29. Diajak Ta'aruf

55 13 20
                                    

"Mau nggak lo ta'aruf sama gue?"

Loh kok tiba tiba?

"Wuahahahahaha."

"Gue serius Na," ucap Dimas yang membuat Ina langsung menghentikan tawanya dan menatap canggung kearah Dimas.

"Bukannya Ina nolak atau gimana tapi dokter pikirkan baik-baik dulu ya. Dokter nggak boleh tiba-tiba ngajak ta'aruf Ina cuma gara-gara Ina mirip sama 'teman' dokter. Lagian kan dokter juga tau kalau Ina masih dalam posisi cinta bertepuk sebelah tangan," ujar Ina lembut.

"Gue nggak minta jawaban lo sekarang kok. Ini nomor gue, hubungi gue kalau lo mau ta'aruf sama gue. Lagian gue juga nggak minta nikah sekarang kok Na secara lo kan masih sekolah dan masa koas gue juga masih setahun lagi."

"Kasih waktu aku buat sembuhin hati aku dulu ya dok hehe," pinta Ina.

"Iya. Yaudah gue ke IGD dulu ya, jam istirahat gue sudah habis," pamit Dimas.

"Iya."

Dimas segera beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya keluar dari ruang inap Ina. Namun langkahnya terhenti saat dia melihat seorang cowok berada di depan ruang rawat inap Ina dan tampak mencurigakan.

Dimas pun memutuskan untuk menghentikan langkahnya dan mendengarkan apa yang dibicarakan laki laki itu. Sebenarnya Dimas tidak berniat menguping hanya saja laki-laki itu menyebut nama Ina sehingga Dimas memutuskan untuk mencari tau apa niat laki-laki itu.

"Kayaknya gue nggak bisa deketin Ina deh," ucap seseorang itu.

"......."

"Ina mau nikah njir. Gimana ceritanya gue mau ngrebut calon bini orang?!"

"......"

"Cowoknya baik sih mapan juga, dia dokter koas. Jauh lah kalau sama Leo mah."

"......."

"Iya deh iya ntar kalau mereka gagal nikah biar gue yang ngedeketin Ina, tapi gue nggak menjamin kalau gue bakalan nikah sama Ina loh ya?! Ada cewek yang gue suka soalnya."

"......"

"Uangnya lo transfer sekarang aja ya buat DP. Gue mau kencan nih nggak ada modal hehe."

"....."

"Iya-iya gue bakalan cari tau siapa cewek yang disukai Leo. Lo tenang aja, asal bayaran beres gue jamin lo akan dapat apa yang lo mau."

"Maaf lo siapa?" tanya Dimas sembari menatap laki-laki itu tajam.

Dimas dapat melihat dengan jelas wajah keterkejutan laki-laki itu.

Bukannya menjawab, laki-laki itu langsung pergi begitu saja. Dimas sudah akan mengejarnya namun langkahnya terhenti karena dia dipanggil salah seorang temannya.

"Dim lo dicari profesor Riko di ruangannya sekarang."

Meskipun tidak rela membiarkan laki-laki itu pergi begitu saja, Dimas tidak memiliki pilihan lain. Mungkin di lain waktu Dimas akan mencari tau siapa laki-laki itu sebenarnya.

♡♡♡♡♡

Leo segera menuju ruangan om Fery untuk mencari Liora. Tanpa mengetok pintu, Leo langsung masuk begitu saja ke ruangan om Fery. Leo melihat Liora yang sudah selesai diobati dan hendak keluar ruangan.

"Loh udah selesai?" tanya Leo dengan nafas tersengkal.

"Sudah. Thanks ya Yo gue pulang sendiri aja," ucap Liora sembari menepuk bahu Leo pelan.

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang