[2 Jam Menuju Seremoni Pengangkatan CEO Diamond]
Selain ruang makan dan panggung acara yang terbuka untuk publik, beberapa ruangan yang lebih kecil di lantai tiga juga digunakan untuk tempat tunggu panitia acara maupun VIP.
Sebagian besar panitia yang mengenakan kaus merah hijau dengan logo Diamond tampak sibuk berlalu-lalang untuk mengecek persiapan acara-acara yang akan diadakan di panggung utama. Ada juga anggota panitia yang tampak membantu pemenuhan keperluan anggota VIP seperti investor, komisaris, dan direktur beserta beberapa anggota keluarganya.
Sebagai salah satu anggota tim marketing Diamond, Tommy bertugas membantu kelancaran jalannya acara utama Christmas with Diamond. Ia cukup beruntung karena bisa bekerjasama dengan kekasihnya, Chisa, karena agensinya terpilih untuk membantu manajemen pengisi acara dan influencer yang diundang.
"Hubby, si NataNata kayaknya telat banget karena macet nih. Kalau influencer lain masih on schedule. Acara bagian dia bisa reschedule gak?" tanya Chisa yang mendadak menghampiri Tommy.
"Wait, Hon. Aku cek dulu jadwal acara- Oh, sori. Aku lupa bilang, selama di sini kita pakai nama aja ya. Biar lebih etis aja," jawab Tommy sambil tersenyum tipis.
Ia membulak-balik beberapa lembar kertas penuh coretan yang dipegangnya untuk memastikan apakah ada segmen acara yang berpotensi untuk ditukar. Kepalanya terasa sedikit panas karena sibuk mengawasi seluruh kegiatan sejak pagi.
"Tom," Silas yang mengenakan kaus panitia tiba-tiba muncul menghampirinya, "Lu udah pesenin makanan buat anggota keluarga komisaris kita belum? Tadi ada yang tanya soalnya."
"Ugh," Tommy berdecak agak keras, "Coba lu ke si Maria aja. Dia yang handle urusan-urusan konsumsi dan tetek bengek."
Silas segera pamit dan berlari menjauhi Tommy. Saat melihat kejadian itu, Chisa langsung berinisiatif mengelus pundak kekasihnya.
"Hub- Eh, Tom. Kamu gak mau istirahat bentar? Kayaknya dari tadi kamu disamperin panitia lain terus."
"Gak apa-apa. Ini aku memang pusing karena terpaksa merangkap bagian si Dani yang gak bisa datang karena ibunya meninggal mendadak tadi subuh, jadi aku harus pastiin bagian dia juga ke-handle."
Chisa mengangguk pelan. Ia kemudian melirik ke arah kotak kardus coklat di dekatnya yang kosong.
"Lho, kotaknya udah kosong lagi? Kayaknya tadi masih ada makanan ringan buat panitia."
"Ah, iya," Tommy menghela nafas panjang, "Tadi kayaknya aku sempat bilang ke salah satu panitia untuk kasih snack di sana untuk anak keluarga direktur yang merengek pengen makananan. Duh."
"Hmm," Chisa tampak berpikir sebentar sambil mengangkat ponselnya ke dekat dahinya, "Si Maria gak beli lebih snack-nya?"
"Nah, gak tahu nih. Backsupport seperti konsumsi sebenarnya di bawah supervisi si Dani. Makanya ini jadi repot," Tommy kembali berdecak kesal.
"Wah, kalau gitu aku bantu beliin snack dari lantai dua dulu deh. Nanti kalau memang ada lagi snack-nya, anggap yang aku beli buat tambahan aja."
Tommy tampak berpikir sejenak sebelum membalas inisiatif kekasihnya. Ia melihat ke arah jadwal acara di tangannya.
"... Ya sudah. Masih ada waktu hampir empat puluhan menit sebelum acara yang ada influencernya. Bonnya minta ya biar bisa reimburse. Makasih ya."
"Iya donk, buat kamu~"
Chisa mengelus lagi pundak kekasihnya tersebut sebelum bergegas pergi.
Dalam hatinya, Tommy merasa lega karena sang kekasih bisa cukup mengerti kondisinya yang super sibuk. Selain itu, ia masih memiliki satu tugas lagi yang harus ia kerjakan: Mencari bukti yang dapat menghubungkan Gavin dengan Ijah dan kekuatan super.
KAMU SEDANG MEMBACA
Superpower - Your Life Is The Price
Misterio / SuspensoPernahkah kamu mendengar kasus pembunuhan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa? Tahun 2021, Indonesia dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yang tidak biasa. Setiap korbannya selalu ditemukan tewas dengan mengeluarkan darah dari mat...