8

497 35 0
                                    

"Terima kasih ya Yo sudah nraktir Ina, sekarang malah dianterin pulang," ucap Ina begitu mereka tiba di kos kosan Ina.

"Iya santai aja kayak di pantai. Gue balik dulu ya," pamit Leo.

"Iya hati-hati. Sekali lagi terima kasih ya," pesan Ina.

"Iya aelah nggak bosen ngomong makasih mulu? Gue cabut dulu, good night," ucap Leo lalu mengegas motornya meninggalkan pekarangan rumah kosan Ina.

"Night juga Yoyonya Ina," jawab
Ina sambil memandangi punggung Leo yang mulai menghilang di tikungan. Bahkan senyum di bibir Ina sama sekali belum pudar dan malah semakin lebar.

♡♡♡♡♡

"Achi!!!!!" teriak Ina begitu memasuki rumah.

"Sumpah!!!! Lo tuh kebiasaan makan toak apa gimana sih, heran gue tiap hari teriak-teriak mulu!!" protes Achi.

"Aku seneng banget sumpah!!!!! Huaaaaa ya ampun!!!!" heboh Ina.

"Tau gue! Udah lo diem duduk manis samping gue terus cerita!" perintah Achi menghentikan kehebohan Ina.

"Oke-oke." Ina langsung duduk di samping Achi yang sedang asyik nonton drama Korea yang tadi sempat terganggu oleh kehadiran makhluk jadi-jadian yang teriak-teriak heboh. Ya siapa lagi kalau bukan Ina.

"Jadi gini, tadi kan Yoyo nraktir aku kan-"

"Udah tau gue," potong Achi.

"Ntar dulu belum selesai ini."

"Gini ya Ina, gue itu tau apa yang akan lo critain ke gue. Pokoknya intinya itu lo cuma akan bikin gue iri sama lo gara-gara lo ditraktir sama suami gue. Jadi daripada gue tambah sakit hati ya kan?? Mending lo nggak usah cerita oke. Udah sana buruan mandi habis itu kita ke pasar malam," ujar Achi.

"Ada pasar malam?!" tanya Ina antusias.

"Iya udah sana buruan mandi," usir Achi sembari mendorong bahu Ina pelan.

"Tapi nanti naik apa?" tanya Ina.

"Naik delman. Udah sana ih mandi."

"Beneran?"

"Ya enggaklah oon, gue pinjem motornya bu kos."

"Oke-oke!!!"

Ina langsung berlari memasuki kamar untuk mandi.

Jedukkkk!!!!!

"Aduh jidat aku!!"

♡♡♡♡♡

"Assalamualaikum atok oh atok," ucap Leo begitu sampai rumah dengan gaya bicaranya yang menirukan salah satu kartun populer di Indonesia.

"Kebiasaan kalau salam selalu bercanda," omel mamanya Leo.

"Hehe. Ma abang udah pulang?" tanya Leo sambil duduk di samping papanya yang sedang asyik nonton bola di salah satu channel tv.

"Sudah daritadi. Emang kamu habis dari mana Yo??" tanya mamanya ikut duduk di sofa sebelah anak dan suaminya.

"Biasa anak muda," jawab Leo narsis.

"Kamu mah beredar mulu kerjaannya. Sekali-sekali dong kamu pulang sekolah langsung pulang ke rumah, bantuin mama masak kek nyapu kek atau ngapain kek gitu," canda papanya.

"Papa mah kayak Leo anak perawan aja disuruh nyapu. Ma pa Leo punya satu permintaan boleh?" tanya Leo sungguh-sungguh.

"Apa? Biasanya juga langsung minta tanpa nanya dulu," kata Rinta.

"Iya, tumben kamu nanya dulu?" tanya Papanya sambil terkekeh pelan.

"Harusnya mama sama papa itu bersyukur punya anak kayak Leo gini. Udah ganteng, pinter, nggak sombong, sholeh lagi. Iya nggak?" tanya Leo sembari menaik-turunkan kedua alisnya.

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang