17. Bolos Sekolah

330 28 21
                                    

Semenjak Leo mengajak Ina ke restoran kesukaan abangnya, hubungan keduanya semakin hari semakin dekat. Bahkan tidak jarang Leo selalu menjemput Ina untuk berangkat sekolah.

Di sekolah banyak yang bertanya-tanya apa Leo dan Ina pacaran tapi namanya juga Leo, dia mah bodo amat dan malah merasa bangga karena namanya jadi trending topik di sekolah.

Meskipun Leo ganteng dan punya beberapa fans, untung saja mereka tidak membully ataupun mengganggu Ina karena terlalu dekat dengan Leo. Mereka hanya sebatas mengagumi bukan ingin memiliki, mengingat Leo yang rada gila membuat mereka berfikir ribuan kali untuk mau menjadikan Leo sebagai pacarnya.

Bahkan mereka berbondong-bondong mengatakan pada Ina untuk menjaga Leo dan tidak mempersalahkan jika mereka berdua nantinya menjadi sepasang kekasih. Tentu saja hal itu membuat Ina merasa senang. Contohnya hari ini, senyuman Ina tidak pernah luntur meskipun sudah menunggu Leo menjemputnya sejak setengah jam yang lalu. Hari ini Leo menjemputnya lagi untuk berangkat ke sekolah. Ya selama beberapa bulan terakhir ini Leo lah yang selalu mengantar dan menjemputnya.

Tapi senyuman itu luntur saat Ina melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya yang menunjukkan pukul tujuh kurang sepuluh menit.

Ina kelabakan sendiri dan berkali-kali melihat kearah jalan untuk melihat tanda-tanda datangnya Leo. Namun nihil, Leo tidak datang seperti biasanya.

Baru saja akan menelepon Leo, ponsel Ina sudah terlebih dahulu berbunyi. Bukan, itu bukan dari Leo. Itu dari Achi yang sudah bisa dipastikan dia akan mengomel ria karena sudah pukul tujuh tapi Ina belum juga datang ke sekolah.

"Woiiii Inaaaaa. Lo sekolah nggak sih!!! Gila udah jam tujuh belum sampai juga!! Lo dimana?!!! " teriak Achi tepat saat Ina mengangkat panggilannya.

"Nggak usah teriak-teriak Chi. Aku masih di rumah!" kesal Ina.

"Hah?!! Lo di rumah? Gue pikir lo di jalan mangkanya gue teriak-teriak, takut kalau suara membahana gue kalah sama motor suami tercintah gue. Eh terus kenapa lo nggak berangkat sekolah?!! Udah jam tujuh, lo mau telat ke sekolah?"

"Aku nungguin Yoyo," jawab Ina lesu.

"Jadi suami gue dari tadi belum kesitu jemput lo?"

"Belum," jawab Ina lesu.

"Yaudah mending lo berangkat sendiri aja sekarang naik ojek atau apa kek gitu," terang Achi memberi saran.

"Iyadeh kalau gitu, aku cari ojek dulu."

Sedetik kemudian Ina langsung bergegas mencari ojek di sekitar rumah kontrakannya. Beruntung saat itu ada beberapa tukang ojek yang sedang mangkal sehingga Ina tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Sudah cukup lama dia menunggu Leo datang menjemputnya dan dia tidak mau menunggu lagi.

Saat akan menaiki motor tukang ojek tersebut, dering ponselnya membuat langkahnya terhenti. Ternyata Leo meneleponnya, segera saja Ina mengangkat telepon tersebut. Takut jika ternyata Leo benar-benar datang menjemputnya dan sekarang berada di depan rumah kontrakannya.

"Halo."

"Na sorry gue lupa ngabarin lo kalau gue hari ini nggak masuk sekolah. Gue mau bolos, males gue pelajarannya kimia bikin otak gue keracunan bahan kimia. Sorry banget, eh tapi sekarang lo udah di sekolah kan? Lo nggak nungguin gue kan Na?" tanya Leo di seberang sana.

"Huh? I...iya kok, Ina udah di sekolah. Udah ya Yo pak Ahmad udah masuk kelas," dusta Ina sembari menutup teleponnya.

Jujur saja Ina kecewa dengan Leo. Dia sudah berjanji akan menjemputnya namun dia melupakannya. Ina sudah menunggunya lama tapi ternyata dia tidak menampakkan batang hidungnya.

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang