand by kalau-kalau Karen sudah kasih update."

Satria mengangguk pelan dan menyeruput minumannya.

"Selain itu El... Kita harus ekstra hati-hati. Kita cuma orang sipil lho. Agak riskan kalau mau menyelamatkan mereka dari penculik yang tampaknya berpengalaman."

"Tenang, Pak. Seperti yang kita bicarakan, kita cukup dapatkan bukti saja kalau mereka diculik. Kalau darurat banget, gw bisa pakai Invincibility," Ellie membentuk tanda 'o' dengan jempol dan telunjuknya.

Satria menghela nafas pendek dan mulai memikirkan ulang tindakan mereka berdua.

Memang, penelurusan lokasi ini merupakan inisiatif awalnya, tapi dia sendiri mulai merasa khawatir. Apakah rencana mereka tepat sasaran?

Ini bukan seperti film laga di mana para karakternya berinisiatif sendiri menyelamatkan korban penculikan tanpa bantuan dari petugas keamanan. Kekuatan super Ellie juga bukan kekuatan untuk menyerang orang, hanya bertahan saja. Apakah mereka yakin dapat menyelamatkan Yudha dan lainnya tanpa bantuan orang lain?

Superpower - Your Life Is The PriceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang