84

75 6 5
                                    

Huaaaaaa!!!!

"Iya sayang, tahan sebentar lagi ya. Cup cup cup anak mama nggak boleh nangis," ujar Achi sembari menenangkan putranya yang sedang diobati lukanya oleh dokter.

Ya mereka saat ini sedang berada di rumah sakit. Seseorang yang sedari tadi berteriak memanggil Leo tersebut ternyata adalah Achi dan yang lebih membuat Leo terkejut adalah bocah berusia tiga tahun tersebut memiliki nama yang sama dengannya.

Apa Achi gagal move on padanya sampai-sampai putranya di beri nama Leo? Entahlah, nanti saja jika suasananya sudah membaik Leo akan bertanya langsung pada Achi.

"Huaaaa atit ma, atit," raung Leo kecil tanpa henti. Achi yang melihat putranya kesakitan seperti itupun mulai ikut meneteskan air matanya tidak tega.

"Vernon mana?" tanya Leo pada Achi.

"Ver...Vernon masih kerja hiks," jawab Achi sesenggukan.

"Ma atit maaa..."

"Iya sayang, maafin mama ya nak. Maafin mama nggak becus jagain kamu," ujar Achi.

Leo yang melihat Leo kecil terus saja menangis pun merasa kasihan. Ia pun mendekatkan dirinya ke arah little Leo.

"Hai jagoannya mama Achi, nama om adalah Leo. Wah nama kita sama ya haha. Oh ya Leo suka mobil-mobilan nggak?" tanya Leo.

"Cuka," jawab little Leo menghentikan tangisnya.

Achi tersenyum begitu melihat Leo putranya sudah berhenti menangis.

"Nanti setelah pulang dari sini kita beli mobil-mobilan yang gedee banget mau?"

"Mau om, Leo mau," ujar little Leo dengan semangat bahkan ia sudah tidak menangis lagi saat dokter menjahit luka di tangannya.

"Okede, tapi Leo harus janji dulu sama om. Leo nggak boleh jadi anak cengeng ya? Leo harus jadi anak kuat kayak thor oke," ucap Leo yang langsung dibalas senyuman oleh Leo kecil.

Akhirnya little Leo pun dapat diobati dengan tenang. Sepanjang pengobatan, Leo tidak henti-hentinya mengajak bicara dan bercanda dengan little Leo.

Setelah selesai pengobatan, little Leo pun tertidur pulas dan segera di pindahkan di ruang rawat inap. Selain itu juga harus menunggu hasil CT Scan untuk mengetahui apakah ada yang bermasalah di dalam tubuh Leo akibat benturan keras dari mobil.

"Lo masih gagal move on dari gue ya mangkanya lo kasih nama anak lo Leo?" tanya Leo sembari terkekeh pelan.

"Gue jadi bingung tahu mau manggil anak lo apa. Gue panggil Leo rasanya agak aneh, kayak gue manggil diri gue sendiri. Apa gue panggil El aja ya?" tanya Leo lagi dan Achi hanya diam saja.

"Eh tapi usia baby El dua setengah tahun ya Chi? Tapi lo kan belum menikah sama Vernon. Lo ehm maaf ya gue nggak bermaksud ini sih tapi gue penasaran. Lo hamil di luar nikah? Tapi kapan? Kok gue nggak tahu lo hamil?"

Namun tiba-tiba Leo menangkap Achi yang sedang menangis tersedu-sedu.

"Eh lo kok nangis? Kenapa? Ada yang sakit juga ya? Atau lo tersinggung dengan ucapan gue? Gue minta maaf gue nggak bermaksud buat menyinggung perasaan lo kok Chi. Gue benar-benar minta maaf ya Chi?" panik Leo merasa bersalah.

"Baby El-"

"Baby El udah nggak papa kok. Lo nggak perlu khawatir. Tuh lihat sekarang dia lagi--"

"Baby El bukan anak gue," potong Achi.

Leo yang mendengarnya pun sontak membulatkan matanya terkejut dengan pernyataan Achi. Jika baby El bukan anaknya Achi lalu dia anak siapa?

"Bisa keluar sebentar? Ada hal yang ingin gue sampaikan ke lo," ujar Achi sesenggukan.

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang