Begitu sampai, Leo langsung bergegas mendirikan motor Liora yang masih terkapar di jalan. Lalu Leo segera mengecek kondisi Liora apakah gadis itu terluka atau baik-baik saja.
"Abang gue mana? Tadi dia nyuruh gue kesini, giliran gue kesini dianya malah pergi gimana sih!" Leo menggerutu sambil mengecek keadaan motornya Liora.
"Abang lo udah cabut. Abang lo itu emang nggak bertanggung jawab ya?!!" kesal Liora.
"Tanggung jawab? Lo hamil?" canda Leo yang dibalas jitakan oleh Liora.
"Aduhh sakitt yang!!" pekik Leo.
"Lo manggil gue apa tadi? Yang? Palalo peyang!! Enak aja manggil gue yang! Dan hati-hati ya kalau punya mulut, kalau lo bilang gue hamil sekali lagi gue jamin lo bakalan nggak punya mulut lagi!!" ancam Liora dengan tangan mengepal tepat di depan wajah Leo.
"Motor lo kenapa kok bisa sampai kayak gini?" tanya Leo mengalihkan pembicaraan.
"Anterin gue pulang!!" perintah Liora.
"Lo jatuh?" tanya Leo.
"Buruan anterin pulang!!"
"Kok bisa jatuh sih?" tanya Leo lagi tanpa memperhatikan Liora yang semakin kesal karena dia belum juga diantar pulang sedangkan badannya rasanya sudah remuk semua.
"Bacot banget sih lo! Buruan anterin gue pulang!!" bentak Liora.
"Iya-iya ditanya gitu doang susah banget jawabnya untung sayang."
Leo membantu Liora menaiki motornya dan mulai menghidupkan mesinnya."Eh motor lo gimana?" Leo mematikan mesin motornya saat dia teringat motor Liora.
"Biar diambil montir gue."
"Lo punya bengkel?" tanya Leo polos.
"Nggak," jawab Liora cepat.
"Lah tadi lo bilang biar diambil montir gue, berarti lo punya montir dong dan itu tandanya lo punya bengkel kan?" tebak Leo yang membuat Liora semakin ingin menendang Leo jauh-jauh dari muka bumi kalau perlu ke pluto sekalian.
"Gue punya montir tapi bukan berarti gue punya bengkel dodol!! Itu montir langganan gue! Buruan jalan! Sial lo bikin gue kayak cabe-cabean dengan lo berhenti di pinggir jalan kayak gini!" kesal Liora.
"Oke pegangan yang erat ya yang!!"
"Nggak usah modus!!!"
♡♡♡♡♡
Setelah beberapa menit kemudian, mereka pun sampai. Namun bukan sampai ke apartemen milik Liora melainkan ke rumah sakit.
"Kok kesini?" tanya Liora bingung.
"Kita obati dulu lukanya. Nanti kalau dibiarin kayak gitu bisa infeksi. Yaudah ayo masuk," ajak Leo pada Liora.
"Gue nggak mau!!" tolak Liora mentah-mentah.
"Kaki lo sakit Ra! Kalau nggak diobati ntar tambah parah," bujuk Leo namun Liora masih tetap saja kekeuh dengan pendiriannya.
Mau tidak mau Leo pun segera menggendong Liora memasuki rumah sakit.
"Leo turunin gue!!!" teriak Liora yang membuat mereka menjadi pusat perhatian.
"Dilihati orang Yo!!" protes Liora.
"Biarin," jawab Leo cuek.
Liora memilih mengalah dengan menutup mulutnya rapat-rapat dan menutupi seluruh wajahnya dengan kedua tangannya karena saat ini Leo benar-benar membuatnya malu.
Saat melewati ruang IGD tiba-tiba saja langkah Leo terhenti. Leo menurunkan Liora dan meminta salah seorang dokter jaga disana untuk mengantar Liora ke ruangan dokter Fery.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adios (Goodbye Sweet Heart)
RandomSERI KEDUA DARI BE WITH YOU (Tahap Revisi, akan di publish secara berkala) Ini tentang seorang gadis bernama Ina yang sangat menyukai teman sekolahnya yang bernama Leo. Sudah sejak lama Ina tidak berani mendekati Leo apalagi mengungkapkan perasaanny...