25.Ina Kecelakaan

62 13 6
                                    

Setelah kedatangan polisi-polisi tersebut, seluruh remaja-remaja yang berada disana sontak berhamburan melarikan diri. Tidak terkecuali Leo yang kini terpisah dengan anggota Crows dan sahabat-sahabatnya.

Leo mendesah lega begitu melihat polisi tersebut sudah tidak mengejarnya lagi. Dia melajukan motornya menyusuri jalan setapak yang sangat sepi dan gelap. Tiba-tiba saja Leo tersentak kaget saat mengetahui jalan ini merupakan jalan menuju ke kontrakan Ina.

Seketika Leo menghentikan motornya tiba-tiba dan berhenti di tengah jalan. Leo hanya diam diatas motornya sembari melihat kontrakan Ina yang sudah mulai terlihat.

Jujur saja Leo sangat menyayangkan retaknya persahabatannya dengan Ina hanya karena sebuah perasaan yang seharusnya tidak hinggap di hati Ina. Namun apa boleh buat, Ina dan siapun itu tidak ada yang dapat mengendalikan perasaan masing-masing termasuk Leo.

Jika Leo mengetahui perasaan Ina dari awal mungkin Leo tidak akan bertindak sejauh ini. Dia tidak akan mengantar jemput Ina setiap hari dan memberinya perhatian lebih padanya yang malah membuat Ina menyimpan rasa padanya.

Leo ingin sekali pergi ke kosan Ina untuk memastikan jika gadis itu baik-baik saja. Karena jujur saja Leo sangat merasa bersalah setelah mengucapkan kata pedas itu untuk Ina namun jika Leo tidak mengucapkannya bagaimana bisa Ina mengerti perasaannya yang sebenarnya hanya untuk Liora dan bukan untuk Ina.

Leo sudah terlanjur nyaman dengan persahabatan mereka sehingga Leo tidak pernah membayangkan jika persahabatan mereka akan sampai tahap percintaan. Kini Leo tau mengapa banyak orang yang bilang bahwa laki-laki dan perempuan tidak bisa berteman karena salah satu dari mereka pasti akan menyimpan perasaan.

Tin!!!!!!! Tin!!!!!!

"Minggir woy!! Lo pikir ini jalan punya nenek moyang lo?!!" teriak sekelompok remaja di belakang Leo yang merasa jalannya terhalangi oleh Leo.

"Nenek moyang gue seorang pelaut, jadi ngapain punya jalan kalau kehidupannya aja habis di laut! Apa lo?!!!" balas Leo sembari mulai menjalankan motornya dengan kencang.

Sekelompok remaja tersebut sontak mengejar Leo.

"Aelah malah minta main kejar-kejaran," gerutu Leo.

"Berhenti lo!!" teriak salah satu dari mereka.

"Lo aja yang berhenti ngapain nyuruh gue emang lo nenek moyang gue?!!" balas Leo.

"Aaaaaa!!!"

"Brak!!!"

Ckitttt!!!!!

Leo langsung menghentikan motornya saat itu juga saat mendengar suara yang tidak asing di telinganya sedang berteriak.

Leo segera menoleh ke belakang dan begitu terkejut saat melihat Ina yang sudah terkapar di tanah karena tertabrak motor salah satu dari mereka.

"Ina!!" teriak Leo pergi menghampiri Ina.

"Wah goblok banget sih lo nyetirnya!!! Lihat nih lo udah nabrak Ina tau nggak?!!! Tanggung jawab lo anak orang main lo tabrak-tabrak aja!!!" sembur Leo pada remaja tersebut.

"Biar gue yang tanggung jawab," ucap salah seorang remaja yang diyakini Leo sebagai leadnya.

"Mau tanggung jawab apa lo?!! Dia nggak hamil ngapain lo pakai tanggung jawab segala!" cegah temannya yang lain yang malah membuat Leo tersulut emosinya.

"Lo ngomong sekali lagi langsung gue hancurin mulut lo sekarang juga!!" ancam Leo tajam.

"Nantang gue lo?!!" ujar remaja yang menabrak Ina tersebut tidak terima.

"Sorry gue bukan type orang yang bertarung sama loser. Gue cari lawan yang sebanding sama gue bukan kayak lo lo pada. Minggir!" ucap Leo sembari membopong Ina menuju motornya dan menaikkannya di jok belakang motornya.

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang