10. Si Cengeng Ina

494 37 0
                                    

Meskipun sudah keluar dari rumah hantu, Ina masih tetap saja menangis dan bahkan makin menjadi tangisnya.

"Sudah jangan nangis dong Na. Duh gue bingung kalau lo nangis kayak gini. Ntar gue dikira ngapa-ngapain lo lagi," kata Leo.

"A.... Achi bohong katanya hiks nggak ada apa-apa tapi hiks hiks tapi kok ada setannya huaaaa huaaaa." Ina malah nangis makin keras.

"Siapa yang bohong tadi??" tanya Leo lagi karena Ina yang ngomongnya tidak jelas sama sekali.

"Achi."

"Achi?" tanya Leo memastikan. Ina hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Udah jangan nangis lagi ya, ntar kalau ketemu Achi biar gue ceramahin deh tuh anak. Bisa-bisanya bikin Ina gue nangis. Udah jangan nangis lagi ya," bujuk Leo.

"Inanya Yoyo?" tanya Ina menatap Leo dengan mata yang masih berkaca-kaca.

"Iya. Lo kan anak ke-dua gue," ujar Leo sembari tersenyum.

"Leo punya anak?" tanya Ina terkejut.

"Punya, namanya Riski. Kapan-kapan ntar gue kenalin. Udah itu hapus air matanya dulu," ujar Leo.

Yoyo udah punya anak??? Berarti dia udah nikah dong. Yah.....

Memikirkan hal itu membuat Ina kembali nangis lagi.

"Huaaaaaa.."

"Yah yah kenapa nangis lagi sih?? Kenapa ada apa??? Oo tutu tutu tutu jangan nangis ya sayang ntar gue beliin balon yang gede," bujuk Leo.

"Yoyo udah nikah ya?" cicit Ina.

"Hah?!! Nggak kok, belum. Yoyo masih jomblo. Itu tadi cuma bercanda elah jangan nangis dong."

Mendengar penjelasan Leo, wajah Ina langsung berubah berseri-seri.

Menyadari perubahan raut wajah Ina membuat Leo lega. Nggak nyangka gue bisa bikin anak orang berhenti nangis. Mungkin udah saatnya gue punya anak kali ya wkwkwk. Eh tapi sama siapa ya?? Irene red velvet mau nggak ya sama gue?

"Duduk di situ dulu aja gimana?? Achi sama Vernon paling juga balik ke rumah hantu lagi. Kita nunggu disitu aja!" ajak Leo.

Mereka pun duduk di tempat yang Digo tempati tadi. Dimana Digo? Dia sudah hilang nggak tahu deh kemana paling juga lagi ke kamar mandi.

"Mau beli sesuatu?" tanya Leo. Ina hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Na," panggil Leo.

Ina langsung menolehkan kepalanya kearah Leo.

"Iya."

"Jangan nangis lagi ya?"

"Aku cengeng ya??"

"Cewek wajar kok kalau nangis. Gue cuma bingung aja kalau ada cewek nangis. Mau gue beliin balon, lo kan udah gede yakali gue beliin yang begituan. Nggak tau kenapa gue panik aja lihat lo nangis kejer kayak tadi. Beneran deh suer gue nggak bohong," jelas Leo panjang lebar kali tinggi.

"Nanti, besok, dan seterusnya jangan nangis lagi ya?" lanjut Leo sambil mengacak rambut Ina.

"Na lo kenapa?" tanya Achi yang baru saja keluar dari rumah hantu bersama Vernon.

"Lo tu bloon, bodoh, oon atau sejenisnya sih! Udah tau temen takut sama setan eh lo nya malah ngejebak dia pakai bilang nggak ada setannya. Kalau dia nangis emang lo mau beliin dia balon?" sembur Leo begitu Achi tiba..

"Maaf deh gue kan nggak tau," jawab Achi sambil nyengir.

"Nggak tahu palalo!! Kalau lo bukan cewek udah gue ajak main layangan lo!!!"

"Lah lo juga bodoh njir. Hubungannya apa coba sama layangan?" komen Vernon.

"Diem deh lo kuda!!"

"Iya-iya gue diem. Eh si vampir kemana Yo??" tanya Vernon.

"Nggak tahu, beser kali," jawab Leo asal.

"Yah sayang banget padahal gue pengen pamerin ke dia foto gue sama mbak-mbak setan tadi," ujar Vernon.

"Alah foto sama setan aja bangga. Gue dong kemaren foto sama Awkarin biasa aja nggak sombong," cibir Leo.

"Lo mah nggak sombong juga karena HP lo rusak njir gara-gara dicelupin ke teh sama abang lo. Coba kalau HP lo nggak rusak, yang ada lo pamer dimana-mana sampai lo pajang di mading sekolah," balas Vernon.

"Bodo amat. Cogan kayak gue mah bebas. Harusnya lo itu berterima kasih sama gue karena udah nggak ada lagi yang ngalahin lo main ML gara-gara HP gue rusak," ujar Leom

"Nggak guna terima kasih sama lo. Lagian lo songong amat HP pakai dua segala. Yang satu buat apaan coba? Pasti buat nonton film plus-plus kan? Ngaku lo sama gue?!!" goda Vernonm

"Anjir dibilangin jangan bilang hal-hal kayak gitu di depan Ina susah banget sih!" tegur Leo.

"Tapi bener kan? Biar nggak ketahuan sama orangtua lo mangkanya HP lo ada dua, ya kan?" desak Vernon.

"Iya-iya gue ngaku iya. Kenapa emangnya? Cowok normal kali kalau punya kayak begituan? awas aja lo sampe minta film lagi ke gue!" ancam Leo.

"Eh eh jangan gitu lah sama teman sendiri, jahat lo Yo!!" rajuk Vernon sambil memegang lengan Leo dan mengguncang-guncangkannya.

"Ih apasih lepasin nggak! Anjirr lepasin Ver!! Ntar kita dikira homo bego!" protes Leo berusaha melepaskan tangan Vernon di lengannya.

"Yang lo omongin itu semuanya dewasa tau nggak sih?" komentar Achi yang jengah melihat dua orang di depannya yang sibuk bertengkar. Bukan pertengkaran besar sih tapi cukup membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Ya kan biar nggak grogi waktu malam pertama wkwkwk." ucap Vernon yang dihadiahi pelototan tajam dari Leo.

"Iya iya gue diem elah, udah jangan melototin gue terus!! Mata lo copot ntar."

"Dewasa apa sih? Kalian ngomongin apa?" tanya Ina.

"Nggak bukan apa-apa kok. Anak kecil nggak boleh tau. Udah malam nggak baik cewek pulang malam, ntar lo dikirain kuntilanak lagi keluar malam-malam. Bawa kendaraan nggak?" tanya Leo.

"Bawa kok, tadi Achi pinjam motor bu kos. Kalau gitu Ina pulang dulu ya Yo?." pamit Ina.

"Yoi hati-hati. Jangan ngebut-ngebut lo bawa anak orang!" perintah Leo pada Achi.

"Iya, paling cuma 100 km/jam," jawab Achi asal.

"Astagfirullah lo pengen mati??!!"

"Enak aja, gue bukan pengen mati!! Tapi gue pengen jodoh gue nyamperin gue!" balas Achi.

"Tuh jodoh lo." Leo menunjuk kearah Digo yang sedang berjalan kearah mereka.

"Hah gue? Gue kenapa?" tanya Digo yabg bingung kenapa ditunjuk oleh Leo.

"Ogah! Buat lo aja!! Gue maunya Vernon!" sewot Achi lalu menarik tangan Ina untuk pulang ke rumah.

"Eh gila! Lo barusan ngungkapin perasaan lo ke gue?!" tanya Vernon dengan wajah tak percaya kenapa ada cewek dengan frontal ngungkapin perasaannya ke cowok dengan watados seperti Achi.

"Nggak. Lo nya aja yang baperan wkwkwk," jawab Achi sambil tertawa keras.

"Sialan gue dipermainin cewek!" umpat Vernon.

"Wuahaaaa mampus lo dimainin cewek!!!" ejek Leo.

"Tau lo. Dasar cowok baperan wkwkwk," timpal Digo.

"Diem lo vampir! Baru datang juga pakai ikut-ikutan lo!"

♡♡♡♡♡

"Chi kamu suka sama Vernon?" tanya Ina saat mereka sampai di parkiran pasar malam.

"Kenapa emang?" tanya Achi.

"Ya nggak sih. Cuma kan katanya Achi suka sama Leo tapi kok tadi ngungkapin perasaan ke Vernon?"

"Ya mau gimana lagi, gue itu kalau lihat cowok ganteng bawaannya sayang terus," jawab Achi sambil nyengir dan dengan watados seperti biasa.

♡♡♡♡♡

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang