57

36 9 51
                                    

"Na," panggil Leo begitu ia sampai di depan rumah Ina.

Ina yang melihat kedatangan Leo pun segera berlari menghampiri Leo dan langsung memeluknya erat.

"Leo nggak papa?" tanya Ina khawatir.

"Kita menang," jawab Leo sembari membalas pelukan Ina.

"Leo nggak papa?" tanya Ina sekali lagi.

"Huh?"

"Ina nggak peduli Leo mau menang atau nggak, yang Ina pedulikan itu keadaan Leo. Leo nggak papa?" tanya Ina sembari melepaskan pelukannya dan menatap mata Leo yang terlihat seperti berkaca-kaca?

"Leo kenapa? Ada yang sakit?" panik Ina begitu melihat Leo meneteskan air matanya.

"Gue lega," jawab Leo ambigu.

"Lega?" tanya Ina heran. Leo yang mendengar pertanyaan Ina pun sontak langsung tersadar dan langsung tersenyum simpul ke arah Ina.

"Gue lega luka lebam gue nggak nambah jadi gue nggak dapat hukuman dari lo kan?" ujar Leo sembari tersenyum lebar.

"Belum juga dihitung lukanya sudah ambil keputusan aja," gerutu Ina sembari menarik tangan Leo agar memasuki rumahnya.

"Lo nggak takut di grebek gara-gara gue masuk rumah lo nih?" goda Leo.

"Nggak, kan ada Achi," jawab Ina cuek sembari meminta Leo agar duduk di sampingnya.

Ina pun menatap wajah Leo lama sebelum akhirnya ia mulai menghitung luka di wajah Leo.

"Satu, dua, tiga..."

"Na," panggil Leo.

"Hm," sahut Ina sembari terus menghitung.

"Eh nggak jadi, lanjutin aja hitungnya," ujar Leo.

Leo memperhatikan wajah imut Ina ketika gadis itu sibuk menghitung luka di wajahnya. Jika dilihat-lihat Ina sebenarnya cantik juga meskipun kadang tertutup dengan otak gesreknya.

"Jadi berapa totalnya?" tanya Leo.

"Sebelas," jawab Ina.

"Jadi?"

"Leo harus dihukum," jawab Ina.

"Kamu mau hukum aku apa?" tanya Leo sembari tersenyum manis.

Ina yang mendengar nada bicara Leo yang manis dan mengubah 'lo gue' ke 'aku kamu' pun mulai melengkungkan bibirnya bahagia. Apa Leo sudah mulai membuka hati untuknya?

"Nggak jadi," ujar Ina.

"Kok nggak jadi?" bingung Leo.

"Soalnya Leo manis banget, Ina jadi nggak tega hukum Leo," jujur Ina.

Leo pun tersenyum simpul dan mengacak pelan rambut Ina.

"Kamu aja nggak tega sama aku tapi kenapa aku tega banget ya nyakitin kamu Na?" tanya Leo dengan wajah menyesalnya.

"Aku sudah sering sakiti kamu ya Na?" tanya Leo sembari meneteskan air matanya.

Ina yang mendengar pertanyaan Leo pun menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Leo. Memang benar kan kalau selama ini Leo sering menyakiti hatinya, jadi Ina tidak mau berbohong begitu saja.

"Leo menyesal?" tanya Ina.

"Iya, aku minta maaf Na," cicit Leo.

"Ina sudah maafin Leo kok..." jawab Ina menggantung. Leo mendongakkan kepalanya menatap Ina lekat-lekat. "Asal Leo jujur sama Ina," lanjut Ina yang membuat Leo mengernyitkan dahinya bingung.

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang