Shapeshifting - Bagian 07

5 3 0
                                    

5 menit setelah penangkapan Gavin Ariwibawa di Resor Rasa Ater...


Saat mobil polisi yang membawa Gavin pergi, mobil ambulans datang. Beberapa petugas medis masuk tergopoh-gopoh ke dalam bangunan resor. Warga yang berkerumun di sekitar kembali dibubarkan oleh petugas polisi karena mengganggu lalu lintas para petugas keamanan maupun medis.

"Mas, siapa sih yang tadi ditangkap?"

"Ada kejadian apa di dalam?"

"Benar mas ada yang mati dibunuh?"

Beberapa warga menumpahkan pertanyaan kepada petugas polisi yang berjaga di tempat, namun tidak ada satupun yang dijawab. Satu-satunya informasi yang mereka ketahui hanyalah siapa orang yang tadi ditangkap berdasarkan pengamatan warga yang kebetulan mengetahui wajah Gavin Ariwibawa.

"Hei! Lihat! Ada yang dibawa keluar dari dalam hotel!" teriak seorang warga kepada rekan-rekannya.

Dari arahnya berdiri, para warga dapat melihat dua orang petugas membawa tandu penyelamat yang berisi seorang pria, terlihat dari salah satu lengan kokohnya yang tergelantung. Sekujur tubuh pria tersebut ditutup oleh selimut, sehingga wajahnya tidak jelas. Entah apa yang dipikirkan para petugas penyelamat tersebut karena membiarkan selimut menutupi wajahnya.

Sejenak kemudian, seorang wanita pendek berhijab merah bergegas keluar dari dalam hotel bersama dengan seorang pria muda. Ia menghampiri salah satu petugas medis. Sepertinya ia memohon agar dapat ikut mendampingi pria yang dibawa tandu tadi, dan tampaknya dikabulkan karena ia diijinkan masuk ke dalam ambulans.

Saat ambulans pergi, mobil polisi lain kembali berdatangan. Salah satu petugas yang baru datang menghampiri petugas yang sudah berjaga sejak tadi.

"Jadi, total yang tewas ada satu orang dan cedera satu orang? Sudah yakin tidak ada korban lain?" tanya petugas yang baru datang tersebut.

"Kami masih mencari sih, Mas. Berdasarkan laporan dan pengamatan di TKP, seharusnya korbannya hanya segitu."

Petugas yang baru datang tersebut kemudian menanyakan sepintas kondisi TKP dan segera berlari masuk ke dalam hotel. Sementara itu, seorang warga yang kebetulan berada di dekat sana segera berlari menghampiri teman-temannya yang lain untuk memberikan informasi yang berhasil ia dengar.


***


[20 hari sebelum penangkapan Gavin Ariwibawa di Resor Rasa Ater]


"Okeh, yakin yah Dit, mereka punya lima minibus available untuk dicarter bulan depan. Gw masukkin di kita punya revisi proposal sekarang," ucap Harry yang sedang berbicara kepada anak buahnya melalui telepon.

Demi mengejar revisi proposal untuk acara relaunching DiaShop milik Diamond, Harry turun tangan langsung mengubah konsep serta merevisi budget acara tersebut. Meskipun menyusahkan, untungnya Bu Samantha meyakinkan dirinya bahwa perubahan budget akan tetap disetujui selama masih dalam batas wajar.


'Huf. Oke, harusnya bisa beres hari ini. Untung kafe ini lagi gak begitu ramai biarpun sudah malam.'


Harry meregangkan lengannya sebentar dan kembali mengetik revisi proposalnya.

Saat membutuhkan konsentrasi yang tinggi, Harry cenderung memilih untuk bekerja di luar kantor. Berhubung ia baru saja melakukan meeting dengan seorang calon klien di daerah Jakarta Utara, Harry memilih mampir ke kafe Starbucky.

Superpower - Your Life Is The PriceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang