"Lo Dimas kan?"
Loh Leo kenal Dimas?
"Lo kenal gue?" tanya Dimas sembari menatap Leo.
"Nggak, gue cuma baca id card lo hehe," cengir Leo dengan wajah tanpa dosanya.
Dimas hanya tersenyum melihat keabsurdan Leo. Anak bosnya benar-benar gila.
"Bagaimana lukanya Ina?" tanya Leo pada Dimas.
"Lukanya belum terlalu kering tapi besok kalau sudah mulai kering Ina sudah boleh pulang," terang Dimas.
"Baiklah saya keluar dulu. Cepat sembuh ya Na," lanjut Dimas.
"Iya dok."
Mata Leo tidak pernah terlepas dari sosok Dimas bahkan sampai Dimas sudah tidak terlihat lagi pun Leo masih setia mengarahkan matanya ke pintu.
"Yo! Leo lihat apasih?" tegur Ina heran.
"Kok gue nggak pernah lihat dia sih?" heran Leo.
"Dia Dimas, dokter koas disini," elas Ina singkat dan Leo hanya ber oh ria.
"Ngomong-ngomong lo tadi bilang kalau abang gue kemarin kesini kan. Abang gue ngomong apa aja?"
"Banyak tapi Ina lupa," jawab Ina.
"Intinya deh intinya apa?"
"Intinya mulai besok dan seterusnya Ina bakalan diantar jemput sopir sampai tangan Ina sembuh. Terus biaya perawatan juga ditanggung bang Vino."
"Apa lagi?"
"Katanya abang kamu kesini karena mau tanggung jawab--" Ina tidak langsung menyelesaikan perkataannya. Dia bingung antara mengatakannya pada Leo tentang Vino yang bertanggung jawab untuk Leo atau tidak. Karena bagaimanapun juga Ina takut Leo tersinggung.
"Tanggung jawab apa?" desak Leo.
Mati lo Na! Mau ngomong apa lo sekarang?
"Ya tanggung jawab," asal Ina.
"Lo hamil?"
"Hah?"
"Lo dihamili abang gue?!!" panik Leo.
Plak!
"Argh sakit anjir! Siapa sih yang berani mukul gue?!!" sembur Leo sembari membalikkan badannya.
"Kebisaan deh kalau ngomong otaknya nggak dipakai."
"Lo bang? Njir datang-datang langsung gampar kepala orang!" protes Leo.
Vino memilih tidak memperdulikan Leo dan dia memilih duduk di kursi sebelah brankar Ina.
"Bang kemarin lo kesini ya?" tanya Leo sembari mendekat kearah Vino.
"Hm,"
"Kok lo nggak bilang gue?" protes Leo.
"Buat apa?"
"Nggak buat apa-apa sih? Kan kita bisa menginap disini," jawab Leo sembari menggerak gerakkan kedua alisnya.
"Lo pikir hotel? lagian manabisa kita tidur disini bareng cewek!"
"Kan kita yang punya rumah sakit ini bang. Berarti kita bebas dong mau tidur disini atau dimana?"
"Tidur aja sana di kamar mayat sekalian. Cowok sama cewek jadi satu disana," jawab Vino cuek lalu mengalihkan pandangannya kearah Ina.
"Dosa lo ya doain gue mati."
"Jangan berisik! Ina lagi tidur," tegur Vino.
Leo pun langsung mengalihkan perhatiannya pada Ina dan melihat Ina sedang tertidur lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adios (Goodbye Sweet Heart)
RandomSERI KEDUA DARI BE WITH YOU (Tahap Revisi, akan di publish secara berkala) Ini tentang seorang gadis bernama Ina yang sangat menyukai teman sekolahnya yang bernama Leo. Sudah sejak lama Ina tidak berani mendekati Leo apalagi mengungkapkan perasaanny...