[15 hari sebelum penangkapan Gavin Ariwibawa di Resor Rasa Ater]
Satria dan Ellie datang ke Rumah Sakit Masilo untuk menjenguk Sherly, gadis belia yang sempat melayang dengan kekuatan super Levitation dan disaksikan oleh Ellie.
Setelah melakukan investigasi kecil-kecilan, Satria berhasil mendapatkan kontak dari ayah gadis tersebut. Mereka berdua meminta waktu sang ayah untuk diwawancarai sejenak di sore hari, serta meminta ijin untuk melihat sang anak tanpa melakukan pengambilan gambar.
"... Terima kasih, Pak. Sudah diijinkan menengok," tukas Satria sambil menengok ke arah ayah Sherly.
Pria tersebut hanya mengangguk pelan dengan wajah sendu sambil tetap memandang ke arah anaknya. Gadis remaja yang masih duduk di bangku SMP tersebut tampak terbaring lemah tak sadarkan diri. Nyaris sekujur tubuhnya dibalut dengan perban.
"Oh ya, Pak. Kita boleh tanya-tanya sepintas soal anak Bapak?" tanya Ellie.
"Oh, boleh. Kita ke taman rumah sakit ya. Biar Sherly gak keganggu."
Setelah itu, Satria dan Ellie mengikuti ayah Sherly berjalan ke taman rumah sakit. Untungnya sore hari seperti ini tidak banyak orang yang berlalu lalang di taman sehingga mereka lebih leluasa dalam mencari tempat duduk.
"Mari, duduk," ucap ayah Sherly sambil duduk perlahan di salah satu bangku kosong.
Sang ayah tampak tertekan karena biaya perawatan anaknya yang cukup membengkak. Penampilannya sedikit kurang terawat, mengenakan kemeja coklat yang kusut, dan rambutnya sudah terlihat menipis. Ia terlihat lebih tua dari usia yang diperkirakan Satria.
"Jadi, begitulah kira-kira keadaan anak saya. Hingga sekarang, ini masih dianggap sebagai kasus percobaan bunuh diri," ucapnya memulai pembicaraan.
"Um, dia gak pernah menceritakan apapun yang mengindikasikan percobaan bunuh dirinya, Pak?" tanya Ellie dengan wajah serius.
Pria tersebut menggelengkan kepalanya. Wajahnya terlihat sedikit memerah dan lehernya mulai berurat.
"Tidak. Saya yakin, pria jahanam itu yang membujuk anak saya untuk melakukan tindakan bodoh ini. Kalau dia mau mati, harusnya gak usah ajak anak saya," ucap ayah Sherly sambil menahan amarah.
"Oh, pria yang tewas itu Pak?"
"Iya," jawab ayah Sherly sambil mengangguk.
"... Kalau sampai sekarang, dokter masih belum bilang ada tanda-tanda dia akan bangun?" tanya Satria sambil menggosok dagunya.
Ayah Sherly mendadak langsung menutup wajah dengan tangan kanannya.
"Sayangnya, belum. Keuangan keluarga saya sudah semakin tipis. Kalau bukan karena anak sulung saya yang kerja sampingan sambil kuliah, mungkin sekarang saya sudah terpaksa pinjam uang sana-sini untuk menghidupi sehari-hari...."
Mereka bertiga diam sejenak.
Satria merasa iba bercampur bingung karena tidak memiliki petunjuk lain tentang orang yang punya kekuatan super. Ayahnya tampak tidak mengetahui apa-apa tentang kekuatan super yang dimiliki anaknya. Jalan terakhir yang bisa ia lakukan adalah menunggu Sherly sadar dari koma dan mewawancarainya setelah ia benar-benar pulih, entah kapan.
Setelah hening beberapa saat, ayah Sherly beranjak dan memohon pamit kepada Satria dan Ellie bila tidak ada lagi yang ingin ditanyakan. Namun, saat baru pergi, seorang pria tinggi dengan rambut jabrik menghampiri ayah Sherly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Superpower - Your Life Is The Price
Mystery / ThrillerPernahkah kamu mendengar kasus pembunuhan yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa? Tahun 2021, Indonesia dihebohkan dengan kasus pembunuhan berantai yang tidak biasa. Setiap korbannya selalu ditemukan tewas dengan mengeluarkan darah dari mat...