35

55 13 56
                                    

Selama pelajaran berlangsung, Leo sama sekali tidak dapat fokus dengan apa yang diajarkan bu Eni padanya. Otaknya selalu mengulang kalimat itu lagi. Ya kalimat yang dilontarkan Vino untuk menembak Liora.

Sial! Kenapa Leo merasa kesal sekali?

Tiba tiba saja terlintas di pikirannya tentang apa yang akan dilakukan abangnya itu ketika Leo menjawab jujur saat ditanya tentang perasaannya pada Liora. Apakah abangnya akan melepaskan Liora untuknya?

Ah entahlah saat ini Leo benar benar pusing tujuh keliling. Relakah dia melepaskan Liora untuk abangnya? Tentu saja tidak! Leo lah yang menyukai Liora terlebih dahulu bukan abangnya dan bukankah abangnya itu dulu sangat membenci Liora? Tapi kenapa sekarang malah menyukainya?

"Lagi mikirin apa?" tegur Daniel saat melihat Leo yang terus terusan melamun.

"Mikirin lo!" jawab Leo asal. Daniel hanya menatapnya datar sebelum akhirnya menyesali perkataannya. Seharusnya dia diam saja dan biarkan Leo larut dalam imajinasinya.

"Leo!" panggil bu Eni.

Leo hanya diam melamun tanpa menjawab panggilan bu Eni.

"Leo!" panggil bu Eni lagi namun Leo masih tetap diam bergeming.

"Yo! Lo dipanggil bu Eni tuh!" tegur Daniel.

"Yo!" panggil Daniel lebih keras.

"Leo!!!" Panggil bu Eni lebih keras lagi.

"Dibilang gue lagi mikirin lo Niel!!" Kata Leo tanpa sadar yang langsung membuat seisi kelas tertawa terbahak bahak menertawakan Leo, sedangkan Daniel langsung mendelik jengkel ke arah Leo.

"Njir gue dikerjain," sungut Leo.

"Yang ngerjain lo siapa bambank? Tuh lo dipanggil bu Eni daritadi malah melamun mulu!" kesal Daniel.

"Iyakah?" tanya Leo memastikan.

"Bu Eni memanggil saya?" tanya Leo.

"Iya!" Jawab bu Eni.

"Kenapa bu?" tanya Leo.

"Sudah selesai menghalunya?" sindir bu Eni.

"Belum bu, masih bersambung. Ini mau saya teruskan lagi," jawab Leo santai yang langsung mendapat tatapan tajam dari bu Eni.

"Maju kerjakan nomor lima sekarang!!" Perintah bu Eni sembari menahan emosinya.

Tanpa ragu, Leo pun berjalan santai menuju papan tulis. Sebelum itu, Leo sempat mengambil buku jawaban dari Nina dan tentu saja itu tanpa sepengetahuan bu Eni.

"Bukuku!" Pekik Nina kaget saat Leo mengambil bukunya tiba-tiba.

"Pinjam," jawab Leo cuek.

Leo pun segera mengerjakan soal nomor lima tanpa ada masalah dan hal itu membuat bu Eni curiga.

"Itu buku siapa?" tanya bu Eni tajam.

"Bukunya Nina," jawab Leo jujur.

"Kenapa nggak kamu kerjakan sendiri?!!" bentak bu Eni.

"Nggak bisa bu," jawab Leo malas.

Vino yang melihat tingkah Leo pun hanya bisa memijit pelipisnya pusing.

"Baiklah kalau begi-"

Kring!!!!!

Belum sempat bu Eni menyelesaikan kalimatnya, bel pulang pun berbunyi. Tanpa menunggu lama, Leo pun langsung berjalan menuju bangkunya dan duduk di sana tanpa memperdulikan bu Eni yang menantap nyalang ke arahnya.

"Kenapa lo Yo, lagi halangan lo?" kata Vernon.

"Tau lo Yo, nggak biasanya loh lo berani melawan bu Eni wkwkwk," timpal Digo.

Adios (Goodbye Sweet Heart)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang